DESKJABAR - Kunjungan ke sejumlah destinasi pariwisata di Jawa Barat dari wisatawan mancanegara selama masa pandemi Covid-19, turun sebesar 16 persen dan turis nusantara anjlok hingga sekitar 80 persen.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat Dedi Taufik, mengungkapkan hal itu di Bandung, Minggu, 30 Mei 2021.
"Di sektor pariwisata yang memang kita sekarang dalam rangka pemulihan. Diharapkan pada tahun 2022 kondisi sektor pariwisata sudah normal kembali seperti biasa," ucapnya.
Baca Juga: Jelang Idul Adha 1442 Hijriah, Pasar Dombret Purwakarta Bisa Jual Ternak Lewat Internet
Dedi Taufik menjabarkan data BPS Jabar 2019, dalam keadaan sebelum pandemi Covid-19, pariwisata menyumbang Rp3,3 triliun atau sebesar 16 persen dari keseluruhan realisasi pendapatan asli daerah (PAD) provinsi yang sebesar Rp19,8 triliun.
Berdasarkan data Disparbud Jabar, kata dia melanjutkan, angka pendapatan sektor pariwisata yang diperoleh dari kabupaten/kota selama triwulan pertama atau Januari sampai Maret 2021 sebesar Rp819 miliar.
Jumlah tersebut diperoleh dari pajak hotel, restoran dan rumah makan, tempat hiburan, dan retribusi.
Sebagai upaya mempercepat industri kepariwisataan untuk mendongkrak perekonomian sekaligus menekan penyebaran virus Covid-19, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar menyiapkan sejumlah strategi.
Baca Juga: SIM Keliling Bandung Senin 31 Mei 2021 Berikut Jadwal dan Lokasi Lima Hari Ke Depan
Strategi pertama, menguatkan kekuatan budaya. Jawa Barat memiliki zona budaya, Sunda Betawi, Sunda Priangan di wilayah Metropolitan Bandung dan sekitarnya, serta Cirebonan.