KENANGAN TAHUN 1980-AN, Kota Bandung Pernah Memiliki Ikon “Kota Perkebunan”

- 6 April 2021, 19:53 WIB
Bekas kantor perusahaan perkebunan negara yang berpusat di Bandung, PT Perkebunan XII
Bekas kantor perusahaan perkebunan negara yang berpusat di Bandung, PT Perkebunan XII /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Kota Bandung memiliki banyak catatan dengan aneka keunikannya, dimana pada zaman lalu banyak memiliki ikon.

Salah satu kenangan pada tahun 1980-an, Kota Bandung juga pernah memiliki ikon sebagai salah satu “kota perkebunan” di Indonesia.

Namun kini, perusahaan-perusahaan perkebunan yang berkantor pusat di Kota Bandung tinggal segelintir alias sedikit.

Sampai tahun 1980-an, di Kota Bandung tercatat banyak kantor perusahaan perkebunan, baik swasta maupun milik negara. Namun pada kota lain di Jawa Barat, seperti Cianjur, Sukabumi, dan Bogor pada masa itu cukup banyak pula perusahaan perkebunan yang berkantor di sana.

Berdasarkan catatan DeskJabar dari Daftar Perusahaan Perkebunan se-Indonesia yang diterbitkan Departemen Pertanian tahun 1975, di Kota Bandung banyak kantor perusahaan perkebunan swasta dan negara.

Baca Juga: Banyak Pelayan Kafe di Kota Bandung Kini Asing dengan Bahasa Sehari-hari Menu Dijual

Sejumlah kantor perusahaan perkebunan di Bandung, bersamaan dengan masa kejayaan usaha sektor perkebunan di Indonesia. Khususnya di Jawa Barat, adalah usaha perkebunan teh, dimana pada tahun 1980-an merupakan masa keemasan kembali pasca zaman kolonial Belanda.

Namun memasuki awal tahun 1990-an, banyak kantor perusahaan perkebunan di Bandung kemudian tak lagi berpusat di kota ini. Sebab, banyak perusahaan perkebunan yang semula berkantor pusat di Kota Bandung, kemudian pindah ke Jakarta karena kemudian terjadi peralihan kepemilikan.

Ada hal yang masih diingat dari sejumlah alamat yang tercantum, dimana pada tahun 1980-an, seluruh perusahaan perkebunan yang berkantor di Bandung, menempati bangunan-bangunan peninggalan zaman kolonial Belanda.

Baca Juga: Kota Bandung Pernah Dijuluki “Ibukota Musim Panas”, SEJARAH JAWA BARAT

Zaman banyak uang

Sebagian bangunan-bangunan bekas kantor perusahaan-perusahaan perkebunan tersebut, sampai kini masih ada. Namun setelah tak lagi digunakan sebagai kantor perusahaan perkebunan, umumnya dijadikan usaha lain, misalnya kafe atau butik, dll.

Namun banyak pula bangunan lama bekas-bekas kantor perusahaan perkebunan di Bandung, kemudian kini sudah tidak ada. Setelah pemilik perusahaan lamanya menjual unit-unit perkebunan bersangkutan,  bangunan-bangunan bersangkutan kemudian dibongkar lalu berubah menjadi hotel, restoran, butik, dll.

Staf organisasi Gabungan Pengusaha Perkebunan (GPP) Jawa Barat-Banten, Dadang Priatna, kepada DeskJabar, Selasa, 6 April 2021, mengatakan sangat mengingat suasana saat masih banyak kantor-kantor perusahaan perkebunan di Kota Bandung.

Staf GPP Jawa Barat-Banten, Dadang Priatna.
Staf GPP Jawa Barat-Banten, Dadang Priatna.

Baca Juga: SEJARAH JAWA BARAT, Kabupaten Parakan Muncang Pernah Ada, Ini Bekas Wilayahnya

Dadang Supriatna boleh dikatakan kini “kuncen” GPP Jawa Barat-Banten, karena sejak tahun 1983 sudah bekerja pada organisasi tersebut. “Dahulu mah namanya Sindikat Perkebunan, lalu berubah menjadi Gabungan Pengusaha Perkebunan tak lama pada tahun-tahun 1984-1985,” kenangnya.

Dalam kenangannya pula, pada tahun 1980-an, orang-orang di Kota Bandung yang hidupnya dari dunia usaha perkebunan, terutama dari usaha teh dan karet, sedang dalam keadaan banyak uang.

Salah satu ciri khas kondisi banyak uang pada masa itu, adalah maraknya olahraga tenis lapangan oleh kalangan masyarakat perkebunan.

Begitu pula kalangan direksi perusahaan perkebunan, baik negara maupun swasta, katanya, sangat aktif melakukan berbagai pertemuan. Mereka umumnya saling membicarakan situasi perkembangan maupun tantangan usaha perkebunan.

Baca Juga: Penduduk Pulau Jawa Pernah Sering Dilanda Kelaparan, SEJARAH JAWA BARAT

Namun kemudian, kata Dadang Priatna, memasuki awal tahun 1990-an, kemudian banyak kantor perusahaan perkebunan, khususnya swasta berpindah ke Jakarta.

Ini terjadi, karena banyak pemilik perusahaan perkebunan swasta menjualnya, namun masih ada perusahaan swasta yang berkantor di Bandung mengakuisisi sejumlah unit perkebunan lainnya.

Namun pada masa-masa itu pula, kenang Dadang Priatna pula, ada pula beberapa perusahaan perkebunan swasta yang masih menempatkan kantor perwakilan di Kota Bandung.

Namun untuk beberapa kasus, disebutkan, beberapa kantor perwakilan perusahaan perkebunan swasta di Kota Bandung, disamarkan dengan dialamatkan di toko accu kendaraan, toko bangunan, dll. (Kodar Solihat/DeskJabar) ***

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x