Sejarah Cadas Pangeran Sumedang, Dahulu Diapit Dua Perkebunan Teh Pemandangan Indah

21 Desember 2022, 09:05 WIB
Ada sejarah Cadas Pangeran Sumedang, dahulu diapit dua perkebunan teh, sebagai salah satu lokasi pemandangan indah di Jawa Barat. /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Kawasan Cadas Pangeran di Sumedang, merupakan lintasan yang indah di Jawa Barat.

Melintasi Cadas Pangeran yang merupakan bagian sejarah Jalan Raya Pos, dahulu merupakan andalan utama jalur penghubung Bandung ke Sumedang.

Aspek sejarah perkebunan teh di Cadas Pangeran

Ada sejarah Cadas Pangeran Sumedang, dahulu diapit dua perkebunan teh, sebagai salah satu lokasi pemandangan indah di Jawa Barat.

Baca Juga: Patung Kuda Ikon di Pertigaan SPBU Samoja, Sumedang, Gambaran dan Sejarah Dibalik Tampilan Itu

Pada masa kini, keindahan Cadas Pangeran lebih dikenal terlihat tepian lembah yang berderet pohon-pohon pinus, tebing berupa pepohonan lebat, dan jurang.

Tak jarang, masih ada pelintas merasa Cadas Pangeran dengan resiko terjadinya longsor pada musim hujan besar, serta kepercayaan sebagian masyarakat lokal urusan horror.

Dari aspek sejarah, umum lebih dikenal sebagai adanya Pangeran Sumedang, Kornel, yang tidak respek kepada Gubernur Jenderal Hindia Belanda, HW Daendels membangun jalan raya pos pada tahun 1809 yang kemudian dinamai Cadas Pangeran.

Baca Juga: Udang Sungai Asal Kadipaten, Majalengka Terkenal Lezat, Diburu Pecinta Wisata Kuliner

Tetapi berdasarkan catatan DeskJabar.com dari aspek sejarah Cadas Pangeran, adalah pernah diapit dua unit perkebunan teh pada zamannya dahulu.

Liputan ke lokasi, bahwa pada dua tepian Cadas Pangeran Sumedang, awalnya terdapat dua unit perkebunan teh, yaitu Perkebunan Cinanggerang dan Perkebunan Cijeruk.

Riwayat perkebunan di Cadas Pangeran

Ada riwayat dua perkebunan di Cadas Pangeran, walau yang mengapit langsung adalah Perkebunan Cinanggerang dan Perkebunan Cijeruk, sebenarnya adalagi yaitu Perkebunan Kareumbi tetapi lokasinya agak jauh.

Baca Juga: Gunung Ciremai, Majalengka dan Kuningan, Gunung Tertinggi di Jawa Barat, Bertambah Jalur Pendakian

Pada masa kini, unit perkebunan yang masih eksis di Cadas Pangeran tinggal Perkebunan Cinanggerang, itu pun sudah tidak lagi mengusahakan tanaman teh, tetapi komoditas lain.

Perkebunan Cinanggerang pernah pula berganti mengusahakan tanaman karet, lalu kakao, jeruk, dsb.

Lain halnya Perkebunan Cijeruk, kini sudah musnah dan hanya menyisakan puing-puing bekas pabrik teh, serta bekas bangunan.

Baca Juga: Majalengka, Mencari Jejak Jalan Raya Pos di Kadipaten, Lokasi Sejarah Jalan Daendels Adalah yang Ini

Penyebabnya, emplasemen dan pabrik teh Perkebunan Cijeruk dihancurkan oleh tentara Indonesia ketika Agresi Militer 1 Belanda pada 21 Juli 1947.

Bekas emplasemen Perkebunan Cijeruk dijadikan menjadi Tugu Nasution monumen perang ketika zaman perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia tahun 1947 lalu.

Untuk mengetahui lengkap peristiwa sejarah zaman perang di Cadas Pangeran berikut Perkebunan Cijeruk dan Cinanggerang, dapat dilihat pada YouTube Kodar Solihat, “Sejarah Cadas Pangeran di Masa Agresi Militer 1 Belanda tahun 1947,” diunggah 11 April 2020.

Baca Juga: Kisah Bayi Terbang di Sumedang, Apakah Kadang-kadang Masih Muncul ? Cerita Horor

Lokasi untuk menuju Perkebunan Cinanggerang, jika ditempuh dari arah Bandung sebelum Cadas Pangeran Sumedang, adalah memasuki sebuah gerbang bertuliskan Selamat Datang di Desa Cimarias, yang melintasi kawasan kehutanan Perhutani.

Sedangkan menuju bekas Perkebunan Cijeruk, dari arah Bandung dimasuki dari percabangan mulut Cadas Pangeran ke arah kiri. Di situ terdapat patung Pangeran Sumedang, Kornel dan Gubernur Jenderal Hindia Belanda, HW Daendels.  ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler