Menurut Subandi Sardjoko, pemerintah menargetkan peningkatan IPM menjadi 75,54 pada 2024 dengan menitikberatkan pada upaya pengembangan anak pada usia dini secara holistik dan integratif.
“Lewat Perpres Nomor 60/2013 pemerintah meluncurkan rencana aksi nasional PAUD Holistik dan Integratif menjadi komitmen pemerintah dalam menjamin terpenuhinya hak tumbuh kembang anak usia dini dalam hal pendidikan, kesehatan, gizi, perawatan, pengasuhan, serta perlindungan dan kesejahteraan anak,” ungkapnya.
Ia menegaskan, ketika pandemi berangsur dapat diatasi, maka akselerasi upaya mengembangkan potensi anak sejak usia dini menjadi keniscayaan. “Semua anak perempuan dan laki-laki menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah tanpa dipungut biaya, setara dan berkualitas, yang mengarah pada capaian menciptakan pembelajaran yang relevan dan efektif,” katanya menegaskan.
Subandi Sardjoko mengatakan, bahwa berbicara masalah PAUD artinya upaya memenuhi kebutuhan esensial bagi anak. Pertama, pengasuhan yang baik. Anak yang tumbuh dengan sehat dan memiliki kecerdasan intelektual bagus dipengaruhi pola asuh yang baik saat dia kecil bahkan dari dalam kandungan.
Yang kedua, ialah masalah kesehatan dan gizi. Setiap orang tua juga harus paham mengenai dua hal poin tersebut agar tumbuh kembang anak berjalan dengan optimal. “Kebutuhan esensial lainnya ialah perlindungan bagi anak dari kekerasan,” kata Subandi.
Dalam paparannya, M Solehuddin menegaskan ‘golden age’ atau periode emas adalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan yang paling penting pada masa awal kehidupan anak. “Masa ‘golden age’ sangat penting dan perlu diperhatikan khusus oleh orang tua. Pada masa ini otak bertumbuh secara maksimal, begitu pula pertumbuhan fisik. Selain itu, masa tersebut juga terjadi perkembangan kepribadian anak dan pembentukan pola perilaku, sikap, dan ekspresi emosi yang akan berdampak jangka panjang atau longitudinal,” kata Solehuddin menguraikan.
Baca Juga: Waspada Kolesterol Bisa Menyebabkan Serangan Jantung, Inilah 4 Resep Sehat Dokter Zaidul Akbar
Ia menegaskan, pengembangan anak usia dini harus dipastikan bisa berjalan dengan maksimal. “Anak usia dini diharapkan dapat menjadi anak yang memiliki inovasi dalam segala aspek nilai-nilai dalam pendidikan,” katanya.***