Didera Hoax Terkait Covid-19, Dirut PDAM Kota Bandung: Alhamdulillah Ribuan Orang Mendoakan Kami

19 November 2020, 19:47 WIB
Dirut PDAM Tirtawening Sonny Salimi sata ditemui pada Rabu 18 November 2020. /TOMMY RIYADI/PRFM.


DESKJABAR- PDAM Tirtawening Kota Bandung akhir-akhir kebanjiran informasi hoaks terkait meninggalnya Direktur Air Minum PDAM Tirtawening Kota Bandung pada Selasa 17 Noveber 2020.

Banyak orang mengaitkan meninggalnya Direktur Air Minum PDAM Tirtawening tersebut dengan telah terpaparnya Covid-19. Bahkan dalam informasi yang beredar melalui pesan berantai whataps.

"Mohon hindari dulu ke sekitaran Jln. Badaksinga, utamanya kantor PDAM. Sedang lockdown karena beberapa karyawan dan 3 direksi terpapar Covid-19. Satu diantara direksi adalah: Direktur Air Minum Adi Tyianto/Alumni Mesin ITB'99. Dinihari tadi meninggal karena positif Covid-19. Nuhun".

Pesan berantai tersebut masih saja terjadi hingga sekarang.

Baca Juga: Aa Gym Sentil Narasumber ILC di Video nya, Hingga Viral! Padahal Berbicara Keteladanan Nabi

Pada Rabu 18 November 2020, Direktur Utama PDAM Kota Bandung Sonny Salimi pun memberikan klarifikasinya. Seperti dikutip dari Galamedia News.

"Banyak hoaks beredar. Saya meninggal karena Covid-19. Ada juga yang menyatakan salah satu direktur meninggal dan PDAM di lockdown," ujar Sonny, di kantor PDAM Tirtawening Kota Bandung, Jalan Badaksinga, Rabu 18 November 2020.

Namun, ungkap Sonny, dari hoaks ini ada hikmah yang terselip. Karena banyak dari rekan dan koleganya yang langsung mengklarifikasi pada dirinya.

"Ada ribuan yang meminta klarifikasi. Tapi permintaan klarifikasi ini juga diawali dengan doa yang dipanjatkan mereka untuk kita. Dibalik simpati, ada empati," terangnya.

Baca Juga: Pendaftaran BLT BPUM Kota Bandung Tahap 2 Tinggal Lima Hari , Yu Segera Daftar Disini

Terkait adanya karyawan PDAM positif Covid-19, Sonny pun membenarkan hal itu. Ada 15 karyawan PDAM yang terpapar virus corona tersebut. Dari 15 orang, 4 diantaranya memiliki gejala ringan dan sisanya tanpa gejala.

Sebenarnya, kata Sonny, beberapa langkah dalam pencegahan Covid-19 sudah dilakukan PDAM sejak pandemi ini muncul. Dari segi operasional bisnis, pihaknya memberlakukan work from home bagi karyawan. Diprioritaskan bagi yang rentan terpapar seperti diatas 50 tahun dan punya penyakit bawaan atau komorbid.

"Ada 50 persen dari 820 karyawan atau ada 410 orang yang lakukan WFH sampai minggu depan," ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga memberlakukan WFH permanen sampai pandemi Covid-19 berlalu hingga ada vaksin.

Baca Juga: Jerinx dan Jaksa Kompak Pikir Pikir Atas Vonis Hakim PN Denpasar Yang Memvonis 14 Bulan Penjara

"Bila kondisi kembali, mereka pun bisa kembali kerja. Mereka adalah karyawan yang memiliki riwayat penyakit kornis seperti stroke, diabetes dan lainnya. "Ada 10 orang yang WFH permanen," terangnya.

Dalam konteks memperbaiki imunitas karyawan, ungkap Sonny, pihaknya pun memberikan multivitamin setiap bulan pada karyawan. Selain itu, PDAM pun bekerja sama dengan Biofarma untuk melakukan vaksinasu influenza.

"Ada yang tidak mau disuntik pun, saya paksa untuk mau disuntik," terangnya.
Kemudian, pihaknya pun membuat bilik disinfektan "Tapi sekarang kami bongkar lagu karena ada polemik soal bahaya disinfektan," ungkapnya.

