DESKJABAR - Kepolisian Resor Ciamis sudah menurunkan timnya untuk mengusut tewasnya 11 siswa Mts Harapan Baru, Cijantung, Ciamis yang tenggelam dalam kegiatan Pramuka susur sungai Cileueur, pada Jumat 15 Oktober 2021 lalu.
Tim Polres Ciamis diturunkan untuk untuk menyelidiki dan mengetahui lebih lanjut apakah ada atau tidaknya unsur kelalaian dalam peristiwa memilukan itu.
"Entah itu awalnya kelalaian atau bagaimana yang pasti kami akan profesional dalam melakukan pemeriksaan ini, kami juga proporsional," kata Kepala Kepolisian Resor Ciamis AKBP Wahyu Broto Narsono saat jumpa pers di Ciamis, Sabtu 17 Oktober 2021.
Baca Juga: UPDATE MUSIBAH SUSUR SUNGAI CIAMIS: Ini Ancaman Kemanag Terhadap Mts Harapan Baru Cijantung
Hasil pemeriksaan di lapangan, kata Kapolres, kedalaman sungai saat siswa menyeberang sebenarnya hanya 70 cm. Namun di titik tempat ditemukannya siswa meninggal tenggelam kedalamannya sekitar 2 meter.
Temuan lainnya, ungkap Kapolres, sasil olah tempat kejadian perkara, polisi tidak menemukan adanya peralatan atau kelengkapan alat keselamatan untuk menyeberangi sungai seperti tali dan pelampung.
Kapolres menyayangkan adanya insiden itu yang sebenarnya bisa dilakukan pencegahan agar tidak ada korban jiwa saat kegiatan menyusuri sungai.
"Kami akan menelusuri kenapa hal ini bisa sampai terjadi, kenapa hal ini tidak bisa dicegah pada saat itu, di mana saat itu ada beberapa hal yang bisa dicegah," katanya.
Kapolres mengungkapkan, peserta saat menyeberangi sungai itu hanya bergandengan tangan, dan kondisi batu di sungai tersebut lumayan licin.