DESKJABAR - Warga Priangan Timur (Priatim) Jawa Barat khususnya Tasikmalaya, Garut, Ciamis dan sekitarnya yang sudah sangat mendambakan Tol Getaci segera terwujud, sepertinya harus bersabar lagi.
Pasalnya, jalan bebas hambatan Tol Gedebage Tasikmalaya Cilacap yang bernama Tol Getaci itu harus lelang ulang akibat mundurnya PT Waskita Karya yang tergabung dalam konsorsium pengusahaan Tol Getaci.
Akibat dari itu, kabar terbaru menyangkut Tol Getaci disampaikan Direktorat Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PUPR, Rabu 8 Februari 2023 bahwa Tol Getaci terpaksa harus lelang ulang.
Tol Gedebage Tasikmalaya Cilacap yang disebut-sebut akan menjadi jalan tol terpanjang di Indonesia itu wajib lelang ulang, lantaran pemenuhan pembiayaan (financial close) tidak tercapai. Itu berarti pula Tol Getaci harus mencari investor baru yang sanggup membiayai.
Hedy Rahadian, Dirjen Bina Marga mengatakan, pihaknya sudah meminta arahan dari Menteri PUPR Basuki Hadimuljono terkait keberlanjutan proyek Tol Gedebage Tasikmalaya Cilacap atau Tol Getaci. Hasilnya, sekitar dua bulan ke depan atau April 2023 akan dilaksanakan lelang ulang.
"Nanti (April), kita akan lelang ulang. Siapa nanti yang akan ikut lelang, kita belum tahu", kata jelas Hedy Rahadian di kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu 8 Februari 2023.
Dalam proses lelang ulang Tol Getaci April 2023 nanti, jelas Hedy Rahadian, pihaknya akan memperketat kemampuan finansial investor yang ikut agar financial close tidak menjadi masalah lagi.
Menurut Hedy Rahadian, lelang ulang Tol Getaci April nanti akan dilakukan dengan skema solicited. Pemerintah merupakan inisiasi dari proyek pembangunan Tol Getaci, lelang akan dilakukan secara bertahap.
Pembangunan kontruksi awal 2024, pengadaan lahan jalan terus
Jika lelang ulang Tol Getaci dilakukan April atau paling lambat Mei 2023, kata Hedy Rahadian, konstruksi tol terpanjang di Indonesia atau Tol Getaci kemungkinan baru dimulai awal tahun depan (awal 2024).
"Kita lelang ulang bulan April atau Mei (2023). Kemungkinan (mulai pembangnan) konstruksi baru tahun depan (2024) untuk tahap 1 (Gedebage-Tasikmalaya)," ujarnya.
Meski jadwal dipastikan akan mundur, Hedy Rahadian menegaskan pengadaan tanah untuk Tol Getaci tetap terus berjalan."Yang mundur di konstruksinya saja," ujarnya.
Hedy mengungkapkan, pihaknya belum dapat memastikan siapa yang akan ikut serta dalam lelang ulang Tol Getaci ini. Namun ia memastikan, persyaratannya akan lebih diperketat terutama menyangkut persoalan financial cost.
Sementara itu, terkait dengan adanya lelang ulang Tol Getaci, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) salah satu perusahaan raksasa di bidang jalan tol di tanah air mengatakan pihaknya masih terus mengkaji potensi Tol Getaci.
"Kita lihat dulu potensi yang ada, kita ukur juga kemampuan kita dalam berinvestasi di jalan tol tersebut. Proyek Tol Getaci kan merupakan yang terpanjang di Indonesia, butuh investasi yang cukup besar", kata Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Farid Budiyanto.
Lebih lanjut Farid Budiyanto menjelaskan, saat ini Adhi Karya sedang terlibat di proyek-proyek investasi jalan tol seperti Yogyakarta-Solo dan Yogyakarta-Bawen, proyek SPAM, dan rencana investasi di ruas-ruas Jabotabek.
Baca Juga: Tol Cisumdawu Beroperasi Penuh, Bisnis Tahu di Sumedang Menjadi Berkurang Pembeli ?
Sebab itu, tegas Farid Budiyanto kajian matang perlu dilakukan untuk memastikan Adhi Karya mampu untuk menyelesaikan proyek Tol Getaci tersebut sesuai target.
"Jadi, kita masih wait and see-lah," kata Farid.
Proyek Strategis Nasional (PSN)
Sebagaimana dietahui, Tol Gedebage Tasikmalaya Cilacap atau Tol Getaci yang akan menghubungkan Jabar dan Jateng bagian selatan memiliki panjang total 206,65 kilometer. Perinciannya 171,40 km berada di wilayah Jabar dan 35,25 km berada di Jateng.
Pembangunan Tol Getaci akan dibangun dalan 2 tahap. Tahap 1 Gedebage-Tasikmalaya (mulai dikerjakan tahun 2023 selesai 2024). Dan tahap 2 Tasikmalaya-Cilacap dikerjakan tahun 2027 (jeda 3 tahun) dan selesai 2029
Tol Getaci yang masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintahan Presiden Jokowi akan menjadi tol terpanjang di Indonesia, mengalahkan Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka) yang hingga kini masih memegang predikat tersebut.
Sebelum diputuskan untuk dilelang ulang, konsorsium pemenang lelang Tol Getaci sebenarnya telah ditetapkan, terdiri dari BUMN dan swasta. Mereka membentuk Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC).
Nilai investasi pembangunan Tol Gedebage Tasikmalaya Cilacap atau Tol Getaci sendiri mencapai Rp 56,2 triliun dengan masa konsesinya selama 40 tahun sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
Dikutip dari laman PT Jasa Marga (Persero) Tbk, adapun pemegang saham JGC yakni Jasa Marga selaku pemegang saham mayoritas sebesar 32,5%.
Kemudian kemitraan PT Daya Mulia Turangga-Gama Group-PT Jasa Sarana sebesar 27,5%, PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebesar 20%, PT PP (Persero) Tbk sebesar 10%, dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sebesar 10%.***