"Harus ada ikon keterkaitan dengan kuliner untuk mendorong semangat baru di bidang pariwisata, misalkan di desa A memiliki kuliner bakso aci, lalu ada juga liwet domba, itu perlu dipromosikan," katanya, seperti dikutip dari Antara.
Baca Juga: BKPRMI Siap Bina Ustaz dan Ustazah, Kapolri Ajak Pemuda Masjid Tangkal Radikalisme dan Intoleransi
Pemilik usaha kuliner nasi liwet domba Jajang Riyadi mengatakan, produk kulinernya sudah cukup terkenal di masyarakat, bahkan nasi liwet domba buatannya selalu diminta untuk disajikan ketika ada kunjungan pejabat Garut maupun pusat.
Nasi liwet domba itu, kata dia, sudah menjadi ikon Kabupaten Garut yang selama ini banyak orang mengenal kuliner olahan daging domba garut berupa sate maupun gule.
"Selama ini kan yang dikenal itu sate domba, gule domba, sekarang ada nasi liwet domba, dan sudah banyak orang mengenalnya," kata Jajang.
Ia mengatakan, yang menjadi ciri khas nasi liwet domba yakni dari bumbunya, kemudian dicampur dengan potongan daging domba yang memiliki rasa berbeda dari nasi liwet umumnya yang memakai ikan asin.
Nasi liwet domba khas Garut itu, kata Jajang, sudah cukup lama dikembangkan sekitar 17 tahun lalu, namun populernya makanan tersebut baru-baru ini setelah banyak disajikan dalam beberapa acara.
"Sudah 17 tahun baru diangkat sekarang, awalnya iseng-iseng ada teman komunitas, dibuatlah liwet domba, karena selama ini kebanyakan pakai asin, kalau ini pakai daging domba," katanya.***