TRAGEDI SUSUR SUNGAI CIAMIS Undang Perhatian Publik, Mulai Gubernur hingga Guru Sekolah di Ciamis

- 17 Oktober 2021, 11:28 WIB
Tangis keluarga pecah saat mengetahui putrana menjadi korban tewas musibah susur sungai Cileueur  Mts Harapan Baru Cijantung, Ciamis
Tangis keluarga pecah saat mengetahui putrana menjadi korban tewas musibah susur sungai Cileueur Mts Harapan Baru Cijantung, Ciamis /Antara/Adeng Bustomi/

Apalagi kegiatan di alam terbuka seperti susur sungai ini, pertama peralatan tambang harus digunakan kedua tongkat untuk menguji kedalaman sungai juga harus digunakan, kemudian juga secara protokoler PPKM.

"Secara protokoler kesehatan, searang ciamis ini masih masa PPKM level 2 jadi sebenarnya belum diijinkan untuk kegiatan ekstrakurikuler baik di dalam maupun di luar sekolah, banyak hal yang semestinya harus diindahkan, harapan saya semoga ini menjadi pembelajaran buat kedepannya sehingga kejadian ini tidak terulang lagi," katanya.

Baca Juga: Jelang Final Thomas Cup 2020, Ini Catatan Pertemuan Indonesia vs China

Baca Juga: Jelang Final Thomas Cup 2020, Ini Catatan Pertemuan Indonesia vs China

Dalam musibah 11 siswa MTs Ciamis tewas saat susur sungai pramuka tersebut menurut Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansah awalnya siswa MTs Harapan Baru dalam kegiatan pramuka susur sungai diikuti 150 siswa.

Sungai yang disusuri yakni sungai Cileueur Leuwi Ili pada Jumat 15 Oktober 2021 sekitar pukul 14.00 WIB.

Para siswa itu tergabung dalam kegiatan pramuka yang diikuti kelas 7 dan kelas 8. Kegiatan pramuka itu salah satunya menyusuri sungai untuk bersih-bersih sungai.

 

Deden menuturkan, dugaan penyebab siswa tenggelam karena minim peralatan keselamatan.

"Pada giat susur sungai cileueur Desa Dewasari Kecamatan Cijeungjing karena minim peralatan keselamatan terjadi kejadian tenggelam siswa," kata Deden dalam keteranganya.

Halaman:

Editor: Yedi Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x