Duh! Kelamaan Gak Masuk Sekolah, di Garut Anak SD Marak Jadi Badut Jalanan

- 29 Januari 2021, 18:09 WIB
Kadisdik Kabupaten Garut, Totong sedang melakukan pembinaan dan pendataan terhadap pengamen anak-anak yang memakai pakaian badut, di Area Asia Toserba, Garut Kota, Jumat 29 Januari 2021.
Kadisdik Kabupaten Garut, Totong sedang melakukan pembinaan dan pendataan terhadap pengamen anak-anak yang memakai pakaian badut, di Area Asia Toserba, Garut Kota, Jumat 29 Januari 2021. /DeskJabar/

DESKJABAR – Belum diperkenankannya sekolah belajar tatap muka karena penyebaran Covid-19 masih tinggi, di Kota Garut, Jawa Barat, belakangan ini ada penomena baru maraknya anak usia sekolah yang berharap imbalan dari orang yang lewat dengan menjadi badut di jalanan.

Hal itu menjadi perhatian Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Totong. Ia dan jajarannya segera turun langsung  menemui anak-anak tersebut di beberapa tempat keramaian antara lain di titik-titik lampu merah, Jumat 29 Januari 2021.

Baca Juga: Garut: Vaksinasi Mulai Senin 1 Februari 2021, Bupati Rudy Gunawan Siap yang Pertama Asal...

Baca Juga: Garut: Akhirnya Nurdin Yana Jadi Sekda Garut, Dilantik 1 Februari 2021

Dalam kesempatan itu, Tim Disdik melakukan pembinaan, pendataan asal-usul alamat anak dan dimana mereka tercatat sebagai peserta didik. Kepada anak-anak tersebut, Totong lalu membagikan perlengkapan alat sekolah dan uang jajan.

Totong mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian Dinas Pendidikan Kabupaten Garut terhadap anak usia sekolah, dimana waktu yang seharusnya berada di rumah untuk belajar mandiri malah digunakan berkeliaran di jalan-jalan sambil mencari uang sebagai badut jalanan.

Ia menuturkan, dari beberapa pengakuan anak-anak yang sempat ditemuinya, ternyata mereka tetap melaksanakan pembelajaran. Mereka sempat belajar dulu di rumah. Akan tetapi bagaimana pun alasannya, kata Totong, temuannya akan ditindaklanjuti ke Korwil dan masing-masing kepala sekolahnya termasuk kepada orang tuanya.

“Ini harus dilakukan pembinaan. Kami akan koordinasi dengan Satpol PP, supaya melakukan pemeriksaan  di tempat-tempat keramaian, lampu lampu setopan,” katanya.

Baca Juga: Kementan Jaga Stabilitas Harga Unggas dan Kendalikan Produksi Bibit Ayam

Totong berharap, mereka tidak kembali lagi turun ke jalan, karena sangat riskan bagi tumbuh kembang anak ke depannya. Sangat mengandung risiko apalagi di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Halaman:

Editor: Zair Mahesa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x