Hendra menyebut, tindakan pelaku ini dipicu tindakan korban yang kerap meresahkan warga disekitarnya.
"Semasa hidupnya ini korban memang dikenal nakal lantaran kerap melakukan tindakan premanisme seperti pemalakan, bullying, hingga pemukulan terhadap warga di sekitarnya. Nah empat pelaku punya histori mendapat perlakuan tak baik oleh korban, ada yang dipukuli, ada yang diminta uang dan sebagainya," ujar Hendra.
Akibatnya, ke empatnya pun nekat menganiaya korban hingga akhirnya meninggal setelah dirawat beberapa hari.
Baca Juga: Bupati Garut Lantik Nurdin Yana Jadi Sekda: Banyak Masalah yang Harus Dipicu dan Dipacu
Salah satu pelaku AHL, mengatakan bahwa dirinya kesal dengan korban yang kerap melakukan tindakan premanisme.
"Banyak orang yang kesal di palak, ditendang, dagangan orang diambil semua sampai berhari-hari," kata AHL kepada wartawan.
Dalam aksiny, korban sekali palak, meminta uang Rp.5.000 pada setiap motor yang lewat.
"Suka di stop, kalo gak ngasoh ditendang," ujarnya.
Sedang SMR merasa sakit hati dengan perkataan korban, akibatnya pelaku emosi dan ikut melakukan Penganiayaan itu.
Baca Juga: Liga Indonesia Berhenti, Penyerang Sriwijaya FC Alberto Goncalves Mengisi Waktu Luang dengan Melatih