SAMBUT Era Kereta Cepat di Indonesia, ITB Jalin MoU Teknologi Kereta Cepat dengan Beijing Jiaotong University

22 September 2023, 07:55 WIB
Sambut era kereta cepat di Indonesia, ITB jalin kerjasama dengan Beijing Jiaotong University di bidang teknologi kereta cepat. /itb.ac.id/

DESKJABAR – Sejalan dengan akan diresmikan Kereta Cepat Jakarta Bandung yang rencananya pada 1 Oktober 2023, menandai era kereta cepat di Indonesia. Untuk menyambut era tersebut, Institut Teknologi Bandung (ITB) menjalin kerjasama dengan Beijing Jiaotong University (BJU).

Kerjasama ITB dengan Beijing Jiaotong University merupakan kolborasi baru dan awal kerjasama ITB dengan BJU di bidang teknologi kereta cepat.

Baca Juga: ADA 2 Saksi Kunci Kasus Subang 2021 Harus Dicari Polisi, Mereka Ada di Jam Krusial Saat Terjadi Pembunuhan

Mengutip dari laman itb.ac.id, penandatanganan kerjasama antara ITB dengan Beijing Jiaotong University, dilakukan di Gedung Rektorat ITB pada Kamis, 14 September 2023.

Penandatangan nota kesepahaman dilakukan oleh President of Beijing Jiaotong University, Prof. Yu Zujun, dan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB, Prof. Dr. Ir. Jaka Sembiring, M.Eng. Acara penandatanganan disaksikan oleh delegasi BJU dan ITB.

Prof. Jaka menyebutkan bahwa kerja sama antara ITB dan BJU bertujuan memfasilitasi pertukaran pendidikan, mempromosikan kolaborasi penelitian, dan meningkatkan persahabatan antara dua institusi. Program yang akan dilakukan meliputi pertukaran tenaga pendidik (dosen, staf, dan peneliti), pertukaran mahasiswa serta kolaborasi penelitian dan inovasi.

Prof. Jaka Sembiring menambahkan bahwa kerjasama di bidang teknologi kereta cepat tersebut merupakan inovasi baru bagi ITB dan bahkan bagi institusi di Indonesia.

Prof. Jaka mengungkapkan bahwa kerja sama ini akan menjadi dasar aktivitas ITB dan BJU di masa depan, terutama di bidang kereta cepat. Suatu kehormatan bagi ITB menjadi perguruan tinggi yang dipercaya berkolaborasi dalam teknologi yang sebelumnya belum pernah disentuh bahkan di Indonesia.

ITB, menurutnya, siap mengerahkan Sumber Daya Manusia melalui Science Techno Park (STP) sebagai pusat ekosistem inovasi yang lengkap di ITB. Fakultas Teknik ITB juga siap membantu untuk menyukseskan kerja sama ini.

Prof. Jaka juga menawarkan usulan kegiatan nonreguler seperti seminar dan pelatihan di bidang kereta cepat. Harapannya melalui kegiatan tersebut dapat mengedukasi lebih banyak orang tentang kereta cepat. Selain itu, Prof. Jaka berharap kerja sama ini tidak terbatas di bidang kereta cepat, melainkan dapat berkembang di bidang lain sehingga hubungan antara dua institusi semakin kuat.

Baca Juga: PEMBEBASAN Lahan Tol Getaci, Tim Appraisal Turun ke Desa Talagasari Garut, Tinggal Menentukan Harga Lahan

Sementara itu, Prof. Yu Zujun juga menyatakan kesiapannya dengan kerja sama ini. Menurutnya, suatu kehormatan dan momen penting dapat berkolaborasi dengan perguruan tinggi teknik terbaik dan terbesar di Indonesia. Prof. Yu Zujun berharap kerja sama ini dapat terus berkembang dan dapat berkontribusi bagi transportasi Indonesia dan China.

Pusat Penelitian Transportasi Kereta Api

Sementara mengutip dari laman resmi BJU, Beijing Jiaotong University memiliki Pusat Penelitian Teknik Nasional Sistem Pengoperasian dan Pengendalian Transportasi Kereta Api yang dibangun pada akhir Desember 2008.

Pusat penelitian ini merupakan hasil kerjasama Beijing Jiaotong University bersama China Railway Signal & Communication Corp dan China Academy of Railway Sciences. Pusat ini dikelola oleh Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional, China Railway Corporation dan Kementerian Pendidikan.

Untuk sistem kendali kereta api pada kereta api kecepatan tinggi, angkutan kereta api perkotaan dan kereta api gantung magnetis.

Baca Juga: Indonesia vs China di Babak 12 Besar Bola Voli Putra Asian Games 2023, Ini Jadwal Lengkap Pertandingannya

Pusat ini menjalankan misi strategis yakni memenuhi persyaratan pengoperasian sistem angkutan kereta api yang aman dan efisien.

Pusat penelitian ini juga melakukan penelitian tentang teknologi umum utama dan integrasi sistem, serta mempercepat inovasi dalam bidang rekayasa dan industri. Pusat ini terlibat dalam pembuatan dan penyempurnaan standar nasional untuk sistem pengendalian operasi.

Di tempat ini juga menetapkan platform pengujian dan verifikasi komprehensif yang sesuai. Pusat ini terus menyediakan teknologi dan peralatan canggih kepada industri untuk meningkatkan daya saing sistem kendali nasional kita, dan membentuk rantai teknologi utama untuk memenuhi kebutuhan pengembangan sistem angkutan kereta api di Tiongkok, dan membangun basis untuk pelatihan insinyur dan manajer dengan tingkat tinggi tingkat, kualitas tinggi, kemampuan inovatif.***

Ingin mengetahui berita tentang ITB lainnya, pantau di Google News Desk Jabar. KLIK DI SINI

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: itb.ac.id

Tags

Terkini

Terpopuler