Namun dikatakan, puncak kondisi diperkirakan terjadi, terutama di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, dan Banten.
Sebagian besar wilayah yang sudah memasuki Puncak Musim Hujan tersebut, terutama Jawa, Bali, Sulawesi Selatan hingga Nusa Tenggara.
Baca Juga: Banyak Berdampak, Kenaikan Tarif Jalan Tol Agar Dikaji Kembali
Dwikorita menjelaskan saat ini kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam beberapa hari ke depan dapat berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.
Kondisi tersebut dipicu oleh menguatnya Monsun Asia yang ditandai dengan semakin kuatnya aliran angin lintas ekuator di Selat Karimata, diperkuat oleh pengaruh hadirnya gelombang atmosfer ekuatorial tropis Madden Julian Oscillation (MJO) dan Gelombang Rossby yang saat ini aktif di wilayah Indonesia.
Kehadiran MJO tersebut dapat bersuperposisi dengan penguatan Monsun Asia yang dapat disertai munculnya fenomena seruakan dingin (cold surge) di Laut China Selatan.
Teramati beberapa sirkulasi siklonik di selatan Indonesia dan utara Australia yang menyebabkan terbentuknya belokan, pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi), sehingga meningkatkan pertumbuhan gugus awan supersel yang berpotensi menimbulkan curah hujan tinggi. ***