Mengapa demikian, karena rata-rata menghasilan sebuah nanas dari satu tanaman, harus menunggu 18-24 bulan. Lama sekali bukan ?
Tentu saja, betapa emosi seorang petani jika sudah menunggu waktu selama itu, saat akan dipanen, ternyata hilang dicuri, walau hanya satu butir.
Beberapa personel Dinas Pertanian Kabupaten Subang, mengatakan, kepercayaan soal orang yang mencuri buah nanas di kebun akan lumpuh enam bulan memang masih ada diantara sebagian orang secara turun temurun.
Soal memang ada petani yang menyimpan magic atau mistik untuk menjagai kebun nanas, hanya tergantung keyakinan karena tidak bisa dilihat secara kasat mata.
Yang jelas, seorang petani yang membudidayakan nanas, menjadi geram jika ada buah nanas dari tananamannya hilang karena dicuri.
Nah, soal buah nanas di Subang yang dikenal dengan si Madu, personel Dinas Pertanian Kabupaten Subang, Nandi, Kamis, 18 November 2021, menjelaskan, bahwa sebenarnya tidak semua nanas yang dibudidayakan dan di Subang disebut dengan si Madu.
Disebutkan, jadi sebenarnya ada dua, yang disebut nanas yang dihasilkan di Subang, antara nanas di Madu dengan nanas umum dihasilkan dari Subang.
Khusus untuk nanas di Madu, Nandi menyebutkan, ciri-ciri nanas di Madu, adalah jika diketuk-ketuk, isinya terasa banyak airnya.