DESKJABAR – Cibancet adalah salah satu nama daerah dan sungai di Kabupaten Cianjur, di Jawa Barat, tepatnya Kecamatan Sindangbarang di arah selatan.
Mungkin bagi kalangan orang masa kini, nama Cibancet mungkin dianggap istilah guyonan plesetan sebuah daerah sangat pelosok di Jawa Barat yang tak dikenal.
Namun sebenarnya, nama Cibancet (di Cianjur) pernah mendunia sebagai nama kapal bernama MV Tjibantjet sampai pada tahun 1952-1973.
Cibancet aslinya merupakan nama sebuah sungai, kampung, dan unit perkebunan karet di Sindangbarang, Cianjur.
Baca Juga: Kesenian Calung Kembali Disukai, Banyak Manggung di Cikadu, Cianjur
Nama Cibancet menjadi mendunia setelah dijadikan nama kapal barang milik perusahaan Belanda pada tahun 1952-1973 dengan nama MV Tjibantjet.
Kini Cibancet hanya dikenal sebagai nama sebuah unit perkebunan karet swasta yang masih eksis di Sindangbarang, Cianjur.
Pada obrolan DeskJabar dengan masyarakat di Cianjur, Senin, 9 Agustus 2021, sebagian diantaranya mereka pun tak mengenal nama daerah Cibancet.
Padahal, Cibancet adalah salah satu daerah pelosok di Cianjur yang namanya pernah mendunia.
Baca Juga: Cikadu Cianjur Lintas Hutan Cibarengkok, Petualangan Ekstrem dan Horror yang Asyik (Bagian 1)
Adalah kapal bernama MV Tjibantjet (dibaca Cibancet) yang berbobot 8.249 GRT, milik perusahaan Belanda, Koninklijke Java-China-Pakketvaart Lijnen (KJCPL).
Kisahnya
Nama Cibancet menjadi heboh di pemberitaan dunia, ketika kapal MV Tjibantjet selamat dari karam pada bebatuan karang di The Devil’s Peak, Hongkong karena dihantam Badai Gloria, pada 22 September 1957.
Arsip pemberitaanya terdapat di National Library Board Singapura dan Koninklijke Bibliotheek Belanda.
Diberitakan The Straits Times, Singapura terbitan 6 Juni 1958 dan Amigoe di Curacao terbitan 14 Juni 1958, kapal Cibancet selamat dari karam di The Devil’s Peak, Hongkong pada Juni 1958.
Kapal Cibancet dapat kembali mengapung, setelah ditarik enam kapal tunda. MV Tjibantjet karam di The Devil’s Peak Hongkong pada 22 September 1957.
Menurut informasi yang dirangkum dari Stichting Maritiem Historische Databank Belanda, merupakan nama kapal kargo sekaligus penumpang bernama MV Tjibantjet (8.249 ton bobot mati) yang mulai dioperasikan tahun 1952 oleh Koninklijke Java-China-Pakketvaart Lijnen (KJCPL).
Informasi Royal Interocean Lines Fleet Information yang disusun Maritime Timetable Images yang disusun Bjorn Larsson, tahun 2011, disebutkan, MV Tjibantjet dapat kembali dioperasikan kembali oleh perusahaan KJCPL pada awal Mei 1959.
Informasi dari Maritiem Museum Rotterdam pula, nama MV Tjibantjet berakhir pada 16 Maret 1973 karena kapal itu dijual kepada perusahaan Mercury Shipping Co. Ltd. asal Panama, lalu namanya berganti menjadi Mercury River lalu setahun kemudian dibesituakan lalu dipereteli di Kaohsiung Taiwan.
Karena namanya terkenal pada zamannya, sosok kapal MV Tjibantjet pun pernah dibuat kapal mainan menggunakan remote control oleh seorang penghobi di Belanda tahun 1991. (Kodar Solihat/DeskJabar) ***