Viral & Dibully Netizen Setelah Berseteru dengan Pegawai SPBU di Bandung, Ibu dan Anak Ini Curhat ke Kang Dedi

24 Maret 2023, 13:27 WIB
Viral dan dibully netizen setelah berseteru dengan pegawai SPBU, Ibu dan Anak ini curhat ke Kang Dedi Mulyadi /

DESKJABAR – Ibu dan anak yang viral karena berseteru dengan pegawai SPBU di Kota Bandung bertemu Kang Dedi Mulyadi untuk meluruskan kejadian yang dialaminya. Keduanya terus-terusan dibully netizen karena dianggap orang yang menyebabkan pegawai SPBU resign.

Ibu dan anak itu bernama Imas itu datang bersama Fanny bertemu Kang Dedi Mulyadi di Lembur Pakuan Subang. Sebelumnya Kang Dedi telah bertemu dengan Winda pegawai SPBU yang terlibat cekcok dengan keduanya.

Ibu dan anak itu kepada Kang Dedi, menjelaskan kronologi kejadian, saat itu Imas akan pergi mengantar anaknya bekerja di salah satu ritel di Kota Bandung. Di perjalanan ia mengisi bensin yang saat itu dilayani oleh Winda.

Baca Juga: KASUS SUBANG, Ada Jin Ingin Memberi Petunjuk, Tapi Minta Jaminan Perlindungan

Usai pengisian bensin dari selang berceceran. Imas khawatir ceceran tersebut akan menyebabkan kebakaran atau ledakan karena motor yang ia gunakan dalam kondisi sangat panas.

“Saya bilang jangan cucret (menetes), saya pelan ngomongnya. Dibalas sama dia (Winda), ke deui mah ulah meuli bensin di dieu (nanti lagi jangan beli bensin di sini), sambil bilang ke saya orang miskin,” ujar Imas.

Tak lama Fanny yang melihat dari kejauhan ibunya terlibat cekcok dengan Winda langsung menghampiri. Bukan kata maaf yang terlontar, justru Fanny dan ibunya mendapat ucapan tak pantas dari Winda.

“Itu kan harga diri orang tua disentak-sentak di depan banyak orang, terus dikatain jablay. Saya reflek lepas tas terus ngelempar,” timpal Fanny.

Soal ucapan Winda sebelumnya yang menyebut ibunya akan membawa preman, Fanny mengatakan yang sebenarnya terjadi adalah saat itu motor yang digunakannya difoto oleh Winda.

“Terus dibilang silakan saja difoto itu mah motor gadaian punya preman, bukan mau bawa preman. Dan memang kita gak punya motor, itu motor gadaian,” ucapnya.

Karena tak ada kata maaf dari Winda, siangnya Imas dan suami datang ke SPBU kembali untuk meluruskan apa yang terjadi. Dari penjelasan manajer SPBU ternyata Winda sudah dua kali mendapat SP karena kejadian yang tak jauh berbeda dari yang dialami oleh Imas dan anaknya.

Baca Juga: Masjid Al-Jabbar Lumajang Jatim Diresmikan, Ridwan Kamil: Datang dari Rasa Kasih Sayang Warga Jawa Barat

“Kan narasi yang viral sekarang itu seolah-olah dia dipecat, padahal dia sudah dua kali di-SP penyebabnya sama, katanya songong, itu kata manajernya,” kata Fanny.

Sehari berselang, Imas dan Fanny tak menyangka kejadian yang menimpanya viral karena Winda mengunggah potongan video CCTV. Menurutnya potongan video tersebut selain tidak utuh juga ditimpa musik agar omongan sebenarnya tidak terdengar.

Sejak saat itu Fanny menjadi sasaran bully netizen. Netizen menilai Winda tak lagi bekerja karena ulah Fanny dan ibunya. Padahal Fanny menegaskan tidak akan ada kejadian tersebut jika tak ada pancingan sebelumnya.

“Kejadiannya tanggal 19, viral tanggal 20 dengan video yang dipotong. Saya sampai dihujat, saya juga sama kerja, sama saya juga SPG selalu melayani konsumen. Tapi kan ini persoalan orang tua dibentak, direndahkan dikatain gak pantas. Kalau saat itu juga minta maaf mungkin tidak akan sampai panjang seperti ini,” sesal Fanny berurai air mata.

Menanggapi hal tersebut Kang Dedi akan mempertemukan Imas, Fanny dan Winda untuk memusyawarahkan kejadian dan saling meminta maaf. Ia berharap kejadian tersebut tak berkepanjangan apalagi sampai terjadi bully di media sosial.

Baca Juga: Resep Es Lumut Taro, Rasanya Manis Nyegerin, Cocok Buat Ide Jualan di Bulan Ramadhan (Puasa) 2023, Laris Manis

“Nanti kita pertemukan, kita musyawarahkan agar peristiwa ini tidak berkepanjangan. Kita ini kalau nyari bener gak akan pernah ketemu karena semua orang merasa benar, tapi kalau nyari salah maka akan ketemu salah. Mudah-mudahan masalah ini bisa segera selesai, semua bekerja lagi secara baik dan tidak terganggu lagi. Saling memaafkan adalah jalan terbaik,” pungkas Kang Dedi Mulyadi.***

Editor: Yedi Supriadi

Tags

Terkini

Terpopuler