BIJB Kertajati Sekarang Mirip Studio Besar Tempat Foto Prewed

- 9 Januari 2021, 12:38 WIB
BIJB Kertajati yang menelan investasi Rp 6 triliun Pemprov Jabar, ditutup dan sekarang mirip studio besar
BIJB Kertajati yang menelan investasi Rp 6 triliun Pemprov Jabar, ditutup dan sekarang mirip studio besar /bijb.co.id/

 

DESKJABAR – Ironis, Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Majalengka yang telah menelan invetasip Rp 6 triliun dari Pemprov Jabar, kini lebih mirip studio besar, tempat foto-foto anak-anak sekolah dan prewed.

"Kalau datang ke BIJB sekarang itu mirip studio besar banyak anak-anak SMA foto dan prewed," tutur Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jabar Daddy Rohanady, Sabtu, 9 Januari 2021.

Daddy Rohanady menilai, investasi Rp 6 triliun dari Pemprov Jabar di bandara yang memiliki luas areal 1.800 hektare itu, menjadi mubazir. Sebab, anggaran investasi itu berasal dari APBD.

Baca Juga: Bupati Garut Rudy Gunawan Berikan Alasan Kenapa Jadi Orang Pertama Menjalani Vaksinasi Covid-19

Mengutip PRFM News dengan artikel berjudul “BIJB Ditutup Pelabuhan Patimban Dibuka, DPRD Jabar : Ini Sangat Ironis”, pada kesempatan itu, Daddy Rohanady juga menyoroti tutupnya BIJB Kertajati.

Menurutnya, penutupan itu menjadi ironis sebab di tempat lain, Pelabuhan Patimban Subang justru telah dibuka.

Daddy sangat menyayangkan kondisi yang terjadi di BIJB. Sebab Pemprov Jabar sudah menginvestasikan Rp6 triliun lebih, agar Jabar memiliki bandara internasional.

Baca Juga: Innalillahi! Gara Gara Masukin HP Ke Saku, Pengendara Motor Terlindas Truk Tangki Hingga Tewas

"Ini sangat ironis. Berkali-kali saya sampaikan dari APBD ini anggaran triliunan lebih untuk support mengembangkan," katanya.

Daddy menilai gelontoran anggaran yang mencapai Rp6 triliun lebih terasa mubazir.

Untuk itu, Daddy berharap pemerintah pusat ikut turun tangan agar BIJB segera aktif sebagai bandara internasional.

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta, Bikin Heboh! Al dan Andi Bertengkar Hebat Yang Kedua Kalinya

Jika semua sarana dan prasarana pendukung, lanjut dia, sudah terpenuhi seperti akses tol Cisumdawu. Bisa dipastikan BIJB akan menjadi salah satu penyumbang deviden terbesar bagi Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Jawa Barat.

"Jawa Barat itu potensi sekali, banyak orang ingin pergi haji. Potensi umroh juga sangat besar,” paparnya.

“Ada lagi potensi pekerja migran. Di Jabar pekerja migran dari Indramayu cukup banyak. Ada potensi pengusaha dan ASN bisa menggunakan Kertajati," paparnya.

Baca Juga: Update Covid-19 Kabupaten Karawang, Bupati Tegur PT Santos karena 71 Karyawan Tertular Virus Corona

Seperti diketahui, Bandara Kertajati diresmikan pada 24 Mei 2018 oleh Presiden Joko Widodo, yang ditandai dengan pendaratan pesawat kepresidenan.

Menurut data dari bijb.co.id, Bandara Kertajati, bandara ini merupakan yang terbesar kedua di Indonesia setelah Soekarno Hatta, Tangerang.

Memiliki area lahan seluas 1.800 Ha yang terdiri dari 2 runways, area terminal penumpang seluas 121.000 meter² dan untuk area terminal kargo seluas 90.000 meter².

Baca Juga: Waspada, Sabtu Ini, Hujan Petir Disertai Angin Kencang Diprediksi Akan Mengguyur Jakarta Selatan

Adapun konsep desain BIJB, yaitu sebagai bandara internasional utama di provinsi Jawa Barat. Terdiri dari tiga lantai dengan pemisahan area keberangkatan berada di lantai 3, dan area kedatangan berada di lantai 1. ***Asep Yusuf Anshori/PRFM

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: PRFM News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah