Network
DESKJABAR – Penularan virus Covid-19 di keluarga (klaster keluarga) dan perkantoran di Kabupaten Garut, Jawa Barat semakin meningkat. Menjadi wajib, warga agar selalu menerapkan protokol kesehatan.
Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Garut, Hj. Yeni Yunita mengingatkan, protokol kesehatan baik di dalam maupun di luar rumah wajib dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
“Menggunakan masker, sering mencuci tangan di air mengalir, dan menjaga jarak sudah merupakan keharusan”, katanya.
Baca Juga: Covid-19: Garut Terus Dirundung Duka Kini Muncul Klaster Perkantoran, PUPR dan BPN Ditutup
Baca Juga: Hari Guru Nasional di Garut, 1.500 Guru Non-PNS Mendapat Bantuan dari Baznas
Menurut Yeni, klaster keluarga merupakan penularan virus dari salah satu anggota keluarga pada anggota keluarga yang lainnya. Tak hanya itu, di Garut, kata dia, klaster perkantoran pun menjadi hal yang harus diwaspadai.
Upaya pencegahan menjadi sangat penting, dengan menumbuhkan kesadaran dan kewaspadaan di dalam keluarga maupun di lingkungan perkantoran. Dalam upaya pencegahan penularan, jelas Yeni, tak kalah pentingnya menerapkan etika batuk dan bersin, makan bergizi seimbang, istirahat yang cukup serta kelola stres.
“Pokoknya protokol kesehatan harus sudah merupakan prilaku baru dalam aktivitas sehari-hari," ujar Yeni, Jumat 27 November 2020.
Perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Garut sampai dengan Kamis 26 November 2020 pukul 23.55 WIB, berdasarkan data dari Sub Divisi Pencegahan Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut, tercatat konfirmasi positif 1.713 orang. Dengan rincian 2 orang isolasi mandiri, 557 orang isolasi RS/perawatan, 1.118 orang dinyatakan sembuh, dan 36 orang meninggal dunia.