Langkah pencegahan lainnya, PDAM juga menyediakan tempat cuci tangan di beberapa titik serta menyediakan handsanitizer. Melakukan pemeriksaan temperatur karyawan dan pengunjung seeta sterilisasi ruang kerja.

Baca Juga: Polda Jabar Akan Periksa Mulai Dari Bupati Hingga Ketua RT, Terkait Kerumunan di Mega Mendung

"Kita buat ini semua sebagai bagian dari ikhtiar, selain juga menerapkan 3 M," terangnya.

Sebagai langkah antisipasi lainnya, kata Sonny, PDAM membatasi pengunjung dan memaksimalkan pelayanan secara daring.

"Dulu yang datang bisa sampai 300 orang, sekarang dibawah 100 orang. Yang datang juga hanya ngisi formulir, nanti dilanjutkan melalui whattapss," tuturnya.

Kemudian pemasangan poster, pembuatan video, himbauan melalui mesin suara agar menerapkan 3 M yakni mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak.

"Di awal pandemi, kita lakukan penghentian pencatatan meter, sehingga memang di awal riweuh," ungkapnya.

Baca Juga: Jaksa Kejati Jabar Lakukan Banding Atas Vonis Hakim Yang Mengeluarkan Donny Mulyana Dari Tahanan

"Ini langkah-langkah secara internal yang dilakukan. Enggak hanya internal, eksternal tingkat kota Bandung juga lakukan. Selama tiga bulan awal pandemi, mobil PDAM rutin lakukan penyemprotan, pemberian disinfektan," ujarnya.

Meski sudah melakukan pencegahan, namun ditemukan adanya 15 karyawan yang terpapar Covid-19. Sonny pun memaparka kronologisnya.

Menurutnya, di awal November terdapat karyawannya yang sakit batuk pilek. Karena penasaran, maka dilakukan swab test pada yang bersangkutan dan hasilnya positif.

Kemudian dilakukan tracing pada karyawan lainnya yang kontak erat dengan karyawan tersebut. Hasilnya, 6 orang positif dan salah satunya direktur air limbah yang disisolasi di BKSDM.

Baca Juga: 128 Ribu Pemohon UMKM di Garut Tak Lolos Verifikasi, Ini Jadwal Pengajuan Tahap Dua

"Enam orang yang positif ini, gejala ringan dan tanpa gejala jadi isolasi mandiri," terangnya.

Kemudia, PDAM pun melakukan FGD dan ternyata satu peseera positif. Sehingga dilakukan swab terhadap peserta FGD, dan ada sekitar 9 orang positif "Total 15 orang positif," tetangnya.

Menurut saran pihak berwenang, orang tanpa gejala hanya melakukan isolasi mandiri. "Peserta FGD juga masih lakukan isolasi mandiri. Karyawan lainnya juga ada yang WFH," ujarnya.

Baca Juga: Pilkada Pangandaran, 50 Orang Petugas Dikerahkan untuk Melipat 328.400 Lembar Surat Suara

Dikatakannya, karyawan yang positif dalam sudah berangsur membaik, kecuali Direktur Air Minum yang memang memiliki komorbid diabetes. "Kecuali Pak Diram, alhamdulillah semua berangsur sehat. Tunggu sampai waktu isolasi beres sesuai aturan," ungkapnya.

Terkait Diram, ungkap Sonny, sudah dilakukan tracing terhadap keluarganya oleh puskesmas setempat. Namun, mereka bukanlah warga Bandung dan menetap di luar Kota Bandung.

Baca Juga: Gotas, Aplikasi Berbasis Pemberdayaan Asli Karya Putra Daerah Tasikmalaya

"Kita tidak tahu mereka (karyawan, rrd) kenanya di mana karena kan corona itu gaib. Kita sudah lakukan hal-hal terkait protokol kesehatan ini," ujarnya.

Sementara itu penggunaan air selama covid kata Sonny tidak meningkat signifikan, hanya pengguna domestik meningkat 5-10 persen perbulan atau dari biasa 18-20 kubik kini 22 kubik.***Yeni Siti Aprian/Galamedia News

 

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Galamedia News

Tags

Terkini

Terpopuler