UPDATE, Menyedihkan! Nasib Bayi dan Anak-anak Pengungsi Gempa Cianjur di Tenda Darurat, Rentan Kena Penyakit

25 November 2022, 23:03 WIB
Bayi dan anak - anak di tenda darurat rentan terkena penyakit dan trauma. /Ella Yuniaperdani/DeskJabar/

DESKJABAR - Betapa menyedihkan nasib bayi dan anak - anak pengungsi gempa Cianjur. Sejak 21 November 2022 mereka terpaksa menghuni tenda - tenda darurat, sangat tidak layak.

Bayangkan, saat kita bicara tenda darurat yang pengungsi gempa Cianjur buat dari terpal. Karena kurangnya bahan seringkali bagian ujung terbuka, membuat angin dan nyamuk bebas masuk. Kalau malam pasti dingin, terutama bagi bayi dan anak-anak.

Namun jika ditutup semuanya, ruangan akan terasa pengap karena tak ada ventilasi udara yang memadai. Tenda darurat itu tak mempunyai jendela tidak seperti  tenda yang dipasang Kemensos banyak ventilasi.

Baca Juga: Update Gempa Cianjur, Korban Meninggal 310 Jiwa, 24 Hilang, Masih Dalam Pencarian Tim SAR Gabungan !

Belum lagi alas tempat tidur mereka yang seadanya. Satu dua hari mungkin tak masalah, namun jika dalam waktu lama, bayi dan anak - anak, termasuk orang dewasa rentan terkena penyakit.

"Iya, terutama untuk bayi. Kasihan mereka kedinginan dan digigit nyamuk, terutama kalau malam dan hujan," ujar Dian kepada rombongan alumni Fikom'85 Unpad saat menyalurkan sumbangan dari para dermawan, Jumat 25 November 2022.

Dian adalah salah seorang pengungsi di Desa Sukawangi Kecamatan Warungkondang bersama sekitar 70 kepala keluarga lainnya.

Baca Juga: UPDATE Terbaru Gempa Cianjur, Jumlah Jenazah Teridentifikasi Tim DVI Polda Jabar, Jumat, 25 November 2022

"Di wilayah pengungsi satu area (blok) ini ada 70 keluarga dan di antaranya sekitar 70 bayi dan anak - anak," ungkap Dian.

Ia tidak menutup kenyataan, banyaknya penyumbang yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Untuk itu ia menyatakan rasa syukur dan terima kasihnya untuk para relawan dan dermawan.

Berdasarkan pantauan DeskJabar di Kecamatan Warungkondang dan Cugenang Kabupaten Cianjur, tenda - tenda darurat tersebar di banyak spot. Setiap ada area agak lapang, bahkan di halaman rumah, korban gempa mendirikan tenda darurat.

Baca Juga: UPDATE TERBARU Jumlah Korban Meninggal Gempa Cianjur Menjadi 310 Orang, 144 Masjid Rusak, Ini DATA Lengkapnya

Mereka tak berani kembali ke rumahnya karena gempa susulan terus terjadi. Laporan BMKG hingga Jumat 25 November sore ada 248 gempa susulan.

Dalam satu tenda yang hanya berukuran sekitar 6 x 4 meter bisa dihuni oleh banyak keluarga. Akibatnya, mereka harus berbagi di ruang sempit.

"Kami selalu membereskan tenda kami, karena tenda akan ketahuan kekurangannya saat hujan. Dimana bocornya dan sebagainya," ujar Yusuf pengungsi  tenda darurat di area sawah di Kampung Cigulakan Kecamatan Cugenang.

Sepanjang jalan di Kecamatan Cugenang, hampir semua rumah hancur dan tak dapat dihuni. Beberapa spot memasang pengumuman, seperti "Kami kekurangan terpal dan karpet". ***

 

Editor: Zair Mahesa

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler