Seruan Aksi Menolak PPKM Darurat Diperpanjang, Inilah Pendapat Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum

- 15 Juli 2021, 09:55 WIB
Uu Ruzhanul Ulum, Wagub Jabar
Uu Ruzhanul Ulum, Wagub Jabar /

DESKJABAR- Ramai diperbicangkan di media sosial tentang ajakan aksi menolak Perpanjangan PPKM Darurat. 

Media sosial yang paling riuh atas ajakan aksi itu di media sosial facebook. Hampir setiap grup grup memposting adanya ajakan tersebut.

Viralnya akan adanya aksi menolak PPKM Darurat Diperpanjang mengundang tanggapan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.

Baca Juga: Bansos PPKM Darurat Rp500 Ribu untuk Warga Bandung yang Tak Masuk DTKS Segera Cair

"Kami mohon pengertian dari seluruh masyarakat Jawa Barat dalam suasana pandemi Covid 19 ini pemerintah sudah melaksanakan ikhtiar dengan berbagai macam keputusan baik itu berupa kebijakan atau pun kebijaksanaan," ujar Uu Ruzhanul kepada wartawan, Kamis 15 Juli 2021 pagi.

Menurutnya, pemerintah sudah melaksanakan tugasnya mulai payung hukum, legalitas formal yang dikeluarkan oleh pemerintah berbagai tingkatan, baik pusat, provinsi kabupaten dan kota.

"Termasuk juga ikhtiar kami secara dzohir yaitu dengan menghimbau dan mengajak untuk melakukan pola hidup bersih dan sehat, prokes dan melaksanakan Tiga T termasuk di dalamnya ikhtiar kami vaksinasi
dan juga ada PPKM Darurat ini," ujarnya.

Kemudian anggaran sudah direfokusing dari berbagai mata anggaran dari tahun ke tahun termasuk juga ikhtiar secara bathin yaitu adanya doa bersama yang dipimpin gubernur dan juga dilaksankan para bupati dan walikota DKM dan ormas dan ponpes.

Baca Juga: Seruan Aksi Menolak PPKM Darurat Diperpanjang Ramai di Media Sosial, Di Bandung Aksi Dilakukan di Gedung Sate

"Itupun salah satu ikhtiar pemerintah memutus mata rantai corona. Bantuan sembako dan juga yang lainnya ini semua tiada lain sebagai bukti perhatian pemerintah terhadap masyarakat," ujarnya.

Tetapi menurut Uu Ruzhanul, kami memahami dan menyadari tidak semua keputusan pemerintah pas, cocok dan mengena kepada seluruh lapisan masyarakat, karena ini keputusan manusia yang ada kekurangan dan tidak sempurna.

"Oleh karena itu harapan kami dalam menyikapi keputusan pemerintah PPKM Darurat ini ingin ada kebersamaan dengan masyarakat karena sehebat apapun keputusan pemerintah apabila tidak ada gayung bersambut dengan masyarakat tidak akan berhasil sempurna," ujarnya.

Tapi, menurut Uu Ruzhanul, kalau ada kebersamaan insyaaloh semuanya akan berakhir PPKM Darurat ini bila mengikuti dengan baik, insyaaloh hasilnya seperti halnya PSBB awal menuju kesuksesan tiga bulan berturut turut tidak ada yang kena corona.

"Sekarang kita bisa melihat dan merasakan bagaimana penuh rumah sakit banyak yang meninggal, mungkin orang yang belum kena corona tidak merasakan bagaimana madharatnya orang terpapar virus corona termasuk saya sendiri merasakan karena pernah terpapar corona," katanya.

Baca Juga: Sektor Ini yang Terdampak dari PPKM Darurat, Kadin : Apalagi Jika PPKM Diperpanjang Akan Sangat Berat

Kedepan menurut Uu Ruzhanul Ulum, mencari solusi atau inovasi bagaimana caranya dalam menghadapi PPKM Darurat ini kita perbaiki, kelemahan dan kekurangan yang selama ini kurang pas dan kurang mengena.

"Ingat juga harus dipahami oleh masyarakat bahwa keputusan pemerintah ini memiliki beberapa indikator dan alasan jadi tidak hanya satu sudut pandang kalau pemerintah membuat keputusan termasuk di dalamnya keputusan PPKM Darurat," katanya.

Seperti diketahui ajakan melakukan aksi menolak perpanjangan PPKM Darurat ramai di media sosia dibuat oleh beberapa akun salah satunya akun Andy Kusumah Wijaya yang diposting pada Rabu 14 Juli 2021 pada akun miliknya.

Seruan atau ajakan tersebut berbunyi, 'PKL, Buruh, Mahasiswa dan Seluruh Masyarakat Kota Bandung dan Jawa Barat, siap merapat meramaikan kota Bandung, 21-22-23 Juli.

Pada kalimat selanjutnya yang ditulis dengan bahasa sunda disebutkan, 'lamun PPKM diperpanjang deui, nungguan heula takolan palu pemerintah tanggal 20 juli Bosku'. (kalau PPKM diperpanjang lagi, kita tunggu dulu keputusan pemerintah pada 20 Juli, bosku).

Kemudian kalimat selanjutnya juga dalam bahasa sunda dituliskan, 'Cik Atuh Mikir Bosku Mun Nyieun Peraturan Teh Make Logika Nu Asup Akal Te Ngarugiken masyarakat, maraneh ngareunah ngajaredog di Garajih, cobian jadi arurang nu usaha PKL. Hayoh weh diusik tuluy, sok maraneh bakal sarua ngamuk moal plok..?

(Coba pikir Bosku, kalau bikin peraturan pake logika jangan sapai merugikan masyarakat, anda enak diem aja di gaji, coba kalau anda jadi kami sebagai PKL. Terus aja diusik, pasti ada juga akan marah).

Postingan tersebut dipasang foto beberapa massa sedang melakukan aksi di depan Gedung Sate, ada tiga foto terpampang. Postingan tersebut viral dan kembali di reposting oleh beberapa grup, seperti Garut Info, Informasi Bandung Barat, Berita Bandung Infor Terkini BBIT, Info Baraya Cimaung dan puluhan grup lainnya.

Postingan tentang seruan aksi juga terpantau di akun yang lain. dengan menulis Bandung akan gelar aksi antisipasi perpanjangan PPKM dari Literasi Pemuda Bandung.

Dalam postingan tersebut dipasang foto yang jelas ditulis Seruan Aksi, kemudian dibawahnya tertulis kekuasan yang langgeng adalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya kekuasaan Tuhan.

Tampak terlihat gambar beberapa orang yang sedang orasi diantaranya ada gambar orang yang membawa pengeras suara.

Selanjutnya dibawa ditulis besar PPKM Bandung (Para Pejuang Kesejahteraan Masyarakat Bandung). Postingan tersebut terlihat di grup Info Cicalengka dan Info Bandung Raya Terkini.

Tidak hanya di Bandung postingan seruan aksi juga terlibat dari postingan yang berasa di Tasikmalaya.

Dalam postingan itu dituliskan Tasi Usik, Umat Islam Tasikmalaya Bersatu 6 Dzulhijjah 1412H, 16 Juli 2021.

Dalam postingan tersebut bergambar latar belakang foto Mesjid Agung Kota Tasikmalaya.

Pada gambar tersebut dibagian bawah dituliskan Jumat Agung, Titik kumpul Jl. Yudannagara jam 10.00 WIB, Sholat Jumat di Masjid Agung Kota Tasikmalaya. Postingan tersebut menyebar ke berbagai grup hingga viral.***

Editor: Yedi Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah