"Upaya pemulihan terhadap anak yang menjadi korban harus dilakukan. Termasuk diberikan pemahaman agar anak-anak tidak melakukan hal yang tidak terpuji," katanya.
Dari video TikTok asusila yang beredar, Dwi menduga video tersebut diambil oleh pihak lain. Artinya tidak dibuat sendiri tetapi diambil oleh teman korban.
Sebelumnya pihak Komisi Perlindungan Anak Indonesia Kabupaten Tasikmalaya turun tangan menyikapi munculnya video Tiktok asusila sepasang remaja di Tasikmalaya itu.
KPAI menggelar rempugan bersama dengan unsur muspika dan Guru di wilayah Tasik Utara. Rempugan tersebut digelar di Aula Kantor Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tsikmalaya, pada Jumat 26 November 2021.
Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto mengatakan, musyawarah tersebut dilakukan untuk menyamakan pemahaman agar kasus asusila yang di lakukan remaja tidak terulang lagi.
"Kita melakukan pendalaman dengan unsur Muspika, dengan Ketua MUI, dan para perwakilan Kepala Sekolah untuk mengambil bersama langkah yang dianggap penting dalam menyikapinya," tutur Anto.
Ato juga menyebutkan kalau kehadiran pemerintah dalam menyikapi persoalan tersebut sangat penting.
Anak harus terus diberi pemahaman dan pendidikan yang baik agar tidak dengan mudah melakukan tindakan asusila apalagi sampai divideo dan diunggah di media sosial.
Video yang beredar di media sosial itu memperlihatkan sepasang kekasih yang masih pelajar melakukan tindakan asusila.