Gunung Cikuray, Cilawu, Garut, Sejarah Kejadian Mistis di Zaman Perang Tahun 1948

- 16 Oktober 2021, 15:03 WIB
Gunung Cikuray dilihat dari Perkebunan Dayeuhmanggung, Kecamatan Cilawu, Garut, Jawa Barat
Gunung Cikuray dilihat dari Perkebunan Dayeuhmanggung, Kecamatan Cilawu, Garut, Jawa Barat /Kodar Solihat/YouTube Kodar Solihat

Alasannya, ia memperoleh bisikan dari Eyang Soero­pandji saat sedang di makamnya dan merasa dikelilingi banyak bidadari, tetapi akan dijadikan wadal demi kemenangan atas Belanda.

Singkat cerita, demi menyelamatkan anak buahnya itu, Kapten Rivai akhirnya menuruti saran sang kuncen makam Eyang Soeropandji.

Dari semula syaratnya adalah kambing hitam, madat, tetapi akhirnya ha­nya diminta segelas kopi dan lisong (rokok yang tembakaunya dicampur menyan dan kelembak/tumbuhan pewangi).

Makam Eyang Soeropandji di Gunung Cikuray, Cilawu, Garut
Makam Eyang Soeropandji di Gunung Cikuray, Cilawu, Garut Dok Kodar Solihat/buku Tanpa Pamrih Kupertahankan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 ditulis Mohamad Rivai terbitan 1984

Diceritakan, malam Jumat, kopi dan li­song itu diletakan dalam sebuah gubuk dekat makam Eyang Soeropandji, di mana sang kuncen membaca mantera memanggil yang dimaksud agar mengambil sesajen itu.

Baca Juga: Lanjutan Mencari Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Nasib Roh Orang Dibunuh, Buya Yahya Menjawab

Tiba-tiba dinding saung gubuk itu kemudian bergoyang-goyang, lalu muncul dua makhluk berbadan tegap tinggi menyerupai laki-laki dan perempuan.

Melihat kejadian itu, orang-orang yang sedang dalam gubuk itu (yang dimaksud adalah sejumlah tentara termasuk Kapten Rivai dan sang kuncen), kemudian berlarian berhamburan.

Sedangkan kedua makhluk aneh tersebut mengambil kopi dan lisong yang disesajikan, lalu cepat menghilang.

Sepekan kemudian, Achmad Ronotirto kemudian sadar dan sembuh, di mana sebelumnya tampilannya sudah seperti orang gila.

Halaman:

Editor: Sanny Abraham


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah