EKSKLUSIF Kasus Pembunuh Ibu dan Anak, Musa Darwin Pane: Yang Dilakukan Polisi Sesuai dengan Ilmu Kriminologi

- 15 Oktober 2021, 14:12 WIB
Polisi tengah melakukan olah TKP kasus pembunuh ibu dan anak di Subang. Foto sisi kanan dua pakar dan praktisi hukum, kanan atas Dr Musa Darwin Pane, kanan bawah Dr Heri Gunawan
Polisi tengah melakukan olah TKP kasus pembunuh ibu dan anak di Subang. Foto sisi kanan dua pakar dan praktisi hukum, kanan atas Dr Musa Darwin Pane, kanan bawah Dr Heri Gunawan /DeskJabar/

Dengan kata lain, bisa jadi pelaku "menyuruh" orang lain untuk mengeksekusi korban.

"Tetapi patut diduga adalah orang dekat yang mengetahui akses leluasa melakukan eksekusi pembunuhan ibu dan anak di Subang tersebut. Kalau orang jauh dan ga ada niatan dengan orang terdekat bagaimana mungkin bisa mudah mengetahui akses ke TKP dan jejak-jejak pun tampak diamankan," tutur Musa Darwin Pane.

Baca Juga: V BTS Ngamuk, Tanggapi Rumor Kencan dengan Putri Paradise Group di WEVERSE, Warganet : Imut!

Baca Juga: Gara-gara Benda Ini, Warganet Yakin Rumor Kencan V BTS Itu Benar! Kim Tae Hyung dan HYPE Beri Klarifikasi

Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Jabar (Kabid Humas Polda Jabar) Kombes Pol Erdi A Chaniago, optimistis jajaran kepolisian dan tim forensik dapat segera mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini.

Dalam wawancara dengan wartawan, Erdi A Chaniago menyatakan, sebentar lagi pembunuh ibu dan anak di Subang ditangkap. 

"Sampai sekarang masih dalam pendalaman-pendalaman," ucap Kombes Erdi A Chaniago saat dikonfirmasi, Rabu, 13 Oktober 2021.

Erdi mengatakan penyidik gabungan Polres Subang, Polda Jabar dan Bareskrim Polri yang diperbantukan masih bekerja. Pihaknya belum bisa memastikan kapan kasus itu diungkap dengan penetapan tersangka.

"Mereka (penyidik) lagi fokus dulu. Mudah-mudahan sebentar lagi," kata Erdi.

Sementara pengamat dan praktisi hukum Dr Heri Gunawan menilai ada sejumlah kejanggalan dalam pengungkapan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini. Ia mencontohkan saksi yang dipanggil berulang-ulang hingga otopsi jasad korban yang dilakukan hingga dua kali.

Halaman:

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah