Bekas Stasiun Pangandaran, Ikon Sejarah Kabupaten Pangandaran

- 14 Februari 2021, 10:44 WIB
Bekas Stasiun Pangandaran namun rel kereta apinya sudah tak tampak.
Bekas Stasiun Pangandaran namun rel kereta apinya sudah tak tampak. /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Keberadaan stasiun dan halte kereta api seringkali memiliki nilai historis keterkaitan keberadaan unit-unit perkebunan di sekitarnya.

Salah satunya, adalah bekas Stasiun Pangandaran yang sebenarnya berupa halte, di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, yang pada masa lalu merupakan andalan angkutan masyarakat dan angkutan perkebunan.

Dari pengamatan DeskJabar, baru-baru ini, sosok bekas Stasiun Pangandaran masih tergolong utuh, namun lintasan relnya sudah tak tampak lagi. Sosok bekas Stasiun Pangandaran juga menjadi salah satu daya tarik peninggalan sejarah di Kabupaten Pangandaran.

Lokasi bekas Stasiun Pangandaran berada di arah utara dekat diantara terminal bus dan Lapangan Merdeka Pangandaran. Jika berjalan kaki pun, jaraknya dari jalan raya sekitar 100 meter.

Berdasarkan catatan DeskJabar, kawasan Pangandaran, pada dahulunya juga berupa kelapa dan kopi dari Onderneming atau Perkebunan Pangandaran pada masa kolonial Belanda. Pada tahun 1990-an saat masih dikelola PT Perkebunan XIII, Perkebunan Pangandaran kemudian ditukar guling dengan pihak swasta untuk dijadikan kawasan wisata, dimana kemudian gantinya adalah membeli Perkebunan Cikupa dari perusahaan perkebunan swasta, di daerah Banjar.  

Baca Juga: Stasiun Lebak Jero, Ikon Keindahan Alam Nagreg, Kabupaten Bandung

Membandingkan dengan foto lama, tampilan bekas Stasiun Pangandaran yang kini masih ada ini tampaknya tak seperti sebelum tahun 1948. Kemungkinan, bangunan yang lama ikut hancur semasa perang sekitar tahun 1947-1948 lalu.

Halte Pangandaran pada tahun 1921.
Halte Pangandaran pada tahun 1921. Nationaal Museum van Wereldculturen Belanda

 

Kenangan

Oleh masyarakat sekitar, tampaknya kisah-kisah kenangan di Stasiun Pangandaran sebagian masih sangat diingat warga senior yang dahulu selalu berangkat atau pulang naik dari tempat ini.

Lain halnya warga pendatang di masa kini, rata-rata awam tentang keberadaan bekas Stasiun Pangandaran tersebut.

Informasi dari PT Kereta Api Indonesia (persero), Stasiun Pangandaran yang merupakan lintasan rute Banjar-Cijulang ini ditutup tahun 1982. Namun sekitar tahun 1997, pada rute Banjar-Banjarsari sempat diperbaiki dan dilakukan ujicoba lontasan kembali dengan menggunakan lokomotif ukuran kecil, seperti BB300 dan 301.

Baca Juga: Wajah Stasiun Kereta Api Garut dari Masa ke Masa

Bekas Stasiun Pangandaran, relnya sudah tak tampak lagi.
Bekas Stasiun Pangandaran, relnya sudah tak tampak lagi. Google Maps

Penelusuran DeskJabar dari Koninklijke Bibliotheek Belanda dan Nationaal Museum van Wereldculturen Belanda, diperoleh informasi bahwa dahulunya Stasiun Pangandaran atau populer sebagai halte ini, lebih banyak menjadi andalan ketibaan atau kepulangan para wisatawan Eropa yang berkunjung ke Pangandaran.

Ada pun pada masa lalu, juga bahwa rangkaian kereta api di jalur Banjar-Cijulang, termasuk lintasan Stasiun Pangandaran, memang yang berukuran kecil.  

Namun fungsi lainnya, dimana pengelola Perkebunan Pangandaran mengandalkan angkutan kereta api dari Stasiun Pangandaran ini untuk mengirimkan kopra dan kopi robusta. ***

 

 

 

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x