Network
DESKJABAR - Sepekan setelah keluar dari zona merah dan status Siaga 1, kondisi Kota Depok, Provinsi Jawa Barat, terus mengalami perbaikan lewat tingginya angka kesembuhan pasien. Pada Minggu, 30 Januari 2021, Kota Depok masih berada di zona oranye Peta Risiko Covid-19.
Berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kota Depok pada Minggu, 30 Januari 2021, total kasus konfirmasi positif 26.580 orang. Dari jumlah itu, jumlah pasien sembuh sebanyak 20.996 orang dan 567 pasien meninggal dunia.
Beralihnya Kota Depok ke zona oranye sejak minggu lalu, menurut Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana disebabkan beberapa hal. Di antaranya, ada rekonsiliasi data kasus Covid-19 antara Depok dan pusat.
Baca Juga: Dilarang Masuk Pangandaran, Bus Pariwisata dari Zona Merah Dipaksa Putar Balik
"Rekonsiliasi data ini penting agar data yang masuk untuk perhitungan zonasi merupakan data aktual," ujar Dadang Wihana.
Selain itu, tingkat pemeriksaan rapid test PCR cukup tinggi dilakukan Pemkot Depok. Jadi, peningkatan kasus beriringan dengan kontak erat dan RT PCR, serta angka kesembuhan yang relatif tinggi dibandingkan dengan tingkat kematian.
Desk Jabar memberitakan, sewaktu berada di zona merah selama empat pekan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengingatkan Kota Depok agar lebih ketat dalam penanganan Covid-19.
Baca Juga: Kampus ITB Cirebon Siap Tampung Mahasiswa Asal Ciayumajakuning, Rektor ITB : Tingkatkan Kualitas SDM Jabar
Pada 5 Januari 2021, Ridwan Kamil menetapkan Kota Depok dan Kabupaten Karawang berstatus siaga 1 karena sudah sebulan berada di zona merah dalam peta risiko penularan Covid-19.
"Siaga 1 di dua daerah, yaitu di Depok dan Karawang. Itu sudah empat minggu zona merah terus dalam catatan kami," kata Ridwan Kamil.
Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, penanganan Covid-19 terus diperbaiki karena perkembangan kasus masih terjadi secara fluktuatif di hampir seluruh daerah di Indonesia.
