Papajar, Munggahan Ramadhan Khas Cianjur, Makan Nikmat Pakai Beras Cianjur yang Pulen

5 Maret 2024, 17:30 WIB
Suasana papajar, munggahan Ramadhan ala Cianjur, pada Maret 2023. /YouTube Petualangan Alam Desaku

DESKJABAR – Di Indonesia, khususnya di Jawa Barat, ada tradisi atau kebiasaan menyambut suka cita bulan Ramadhan, yang disebut munggahan. Rupa-rupa cara menyambut munggahan Ramadhan, tetapi biasanya adalah kumpul-kumpul bersama keluarga, tetangga, atau teman-teman sambil makan bersama.

Di Kabupaten Cianjur, ada juga tradisi munggahan Ramadhan yang disebut “papajar”. Walau beda penyebutan dengan kabupaten lain di Jawa Barat, tetapi intinya sama, yaitu menyambut Ramadhan dengan kumpul dan makan bersama-sama, misalnya pagi, sore, atau malam, sepekan sebelum mulai puasa.

Suasana tradisi papajar alias munggahan puasa, masih dilakukan masyarakat di Cianjur, apalagi ada keasyikan tersendiri. Ini terutama pada masyarakat desa di Cianjur, yang memiliki kawasan lestari, sawah, dan kebun, dengan menu nikmat ala desa ditambah nasi dari beras Cianjur.

Baca Juga: Pasar Babatan Bandung Jadi Perburuan ‘Barabadan’ Jelang Munggahan Ramadhan 1445 H/2024

Gambaran umum

Bahkan pada suasana menjelang Ramadhan 1445 H/2024 ini, sejumlah orang di Cianjur sudah menggelar tradisi papajar. Kondisi harga beras masih mahal bukan soal bagi sejumlah warga perdesaan di Cianjur, karena mereka punya cadangan sendiri beras dari hasil sawah milik mereka.

Misalnya, pada Sabtu, 2 Maret 2024, warga di sekitaran Warungkondang dan Cugenang, juga menggelar tradisi papajar. Ada suasana nikmat dirasakan sebagian orang yang baru pertama kali ikut makan bareng munggahan ala Cianjur, apalagi merasakan pulennya beras Cianjur.

Kedua kecamatan itu dikenal sebagai sentra beras Cianjur yang dikenal pulen dan wangi. Lauknya misalnya goreng ikan atau ikan bakar khas Cianjur, sambal, daging ayam, tahu, tempe, ikan asin, sayuran, dengan nasi beras Cianjur.

Baca Juga: 3 Tempat Wisata di Kota Tasikmalaya yang Cocok untuk Munggahan Bersama Keluarga: Murah Meriah Mengasyikan

Kepala Bapeltan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Moch. Ramdhani, kepada DeskJabar menyebutkan, di Cianjur ada enam kecamatan penghasil beras Cianjur trademark Pandan Wangi. Ada pun kecamatan-kecamatan itu adalah Warungkondang, Gekbrong, Cugenang, Cibeber, Cilaku, dan Campaka.

Disebutkan, masyarakat pada keenam kecamatan itu, memang dikenal suka menabung gabah dan beras. Sehingga, ketika banyak orang panik harga beras tinggi, apalagi untuk beras premium, masyarakat pada enam kecamatan di Cianjur relatif tenang-tenang saja karena punya cadangan beras, apalagi yang kelasnya terkenal bagus.

Soal cadangan beras milik masyarakat Cianjur, sebagian dijual untuk waktu tertentu, cadangan pangan, serta kegunaan tertentu, misalnya untuk acara keluarga, dsb. Nah, ketika tradisi papajar alias munggahan ala Cianjur pun, beras pandan wangi disuguhkan untuk makan nikmat.

Salah satu suasana papajar alias munggahan makan bareng sambut Ramadhan di Cianjur, juga digambarkan pada YouTube Petualangan Alam Desaku, diunggah 14 Maret 2023. Ketika itu, suasananya adalah menjelang munggahan Ramadhan 1444 H/2023, dimana masyarakat sebuah desa juga menggelar papajar.

Digambarkan, suasana keakraban keluarga dan tetangga pada suatu desa menggelar papajar. Apalagi, rumahnya berada di tengah persawahan yang indah, dimana makan-makan bersama dilakukan malam hari, dimasak menggunakan bahan bakar kayu. ***

Editor: Kodar Solihat

Tags

Terkini

Terpopuler