Pusat Grosir Bogor (PGB) Sepi Pengunjung, Omzet Terjun Bebas, Toko Tutup dan Ini Pengakuan Pedagang Fashion

29 Januari 2024, 14:29 WIB
Para pedagang di Pusat Grosir Bogor (PGB) Merdeka, sejak pandemi Covid-19 melanda sepi pengunjung, pemilik toko banyak yang menutup toko dagangannya /Facebook @pusat grosir bogor merdeka/

DESKJABAR - Warga Bogor, siapa yang tidak tahu Pusat Grosir Bogor (PGB) Merdeka, yang terletak di Jl Merdeka di samping terminal Merdeka Bogor Tangah, Kota Bogor.

PGB Merdeka merupakan pusat grosir pakaian (fashion) yang sangat lengkap di kota Bogor, tersedia baju anak - anak hingga orang dewasa, baju santai, baju resmi, hingga batik tersedia di PGB dengan harga yang terjangkau.

Bagi warga Bogor, tentunya PGB Merdeka merupakan tempat yang asik untuk shoping kebutuhan pakaian untuk keluarga dan orang - orang tercinta.

Baca Juga: Tim SAR Gabungan Temukan 13 Orang Hilang di Gunung Gede Pangrango, kondisi Selamat, 2 Terkilir Lainnya Lemas

Selain harga pakaian (fashion) di PGB Merdeka relatif terjangkau, juga tersedia model - model baju yang bagus pada zamannya. Tidak heran jika pada waktu itu PGB selalu dipadati pengunjung.

Pengunjung yang datang ke PGB Merdeka selain warga kota Bogor itu sendiri, juga warga dari Jakarta - Depok bahkan Sukabumi banyak yang datang ke PGB Bogor, karena aksesnya cukup mudah menggunakan KRL Bogor Jakarta dan Bogor Sukabumi.

Omzet puluhan juta

Para pedagang (fashion) di PGB Merdeka pada zaman sebelum pandemi Covid-19 memiliki omzet penjualan puluhan  juta rupiah perhari apalagi saat week end Sabtu dan Minggu omzet penjulan lebih tinggi lagi.

Baca Juga: Tim SAR Lakukan Pencarian 13 Orang Hilang di Gunung Gede Pangrango Bogor, Begini Kata Kepala Balai TNGGP

Itu merupakan sekilas cerita PGB Merdeka yang lagi hits pada zamannya di tahun 2015 ke belakang. lain halnya PGB periode sekarang, sejak pandemi Covid- 19 melanda Indonesia termasuk kota Bogor pada 2020 lalu, PGB mulai mengisahkan cerita baru.

PGB Ditinggal Pengunjung

Sejumlah pedagang di PGB mengeluhkan, sejak pandemi Covid-19 pada tahun 2020, hingga kini  semakin hari semakin sepi pengunjung.

Sebagaimana penuturan salah satu pedagang pakaian yang bernama Rian (45), ia mengungkapkan kepada DeskJabar.pikiran-rakyat.com bahwa awalnya dia memiliki 11 toko di PGB.

Baca Juga: 13 Orang Pendaki Gunung Gede Pangrango Bogor Dilaporkan Hilang, Ini Kronologinya, Saksi Mata Bilang Begini !

Namun, sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia termasuk kota Bogor, jumlah pembeli menjadi semakin menurun. Selain itu juga mungkin dipengaruhi oleh marketing online.

Menurut Rian, dari jumlah 11 toko yang dimilikinya, kini tinggal 2 yang masih bertahan, 9 toko lainnya sudah ditutup, karena sepi pembeli.

"Toko kami tinggal 2 yang masih buka, 9 sudah ditutup, karena penghasilannya tak cukup untuk menutupi biaya operasional," katanya.

Baca Juga: PPK dan PPS serta Anggota KPPS Dramaga Bogor Siap Laksanakan Pemilu 2024, Ini Tata Cara Mencoblos di TPS

Berhentikan karyawan  

Akibat penutupan beberapa toko miliknya, Rian terpaksa memberhentikan para karyawannya, dan dua toko yang masih buka yang menunggu dia dan istrinya.

"Kita tidak pakai karyawan, toko yang masih pada buka disini tidak pakai karyawan, karena pendapatannya tidak sesuai, mau cari penglaris saja kadang susah sekarang," tuturnya.

Tambahan modal usaha     

Untuk membangkitkan kembali bisnisnya, dia mengaku sampai menghabiskan uang tabungan untuk menambah modal. Namun dia tak menyebutkan jumlah tabungan yang dihabiskannya.

Baca Juga: Bimtek Pemilu 2024: PPS Desa Sinarsari, Kecamatan Dramaga Bogor Lakukan Simulasi Penulisan Formulir C Hasil

Selain itu, dia juga mengaku sampai menjual dua mobil kesayangannya untuk menambah modal usahanya.

Toko Ditutup

Sementara itu, pedagang lain yang juga masih bertahan seperti Rian, sebut saja namanya Ujuh Juhriadin (35), pedagang batik di PGB menuturkan,  banyak pedagang yang tak memperpanjang sewa toko akibat penjualan lesu.

Menurut Ujuh, pendapatan yang tak menentu dan lesu pembeli tak bisa menutupi kos biaya sewa toko dan biaya operasional.

Baca Juga: Panwascam Dramaga Menugaskan PKD Mengawasi Jalannya Bimtek KPPS Pemilu 2024 di 10 Desa, Inilah Daftar PKD-nya

"Pedagang sebelah lebih memilih tutup karena untuk operasional tidak cukup, biaya sewa tinggi, kebutuhan operasional disini, jadi banyak yang dipertimbangkan, hingga menutup tokonya," katanya.

Memiliki pelanggan tetap  

Ujuh mengakui penjualannya saat ini turun drastis, namun dia tetap bertahan membuka tokonya, karena sudah memiliki pelanggan tetap.

"Kita bertahan buka toko karena melayani pelanggan, tetapi kalau ngandelin pembeli sehari - hari mah sepi," tegasnya.

Baca Juga: PPK Kecamatan Dramaga Bogor Berikan Bimtek 2.226 Anggota KPPS Pemilu 2024, Serentak di 10 Desa Akhir Pekan Ini

Pengakuan Pelayan Toko     

Salah satu pelayan toko di PGB, Rini (25) menyebut bahwa pengunjung semakin sepi, banyak pembeli kini memilih berbelanja secara daring.

"Toko banyak yang tutup, bikin pembeli juga malas datang, apalagi sekarang orang - orang lebih memilih belanja online," tandasnya.*** 

 

Editor: Agus Sopyan

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler