Terbaru, Video TikTok Asusila Heboh di Tasikmalaya Pake Seragam Sekolah, KPAI Minta Keluarga Diperkuat

- 3 Desember 2021, 13:58 WIB
ILUSTRASI aplikasi TikTok. Dengan munculnya video asusila, KPAID Kabupaten Tasikmalaya meminta masyarakat memperkuat keluarga dan terus melakukan pola asuh yang baik terhadap anak.
ILUSTRASI aplikasi TikTok. Dengan munculnya video asusila, KPAID Kabupaten Tasikmalaya meminta masyarakat memperkuat keluarga dan terus melakukan pola asuh yang baik terhadap anak. /Pixabay/Amrothman/

DESKJABAR - Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya meminta masyarakat memperkuat keluarga dan terus melakukan pola asuh yang baik terhadap anak.

Itu penting dilakukan agar anak memiliki pola pikir yang matang dan bisa memperhitungkan apa yang dilakukan termasuk dalam memanfaatkan media sosial.

Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto mengatakan munculnya video tiktok heboh di Tasikmalaya karena pola asuh yang salah dari orang tua kepada anak-anak.

Baca Juga: TERBARU, Video TikTok Asusila Heboh di Tasikmalaya Pake Seragam Sekolah, KPAID Sebut Begini pada Pelaku

Baca Juga: Update Covid-19 Tasikmalaya, Waspadai Varian Omicron, Wali Kota Minta Warga Tak Lakukan Mobilitas pada Nataru

"Keluarga harus diperkuat dan para orangtua harus memberikan pola asuh yang baik kepada anak-anak. Jangan sampai anak salah dalam bermedia sosial dan memanfaatkan kemajuan teknologi," kata Ato, Jumat, 3 Desember 2021.

Kata dia, keluarga harus mampu mengawasi anak-anak dalam memanfaatkan media sosial dan teknologi yang kian pesat. Orang tua harus dekat dengan anak-anak agar perilaku anak terpantau.

Munculnya video tiktok asusila heboh di Tasikmalaya kata Ato akibat pola asuh anak yang salah. Anak sama sekali tidak berpikir panjang akan dampak yang dilakukannya di kemudian hari.

Pelaku video tiktok asusila heboh di Tasikmalaya mengalami trauma dan harus mendapatkan terapis agar psikologi anak pulih.

Kata Ato semua harus sepakat kalau para pelaku di video tiktok asusila yang heboh di Tasikmalaya adalah korban dan harus dipulihkan psikologisnya.

"Kita semua sepakat bahwa pelaku di video tiktok itu adalah korban dan harus kita bantu . KPAID akan melakukan terapi agar psikologis anak kembali pulih, " kata Ato Rinanto.

Pelaku video tiktok asusila yang masih mengenakan seragam sekolah dan masih di bawah umur adalah korban yang harus diselamatkan.

Baca Juga: UPDATE Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana: Mohon Doa Restunya

Pelaku jadi korban dari kemajuan teknologi yang kian pesat dan tidak bersekat. Secara psikologis pelaku video tiktok asusila di Tasikmalaya dalam situasi labil dan masih butuh arahan yang baik.

Pelaku video tiktok asusila heboh di Tasikmalaya itu merasa malu dengan siswa lain di sekolahnya. Meskipun pihak sekolah masih akan menerima siswa di sekolah. Namun anak pelaku video tiktok asusila heboh di Tasikmalaya akan pindah ke sekolah lain.

Ato mengakui akan melakukan terapis kepada siswa pelaku video tiktok asusila heboh di Tasikmalaya untuk memulihkan psikologis nya. Dan jadwal terapis dilakukan pada hari Sabtu.

Kata Ato anak anak membuat video tiktok asusila heboh di Tasikmalaya itu bermula dari iseng. Mereka sama sekali tidak menyangka jika video tiktok yang mereka buat akan viral.

"Motif nya sebetulnya hanya iseng saja. Dan mereka juga sama sekali tidak menyangka akan seheboh sekarang ini," kata, Ato Ronanto.

Anak-anak sama sekali tidak berpikir panjang dan bijak dalam memanfaat hape dan teknologi. Itu sebagai dampak dari pola asuh anak yang salah. Anak tidak diajarkan dampak negatif penggunaan hape dan media sosial.

Baca Juga: TASIKMALAYA, Selama Nataru Jl HZ Mustofa Berlakukan Ganjil Genap, Ulama Dikerahkan Antisipasi Varian Omicron

"Kami akan terus melakukan pendamping kepada anak-anak termasuk di bidang psikologis anak," kata Ato.

KPAID juga kata dia akan melakukan pendampingan kepada para remaja jangan sampai anak yang menjadi pelaku pada video tiktok heboh di Tasikmalaya itu dikucilkan rekan-rekannya.

Ato menyebutkan akan pentingan memberikan pemahaman yang utuh bagi anak-anak tentang etika dan moral. Jangan samapai munculnya video tiktok asusila di kalangan anak-anak muncul lagi.

Video tiktok viral itu memperlihatkan adegan asusila sepasang remaja di wilayah Tasik Utara. Ada tiga video tiktok tidak senonoh yang dilakukan remaja di Tasikmalaya.

Dari video tiktok yang beredar di media sosial remaja dalam video tiktok itu terlihat masih mengenakan seragam sekolah.

Setelah video tersebut viral dan membuat heboh warga Tasikmalaya itu pelaku di video tiktok tersebut terganggu secara psikologi.

Pemeran dalam video tiktok tersebut merasa minder dan malu oleh teman-temannya di sekolah. Kondisi ini harus menjadi perhatian semua pihak agar mental anak tidak jatuh.

Baca Juga: Kode Redeem FF Permanen Hari Ini 3 Desember 2021, Begini Cara Dapat Katana Deadly Fluid & Jackpot 9999 Diamond

"Pelaku masih di bawah umur butuh penanganan untuk memulihkan psikologisnya. Dampak dari beredarnya video tersebut sangat besar pada psikologis anak, " kata Tokoh Pemuda Tasik Utara Dwi Juli Kusmorof

Upaya pemulihan terhadap anak yang menjadi korban kata Dwi harus dilakukan. Termasuk diberikan pemahaman agar anak-anak tidak melakukan hal yang tidak terpuji.

Video tiktok asusila sepasang remaja di Tasikmalaya itu terjadi di wilayah Tasik Utara. Dan telah membuat heboh masyarakat.

Video yang beredar di media sosial itu memperlihatkan sepasang kekasih yang masih pelajar melakukan tindakan asusila.

Ada tiga video yang memperlihatkan adegan sepasang kekasih bermesraan. Dua video terlihat di depan rumah berwarna putih. ***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x