KOTA BANDUNG Kota dengan Kasus DBD Tertinggi Nasional, Pemkot Bandung Gaspol Siapkan 3 Kuintal Abate dan 41 RS

30 Maret 2024, 07:30 WIB
Jumat kemarin Pemkot Bandung serentak mulai membagikan bubuk abate ke seluruah keluarahan, sebagai upaya pencegahan tren peningkatan kasus DBD di Kota Bandung. /bandung.go.id/

DESKJABAR – Kementerian Kesehatan RI sebelumnya mengatakan bahwa Kota Bandung menjadi kota dengan jumlah kasus DBD tertinggi. Adapun data dari Dinas Kesehatan Kota Bandung menunjukkan per 27 Maret 2024, angka DBD telah mencapai 2.215 kasus.

Apalagi kemudian tren tersebut memperlihatkan kenaikan terus yang membuat Pemkot Bandung bergerak cepat. Pemkot Bandung gaspol dengan segera menyiapkan 3 kuintal Abate atau obat pembunuh jentik nyamuk dan dukungan 41 rumah sakit yang ada di Kota Bandung.

Baca Juga: HARI INI 30 Maret 2024, Kemenhub Buka Pendaftaran Kembali Mudik Gratis Lebaran 2024 dengan Kuota 10 Ribu Orang

Mengutip dari laman bandung.go.id, Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono mengatakan Pemkot Bandung akan menyebar Obat Pembunuh Jentik Nyamuk (Abate) untuk menekan kasus DBD di 151 kelurahan.

Untuk obat ini, Pemkot Bandung  telah menyiapkan 300 kilogram bubuk Abate dan 15 ribu RDT sebuah alat pengetesan DBD.

Smentara itu, pada Jumat kemarin pemberantasan nyamuk di 151 kelurahan serta penyebaran abate sudah dilakukan.

"Kita lakukan barisan meningkatkan pelayanan publik kita dan mari kita lakukan upaya preventif dan kuratif untuk meningkatkan layanan kesehatan bagi warga kota Bandung," ungkapnya.

Selain itu, kata Bambang, Pemkot Bandung juga telah menyiapkan langkah-langkah preventif dan kuratif. Langkah preventif dilakukan jajaran kewilayahan bersama perangkat daerah untuk melakukan upaya-upaya pencegahan.

"Para camat, lurah, Forum RW RT kita libatkan. Mereka mengedukasi secara masif di masyarakat," katanya.

Gerak cepat juga dilakukan dengan menyiapkan 41 rumah sakit di Kota Bandung serta memastikan kesiapan 80 puskesmas yang tersebar di 30 kecamatan kota Bandung.

Rumah Sakit Didominasi Pasien DBD

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian mengatakan, saat ini tingkat keterisian ruang rumah sakit di Kota Bandung mencapai 73,6 persen. Ia menyebut di beberapa rumah sakit didominasi pasien DBD.

Untuk itu, perlu adanya sinergisitas antara pemerintah dan rumah sakit agar tidak terjadi lonjakan kasus DBD yang dirawat di rumah sakit.

Baca Juga: 83 Pelajar Ngabuburit Membuat Roket Air di Kampung Ramadhan Komunitas Gada Membaca Kawali Ciamis

"Kota Bandung sedang terjadi kenaikan kasus demam berdarah yang cukup signifikan dan ini menjadi beban juga bagi rumah sakit karena dari data yang kami dapatkan ketelisian tempat tidur di rumah sakit saat ini 73,6 persen itu cukup tinggi sebetulnya," katanya.

Bambang Tirtoyuliono memastikan sebanyak 41 rumah sakit di Kota Bandung siap menangani kenaikan kasus DBD. Hal itu diungkapkan Bambang usai memimpin Rapat Koordinasi Penanggulangan DBD bersama Direktur dan Kepala Rumah Sakit di Kota Bandung di Pendopo Kota Bandung, Kamis 28 Maret 2024.

"Kita bersepakat, kalau terjadi kasus DBD maka akan diberikan ruang oleh teman-teman rumah sakit untuk segera ditangani," imbuhnya.

Bambang juga meminta rumah sakit untuk memperbaharui data pasien DBD secara berkala sehingga data yang didapat valid dan real-time untuk selanjutnya dilakukan intervensi program penanggulangan yang efektif.

"Sampai dengan minggu ketiga bulan Maret ada penurunan kasus dibanding awal Maret. Mudah-mudahan datanya valid dan real-time, kita bangun sistem informasinya update," ujarnya. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: bandung.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler