Korban Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar Bertambah Jadi 11 Orang, Polisi yang Meninggal Adalah Aiptu Sofyan

7 Desember 2022, 13:52 WIB
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suntana saat memberikan keterangan pers di sekitar Markas Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu 7 Desember 2022. Ia menyebutkan jumlah korban 11 orang. /ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi

DESKJABAR - Jumlah korban akibat ledakan yang diduga bom bunuh diri di markas Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Rabu 7 Desember 2022, bertambah menjadi 11 orang. 

Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Polisi Suntana mengungkapkan hal itu dalam keterangan pers, Rabu siang.

Dari total 11 orang itu, sebanyak 10 orang merupakan anggota polisi dan 1 orang warga sipil yang sedang melintas di sekitar lokasi kejadian.

Baca Juga: Kronologi Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar, Ada Ledakan Kedua? Begini Penjelasan Polda Jabar

Seorang terduga pelaku bom bunuh diri tewas di lokasi kejadian.

"Seorang anggota Polri meninggal dunia atas nama Aiptu Sofyan," kata Irjen Pol Suntana kepada wartawan di sekitar Mapolsek Astanaanyar.

Ia kemudian menjelaskan kronologi peristiwa bom bunuh diri yang terjadi sekitar pukul 08.00 WIB.

Pagi itu anggota Polsek Astanaanyar sedang melaksanakan apel pagi.

Saat itulah, terduga pelaku memaksa mendekati anggota polisi yang sedang melaksanakan apel.

Beberapa anggota polisi sempat menghalau terduga pelaku yang hendak masuk markas.

Baca Juga: Korban Ledakan Bom di Polsek Astanaanyar Bertambah Jadi 9 Orang: 1 Polisi Meninggal Dunia, 1 Warga Terluka

"Terduga pelaku mendekati anggota, lalu mengacungkan sebuah pisau. Tiba-tiba terjadi ledakan," ujar Irjen Pol Suntana.

Kapolda Jabar pun meminta waktu untuk bisa mengungkap kejadian dugaan bom bunuh diri tersebut.

Saat ini polisi masih fokus memastikan lokasi dan lingkungan sekitar Mapolsek Astanaanyar dalam kondisi steril.

"Mohon waktu, polisi akan melaksanakan olah TKP (tempat kejadian perkara) berupa pemeriksaan lokasi. Pemeriksaan termasuk sidik jari, untuk memastikan identitas dari pelaku bom bunuh diri," tuturnya.

Ledakan kedua

Sebelumnya, sempat terdengar ledakan kedua di sekitar lokasi kejadian.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo menjelaskan bahwa ledakan itu berasal dari proses disposal bahan yang diduga bahan peledak hasil temuan di sekitar lokasi.

Baca Juga: Ledakan di Polsek Astanaanyar Kota Bandung Diduga Serangan Teroris, BNPT Ungkap Alasan dan Pola Sasaran

"Tim Gegana Polri masih melakukan penyisiran, jangan sampai ada benda lain yang meledak," ucapnya.

Ibrahim Tompo juga meminta masyarakat untuk tetap tenang, dan tidak perlu cemas atau bimbang lantaran polisi melakukan penanganan cepat.

Ia juga menyebutkan bahwa polisi telah meningkatkan kewaspadaan dan pengamanan area-area publik.

Mengenai identitas terduga pelaku, Ibrahim Tompo mengatakan, polisi sudah melakukan identifikasi dan melakukan pengembangan penyelidikan.

Namun, mengenai data teknis seperti nama dan alamat terduga pelaku, ia menyatakan belum bisa mengungkapnya ke publik.

Mengenai sumber ledakan dan bahan-bahan yang menyebabkan ledakan, Ibrahim Tompo mengatakan bahwa tim Gegana masih melakukan klarifikasi dan pendalaman serta pemeriksaan TKP.

Baca Juga: Info Gempa 7 Desember 2022, 98 Gempa Susulan di Selatan Jatim, 'Outer Rise Earthquake' Picu Tsunami Mematikan?

Ia juga mengungkapkan bahwa tim forensik Polri juga akan melakukan verifikasi dan penyelidikan di lokasi kejadian.

Selain itu, Ibrahim Tompo meminta masyarakat untuk tidak meyakini begitu saja informasi yang bergulir di ruang publik, tetapi harus berasal dari sumber resmi kepolisian.

Melalui akun Instagram resmi, @humaspoldajabar, Polda Jabar juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan foto dan video peristiwa dugaan bom bunuh diri tersebut.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Konferensi Pers Antara

Tags

Terkini

Terpopuler