DESKJABAR - Kabupaten Cianjur dikhawatirkan akan mengalami kemunduran sektor usaha perikanan, akibat bertambahnya usaha wisata yang dibuka di kabupaten tersebut.
Ironisnya, pembukaan usaha wisata di Kabupaten Cianjur, adalah dengan cara menggunakan lahan-lahan subur. Padahal, lahan-lahan subur tersebut sangat bermanfaat untuk usaha perikanan, yang diketahui masih salah satu kultur masyarakat Ciajur.
Berdasarkan keterangan tertulis diperoleh dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Senin, 22 Februari 2021. anggota DPR-RI Komisi IV, Budhy Setiawan memprihatinkan lahan-lahan subur di Kabupaten Cianjur, kini digeser menjadi lahan wisata.
Ia menyebutkan bahwa penting bagi Kabupaten Cianjur untuk mengembangkan keunggulan dan potensinya dalam sektor budidaya perikanan, alih-alih pengembangan sektor pariwisata.
Baca Juga: 22 Perjalanan Kereta Api di Wilayah Daop 3 Cirebon Kembali Dibatalkan
Budhy Setiawan menilai, rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Cianjur sejak tahun 2009 yang berangsur sampai dengan saat ini adalah karena lahan-lahan subur untuk kegiatan tambak, perikanan tangkap, dan pertanian digeser menjadi lahan wisata.
“Ada kesalahan dalam penentuan fokus strategi di mana Kabupaten Cianjur tidak berfokus pada keuntungan kompetitif, keuntungan komparatif, dan keuntungan mutlak yang dimilikinya, yang adalah di sektor pertanian kelautan dan perikanan,” ungkapnya.
Pada saat yang sama, Budhy Setiawan mengapresiasi langkah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (BPPP) Tegal melaksanakan ‘Pelatihan Pembenihan Ikan Lele’ bagi masyarakat perikanan di Kabupaten Cianjur pada 17-18 Februari 2021.
“Dengan adanya pelatihan ini, saya harap Cianjur dapat kembali kepada potensi yang keunggulan dimiliki karena itu yang dapat membawa Cianjur untuk lepas dari ketertinggalan Indek Pembangunan Manusia (IPM)," lanjut Budhy.