Kades Jalancagak Subang Unggah Video 'Akhirnya Pelaku Pembunuhan Ditangkap dalam Waktu 8 Jam,' Netizen Kecele

- 30 November 2021, 14:29 WIB
Kepala Desa Jalancagak Subang, Indra Zainal mengunggah video jumpa pers dari Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Zulpan, Selasa, 30 November 2021.
Kepala Desa Jalancagak Subang, Indra Zainal mengunggah video jumpa pers dari Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Zulpan, Selasa, 30 November 2021. /YouTube Indra Zainal Chanel/

DESKJABAR – Unggahan video terbaru dari Kepala Desa atau Kades Jalancagak, Subang, Indra Zainal, sempat bikin heboh subscriber-nya sekaligus netizen yang mampir ke kanal YouTube pribadinya. 

Selama ini, Indra Zainal memang cukup sering mengunggah video berisi info dan perkembangan terbaru tentang kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang korbannya, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, adalah juga kerabatnya.

Indra Zainal juga beberapa kali mewawancarai saksi-saksi penting seperti Yosef, Yoris, Mulyana, dan lain-lain.

Baca Juga: Update Keterangan Saksi Kasus Pembunuhan Subang, Mimin, Istri Muda Yosef Belum Tenang, Ini Alasannya

Alhasil, saat Indra Zainal mengunggah video berjudul "AKHIRNYA|||PELAKU PEMBUNUHAN DITANGKAP||DALAM WAKTU 8 JAM" di kanal Youtube Indra Zainal Chanel, Selasa, 30 November 2021, banyak orang mengira video itu terkait kasus pembunuhan Subang.

Soalnya, masyarakat selama ini berharap kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang segera terungkap dan pelaku pembunuhnya bisa segera ditangkap untuk diadili. 

Ternyata setelah ditonton, video tersebut berisi pemaparan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Zulpan, dalam jumpa pers soal pengungkapan pembunuhan mutilasi yang terjadi di Bekasi.

Kasus pembunuhan mutilasi di Bekasi tersebut berhasil diungkap jajaran kepolisian dalam kurun waktu 8 jam. Polisi juga berhasil menangkap para pelaku serta mengungkap alasan atau motif pembunuhan tersebut.

Begitu tahu isi videonya, netizen kecele dan merasa kena prank, terutama mereka yang mengira judul video tersebut sebagai kabar update dalam pengungkapan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Sejumlah netizen menyebut Pak Kades sengaja bikin prank yang membuat mereka kecele dengan judul video sepanjang 5 menit 39 detik itu.

Baca Juga: Analisis Terbaru Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, HP Amel Ungkap Tersangka Kepo atau Iseng

"Pak KADES nge PRANK. Sudah semangat 45 ehh.. taunya BEKASI. Ditunggu berita terbaru kasus Subang nya Pak KADES. Terimakasih," kata @GendisA CHANNEL.

"Jurus marketing yang top dari pak kades ini..." ucap @Great Agung.

"Hehehe, P Kades mau bikin dag dig dug aku pikir Kasus di Subang ... tetap semangat P Kades," ujar @Mien Anwar.

"Tolong pak kades jangan nge prank...cukuplah yana cadas pangeran yang ngeprank...#sigana pak kades keuheul ka polisi subang teu gawe siga polda metrojaya...tapi tak sanggup tuk mengatakannya..." tutur PojokTV channel.

"Haayoo siapa yg kena Prank..," ucap @Hamba Alloh.

Temuan sidik jari di kasus Subang

Sementara itu, kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang saat ini sudah melewati lebih dari 100 hari sejak terjadi pada 18 Agustus 2021. Kendati sudah memeriksa 55 saksi, penyidik belum menetapkan tersangka.

Seperti diberitakan DeskJabar.com, setelah terjadi pembunuhan ibu dan anak di Subang pada 18 Agustus 2021, polisi yang masuk TKP mendapati lantai rumah dalam keadaan basah.

Pelaku diduga berusaha membersihkan sidik jari termasuk di tubuh korban Tuti Suhartini dan Amel sebelum ditumpuk di bagasi mobil Alpard.

Baca Juga: Pembelajaran dari Kasus Pembunuhan di Subang, Sumy Hastry: Pentingnya Menjaga dan Melindungi TKP

Pelaku juga diduga membersihkan bodi mobil Alphard untuk menghilangkan jejak sidik jari.

Meskipun mobil sudah dibersihkan, menurut pakar forensik Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry, karena dibersihkan secara terburu-buru sehingga di beberapa bagian mobil masih ditemukan sidik jari.

Sumy Hastry menilai pelaku kejahatan semakin pintar dalam menghilangkan jejak-jejak karena semua orang mudah mengakses forensik di internet, untuk mempelajari cara menghilangkan alat bukti.

Pada kesempatan lain, Sumy Hastry menjelaskan bahwa proses identifikasi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang butuh waktu lama meskipun penyidik sudah mendapatkan puluhan DNA di TKP.

"Kita sudah dapatkan puluhan DNA yang ada di sekitar lokasi, kita petakan. Matching nggak dengan DNA yang kita dapat di properti atau barang bukti di lokasi itu. Makanya butuh waktu lama," tutur dr Sumy Hastry.

Baca Juga: UPDATE Analisis Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Sumy Hastry: Mungkin 1 Korban Jadi Target Pembunuh

Ia menjelaskan, pemeriksaan darah cepat, yaitu tiga hari selesai. Akan tetapi, untuk memeriksa sidik jari di rokok, atau di kursi, pintu, atau mobil, prosesnya lama.

"Tambah lama lagi karena pemeriksaan berulang dan diambil beberapa kali. Apalagi TKP Subang kacau sudah terkontaminasi karena ada banyak orang yang masuk," ujar Sumy Hastry.

Penyidikan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang sudah berjalan lebih dari 100 hari. Sejauh ini, polisi masih bekerja keras untuk mengungkap pelaku pembunuhan, otak atau dalang, juga pembantu, dan orang yang mengetahuinya.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: YouTube Indra Zainal Chanel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x