Di Tahura Djuanda Bandung, Ada Dua Jenis Ular Penghuni Tempat Ini, Begini Karakteristik Masing-masing

13 Februari 2023, 12:24 WIB
Suasana di Tahura Djuanda Bandung, ada dua jenis ular penghuni dan dapat diketahui karakteristik. /Instagram @tahuradjuanda.official

DESKJABAR – Tahura Djuanda Bandung, Jawa Barat, merupakan kawasan hutan raya yang hijau lestari di utara Kota Bandung, dan menjadi salah satu favorit warga kota ini.

Di Tahura Djuanda Bandung, ada dua jenis ular penghuni tempat ini, yang sehari-harinya berkeliaran. Ada karakteristik kedua jenis ular itu untuk diketahui pengunjung.

Jadi, ketika kita wisata ke Tahura Djuanda Bandung, kita jangan kaget jika sedang duduk atau menikmati suasana, nongol ular. Sebab, ular memang diperlukan untuk menjaga keseimbangan alam. 

 

Baca Juga: Manfaat Perkebunan Sawit Bagi Lingkungan Hidup di Pulau Jawa, Jawa Barat dan Banten

Jika kita sudah mengetahui karakter kedua ular itu, kita tidak perlu takut. Cukup melakukan hal-hal seperlunya. 

Pada Instagram @dicky_peh_tahura_djuanda, Tahura Ir. H. Djuanda, disebutkan, dua jenis ular penghuni Tahura Djuanda, adalah ular pucuk alias ular hijau dan Calamaria lumbricoida (disebut juga ular alang-alang).

Baca Juga: Kertajati Majalengka, Antara Bandara Kertajati, Serta Pesawahan Sarang Tikus dan Ular Kobra

Dua jenis ular penghuni Tahura Djuanda Bandung Instagram @dicky_peh_tahura_djuanda Tahura Ir. H. Djuanda

Bagaimana karakter jenis ular di Tahura Djuanda itu ?

Disebutkan, untuk ular jenis Calamaria lumbricoida, disebutkan, suka memangsa atau sebagai predator dari cacing tanah atau beberapa invertebrata jenis lunak.

Ular ini tidak memiliki bisa dan tidak berbahaya bagi manusia.

Sebagai gambaran, hewan-hewan intervertebrata lunak, misalnya serangga dan cacing.

Jadi, ular jenis Calamaria lumbricoida merupakan ular penghobi makan kupu-kupu, nyamuk, cacing, dsb.

 Baca Juga: Di KBB, Ada Tempat Nongkrong Asyik Lingkungan Alam Asri di Tikungan Perkebunan Teh Panglejar PTPN VIII

Sedangkan ular pucuk hijau, ada informasi dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DI Yogyakarta.

Begini gambaran karakter ular pucuk hijau, dimana yang sering muncul adalah jenis ular gadung (bukan ular gadungan loh…ini sih.. asli ular) :

Disebutkan, pucuk hijau terutama ular gadung, habitatnya berada pada hutan primer dataran rendah, hutan pengunungan lembab, hutan sekunder, hutan terbuka, hutan kering, dan perkebunan dengan ketinggian sampai 2.100 mdpl.

Ular pucuk hijau jenis gadung, senang tinggal di pepohonan, tanaman, dan semak-semak liar yang subur, perkebunan teh, sawah, vegetasi pinggir jalan, taman-taman kota, dan pekarangan rumah sehingga sering kejadian masuk rumah.

Baca Juga: Masakan Besek Kembali Digandrungi di Jawa Barat, Makanan Ramah Lingkungan yang Bergengsi

Ular pucuk hijau jenus ular gadung, senangnya makan hewan-hewan yang suka ada di pohon, misalnya cecak pohon, kadal pohon, katak pohon, dan kadang-kadang anak burung.

Nah, ular pucuk hijau bersifat aktif pada siang hari. Ular gadung berkembangbiak dengan melahirkan. Jumlah anak sekali melahirkan antara 4-10 ekor yang masing-masing berukuran panjang antara 24-49 cm.

Ular hijau pucuk jenis gadung disebut-sebut pula berbisa. Tetapi ada yang meyakini, ular hijau pucuk jenis gadung tidak begitu berbahaya, tetapi tetap saja kita mesti hati-hati jika menemui sakadang oray ini. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Instagram @dicky_peh_tahura_djuanda Tahura Ir. H. Djuanda Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DI Yogyakarta

Tags

Terkini

Terpopuler