Majalengka, Mencari Jejak Jalan Raya Pos di Kadipaten, Lokasi Sejarah Jalan Daendels Adalah yang Ini

11 Desember 2022, 10:55 WIB
Dua jalur jalan raya pos di Kadipaten, Majalengka, Jawa Barat. /Kodar Solihat/DeskJabar.com

DESKJABAR – Pada sejarah di Pulau Jawa, ada sejarah pembangunan jalan raya pos Anyer-Panaruka, atas prakarsa Gubernur Jenderal Hindia Belanda, HW Daendels.

Nah, di Majalengka, tepatnya di Kadipaten, ada jalur jalan raya pos zaman Daendels di Jawa Barat, sejarah Jawa Barat terlupakan zaman masyarakat zaman sekarang.

Kadipaten, Majalengka merupakan salah satu lintasan utama jalan raya pos atau disebut jalur Daendels, yang sampai kini menjadi lintasan jalan raya antar kota di Pulau Jawa.

Baca Juga: Di Majalengka atau Kuningan, Jika di Kuburan Mendengar Suara Wanita Menangis, Dekati akan Terlihat

 

Patokan jalan raya pos di Kadipaten Majalengka

Di Kadipaten, Majalengka, sebenarnya terdapat dua jalur jalan raya pos, dimana keduanya ada sampai kini, ketika tulisan ini dibuat Minggu, 11 Desember 2022.

Ada pun patokannya, ada percabangan dua jalan di Kadipaten dari arah Cirebon, satu jalan ke kanan ke arah utara, serta satu lainnya ke arah selatan.

Ada jalur jalan raya pos lama buatan zaman Daendels, kemudian jalan raya pos baru, yang sama-sama dibuat zaman kolonial Belanda lalu.

Baca Juga: Penggali Kubur Tinggal Sendiri di Kuburan, Ada Mayat di Tempat Tidur ? Entah di Majalengka atau Kuningan

Namun, kedua ruas jalan raya pos tersebut seolah sudah terlupakan zaman oleh warga Kadipaten, karena kini lebih mengenal jalan ketiga buatan masa kini.

Dalam sejarah umum, pembangunan jalan raya pos atau jalan Daendels pada rute Kadipaten, disambungkan dari lokasi Karang Sambung ke Tomo, Sumedang pada tahun 1809.

Lokasi tersebut tersambung pada Sungai Cimanuk, dengan dihubungkan jembatan, dimana sebelum tahun 1880 masih merupakan jalan kecil.

Jalan Raya Pos yang lama di Kadipaten, Majalengka, buatan zaman Daendels, tahun 1809 menghubungkan ke Tomo, Sumedang, Jawa Barat. Google Maps

Baca Juga: Rute Sumedang-Kadipaten, Majalengka, Asyiknya Wisata Perjalanan Santai Naik Angkot

Berdasarkan catatan DeskJabar.com dari Nationaal Archief Belanda, berdasarkan peta tahun 1910, bahwa jalur lama jalan raya pos buatan tahun 1809 ketika zaman Daendel, adalah yang ke utara, yaitu arah ke Kertajati yang kemudian tersambung ke Sungai Cimanuk menuju Tomo, Sumedang.

Namun di pada tahun 1910, di arah selatan sudah ada jalan raya pos yang baru ketika itu, dengan melintasi Sungai Cilutung (anak sungai Cimanuk), yang juga menuju ke Tomo Sumedang.

Untuk gambaran sejarah Kadipaten zaman dahulu, mulai jalan raya pos, bahkan pernah ada jalur kereta api, dan pabrik gula, dapat dilihat pada YouTube Kodar Solihat, “Sejarah Kadipaten, Majalengka, Stasiun Kereta Api dan Pabrik Gula,” diunggah Sabtu, 10 Desember 2022.

Baca Juga: Majalengka, Pemakaman TPU Girilawungan, Sejak Kapan Mulai Ada ? Ikon Sejarah Lokal

Intinya, bahwa Kadipaten merupakan lintasan utama sekaligus persimpangan ke Cirebon dan arah Majalengka, dimana sejak menjelang abad ke-20 sudah terdapat pabrik gula.

Begitu jalur kereta api di Kadipaten, pernah ada sejak awal abad ke-20, dengan tujuan ke Cirebon.

Namun kini, pabrik gula Kadipaten sudah musnah, dan rel kereta api di Kadipaten sudah terkubur jalan dan dipenuhi pemukiman.

Baca Juga: Sejarah Majalengka, Perkotaan Ini Memiliki Ikon Asli Berbentuk Segi Empat

Jalur rel kereta api di Kadipaten ke Cirebon, terhenti pada tahun 1970-an.

Namun bekas-bekas stasiun dan rel kereta api di Kadipaten sebagian masih ada.

Begitu pula bekas Pabrik Gula Kadipaten lokasinya masih ada, walau sudah berubah menjaid pertokoan, dan menyisakan sedikit bekas bangunan perkantoran eks pabrik gula itu. ***

 

 

 

 

 

Editor: Kodar Solihat

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler