MENGUNGKAP Pelaku Subang 2021, Profil Tersangka Versi Pakar Forensik, Sumy Hastry

15 September 2023, 14:26 WIB
Dokter Hastry saat diwawancarai pemerhati Kasus Subang 2021, Anjas Asmara. Dokter Hastry menyatakan bahwa pelakunya adalah seorang psikopat, jika dilihat dari luka-luka yang diderita kedua korban. /YouTube Anjas Asmara/

DESKJABAR – Saat ini tim penyidik Polda Jabar tengah giat melakukan kembali pemeriksaan sejumlah saksi, dalam upaya menuju penetapan tersangka pelaku kasus Subang 2021. Meski sebenarnya pakar forensik dokter Sumy Hastry, sudah memberikan petunjuk serta profil tersangka.

Dokter Sumy Hastry yang pernah dikirimkan Mabes Polri untuk melakukan otopsi ulang jasad Ibu Tuti (55) dan Amel (23) korban kasus Subang 2021, memberikan petunjuk soal profil pelaku di kasus pembunuhan tersebut, berdasarkan kondisi luka yang dialami kedua korban.

Baca Juga: DI Luar 3 Saksi Utama Kasus Subang 2021, Ada Saksi yang Penuh Kejanggalan, Bahkan Tidak Hadir di Pemakaman

Polda Jabar sejak 1 Agustus 2023 kembali giat melakukan pemanggilan dan pemeriksaan kepada sejumlah saksi. Menurut Kabidhumas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo, jumlah saksi yang telah diperiksa kembali sebanyak 23 orang.

Bahkan dalam upaya untuk menuju penetapan tersangka di kasus pembunuhan ibu dan anak di jalancagak Subang tersebut, tim penyidik melakukan 2 kali pemeriksaan marathon kepada saksi utama.

Tepatnya, pada Jumat 1 September hingga Sabtu 2 September 2023, tim penyidik melakukan pemeriksaan kepada 3 saksi utama yakni Yosef, Yoris, dan Danu. Pemeriksaan marathon kembali dilakukan pada sepekan kemudian atau tepatnya pada Jumat 8 September hingga Sabtu 9 September 2023 kepada 2 saksi utama yakni Yosef dan Yoris.

Dalam perjalanan pengungkapan kasus yang telah menewaskan Ibu Tuti dan Amel itu, sempat muncul harapan bahwa penetapan tersangka akan segera dilakukan, meski pada akhirnya hingga saat ini kasus belum terungkap.

Kita masih ingat dengan rekaman CCTV mobil Avanza putih dan motor Nmax biru yang tertangkap CCTV di sejumlah titik mulai dari Kota Bandung hingga di sekitar TKP. Kemudian sempat pula ditemukan bukti koordinat HP milik Amel yang setelah kejadian, dinyatakan hilang.

Harapan kembali muncul ketika Polda Jabar merilis sketsa dugaan pelaku di kasus Subang 2021 pada tanggal 29 Desember 2021. Bahkan pihak Polda Jabar menyatakan bahwa sketsa telah disebar ke tingkat Polsek di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Kepala Sekolah SDN Cibeureum 1 Bogor Pecat Guru Honorer , Buntut Pengaduan Maladministrasi

Harapan penetapan tersangka kembali muncul, ketika sekitar Agustus 2022, tim Polda Jabar berhasil menangkap laki-laki berinisial S di Muara Angke, Jakarta utara. Laki-laki ini ternyata saat pasca kejadian ada di sekitar TKP namun kemudian dia pergi ke Kalimantan, tanpa sempat dilakukan pemeriksaan.

Karena masih dalam pendalaman, Ibrahim Tompo ketika itu mengatakan bahwa lelaki tersebut dilepaskan kembali. Lelaki tersebut bekerja sebagai anak buah kapal.

Terkait profil para pelaku di kasus Subang juga saat ini dibahas oleh praktisi metafisika Bang Cecep, di kanal YouTube Misteri Mbak Suci. Dalam 2 tayangan terbarunya, Bang Cecep memperlihatkan gambar sketsa para pelaku versi metafisika.

Profil Pelaku Versi dr. Sumy Hastry

Berbicara tentang siapa pelaku di kasus Subang 2021, secara ilmiah sebenarnya pernah diceritakan dokter Sumy Hastry di Kanal Youtube Hastry Forensik dengan judul KELANJUTAN KASUS SUBANG !! BANYAK YANG PENASARAN !!, rilis 28 Juni 2022.

Dalam tayangan tersebut, Sumy Hastry kembali menampilkan saat dia diwawancarai oleh pemerhati kasus Subang 2021, Anjas Asmara.

Saat ditanaykan oleh Anjas, apakah pelaku di kasus Subang 2021 itu seorang psikopat atau seorang sosiopat?

Berdasarkan kondisi luka-luka yang ditemukan di jasad Ibu Tuti dan Amel, dokter Sumy Hastry berkeyakinan bahwa pelakunya tersebut adalah seorang psikopat.

Baca Juga: Orasi Dies Natalis IPB ke -60, Presiden Jokowi : Jangan Alergi Teknologi, Ciptaan Allah akan Lebih Unggul

“Soalnya jelas sekali luka-luka yang dibuat pelaku kepada kedua korban. Sesuatu yang mempengaruhi dia secara kepribadian. Kaya orang baik-baik saja  dan kita tidak yakin dan tidak menyangka bahwa pelakunya sepert I itu,” tuturnya.

Dia menambahkan bahwa dugaan pelaku seorang psikopat karena yang bersangkutan seperti 'menikmati' perbuatan kriminalnya itu. Perbuatan di luar nalar yang tak pandang bulu siapa korbannya.

"Kita tidak nyangka kalau oh dia pembunuhnya padahal kita tidak yakin," tambahnya

Dr. Sumy Hastry juga mengungkapkan hasil otopsi kedua yang dilakukan kepada kedua jasad korban kasus Subang 2021. Menurut Sumy Hastry luka yang paling parah dialami adalah Tuti Suhartini

"Ini menandakan si pelaku sangat menyimpan kekesalan atau rasa dendam kepada korban," kata Sumy Hastry.

Dan itu, tambahnya, sangat mempengaruhi dia (psikopat) secara kepribadian, seperti bertemu orang baik baik saja.

"Kita tidak bisa bedain antara psikopat dengan sosiopat, kita kan tidak tahu," tuturnya lagi.

Perbedaan psikopat dan sosiopat, adalah psikopat merupakan segala sesuatu yang dia lakukan tidak nalar atau tidak pandang bulu.

"Entah itu saudaranya, adeknya, ibunya, anaknya atau siapapun yang jelas tidak pandang bulu," ucap Sumy Hastry.

Dan itu adalah larinya ke psikopat. Dijelaskan kalau psikopat penyebabnya adalah di otaknya ada satu area syaraf yang tidak beres.

Intinya adalah, kata Anjas, bawaan lahir. Sedangkan sosiopat itu adalah terbentuknya karena lingkungan.***

Ingin mengetahui berita tentang berita kasus Subang 2021 lainnya, pantau di Google News Desk Jabar. KLIK DI SINI

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler