Gempa Bumi Cianjur Terjadi Akibat Sesar Cimandiri, di Jabar Ada 10 Sesar, Cimandiri Paling Tua dan Aktif

22 November 2022, 13:36 WIB
Gempa bumi Cianjur pada Senin 21 November 2022 diduga akibat sesar Cimandiri dan di Jawa Barat ini terdapat 10 Sesar yang berpotensi terjadinya gempa bumi. / Instagram /BMKG /

 

DESKJABAR- Gempa bumi di Cianjur yang terjadi pada Senin 21 November 2022 mengagetkan semua pihak.

Setidaknya akibat gempa bumi Cianjur tercatat sebanyak 62 orang meninggal dunia, 362 orang mengalami luka luka dan 13 ribu lebih warga harus mengungsi.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita menyebutkan gempa bumi Cianjur terjadi diduga akibat adanya pergerakan Sesar Cimandiri.

Baca Juga: Gempa Cianjur, Kesedihan Faza Korban Gempa Bumi Cianjur, Rumah Rusak hingga Keluarga Jadi Korban

Gempa bumi Cianjur memiliki kekuatan magnitudo 5,6, tetapi efek getarnya sangat kencang dan mengakibatkan banyak rumah warga yang rusak.

Itu terjadi karena karakteristik gempa yang terjadi di Cianjur merupakan gempa kerak dangkal atau disebut shallow crustal earthquake.

Rata rata gempa dangkal ini bisa kurang dari 10 Kilometer dan bisa menyebabkan kerusakan yang signifikan meskipun gempanya tidak besar.

Gempa kerak dangkal ini dengan kekuatan 4,5 dan 6 magnitudo sudah bisa menyebabkan kerusakan yang signifikan.

Kepala BMKG, Dwikorita mengatakan hingga Selasa 22 November pukul 06.00 WIB telah terjadi 117 gempa susulan dengan magnitudo getaran terbesar 4,2 dan terkecil 1,5 magnitudo.

"Untuk sementara jangan memaksakan kembali ke rumah jika bangunannya rusak atau retak-retak," kata Dwikorita dilansir dari laman resmi BMKG Selasa 22 November 2022.

Baca Juga: Kabar Duka, Ki Joko Bodo Meninggal Dunia, Berikut Ini Biodata Singkat hingga Nama Asli

Dwikorita menyebutkan penyebab gempa bumi Cianjur adalah terjadinya gerakan Sesar Cimandiri yang bergerak kembali.

Sesar Cimandiri merupakan Sesar paling tua

dan terbentuk selama berlangsungnya orogenesa tahap dia yakni pada jaman akhir Eosen Tengah.

Sesar sendiri merupakan rekahan pada batuan dan bagian yang dipisahkan oleh rekahan tersebut akan bergerak satu sama lain

Sedangkan Sesar Cimandiri ini merupakan Sesar besar yang memanjang dari mulai Teluk Pelabuhan Ratu hingga Padalarang.

Sesar Cimandiri ini terus aktif sampai menyebabkan terbentuknya tinggian purba antara lembah Ciletuh sampai lembah Cimandiri.

Sesar Cimandiri sendiri termasuk Sesar yang aktif dan telah mengakibatkan gempa bumi yang cukup besar di Jawa Barat.

Tercatat sebelumnya telah terjadi 7 gempa bumi besar akibat Sesar Cimandiri ini di wilayah Jawa Barat

Baca Juga: DAMPAK GEMPA : Warga Cipaku Desa Sukawangi Cianjur Masih Takut Diam di Rumah, Takut Gempa Susulan

Gempa bumi yang terjadi akibat pergerakan Sesar Cimandiri ini antara lain, gempa bumi Pelabuhan Ratu tahun 1900, gempa bumi Padalarang tahun 1910 dan gempa bumi Conggeang tahun 1948.

Juga mengakibatkan gempa bumi Tanjungsari tahun 1972, gempa bumi Cibadak tahun 1973, gempa bumi Gandasoli tahun 1982 dan gempa bumi Sukabumi 2001.

Sesar Cimandiri ini menurut para ahli terbagi dalam 7 segmen yakni mulai dari Pelabuhan Ratu sampai Padalarang.

Segmen Sesar Cimandiri tersebut antara lain sebagai berikut.

1- Segmen Pelabuhan Ratu -Citarik
2- Segmen Citarik­ - Cadasmalang
3- Segmen Ciceureum - Cirampo
4- Segmen Cirampo - Pangleseran
5- Segmen Pangleseran - Cibeber
6 - Segmen Cibeber sampai Padalarang
7- dan Segmen Padalarang­-Tangkuban Perahu.

Sementara itu di Jawa Barat terdapat 10 sesar yang berpotensi mengakibatkan terjadinya gempa bumi di wilayah Jawa Barat.

Sesar yang ada di Jawa Barat yang memiliki potensi mengakibatkan bencana gempa bumi antara lain.

1- Sesar Lembang, Sesar Lembang merupakan sesar yang aktif di bagian utara Bandung yang membentang dari Padalarang sampai Lembang sejauh 29 Kilometer.

Siklus gempa bumi akibat sesar Lembang ini mencapai 500 tahun. Sesar Lembang ini memicu terjadinya gerakan tanah sebesar 0,2 sampai 2,5 milimeter pertahunnya.

Sesar Lembang ini memicu terjadinya gempa dangkal dengan magnitudo 3,3 dan itu hasil pantauan yang dilakukan sejak tahun 1963.

2- Sesar Cimandiri, merupakan sesar yang memanjang dari Muara Sungai Cimandiri sampai pertemuan Sesar Lembang di Padalarang.

Selain mengalami pertemuan dengan sesar Lembang, di wilayah Subang, Sesar Cimandiri ini juga mengalami pertemuan dengan sesar Baribis
.
3- Sesar Cicalengka, sesar Cicalengka ini berada di tengah cekung Bandung.

4- Sesar Jati, Sesar Jati ini posisinya terletak di sebelah Utara Cekungan Bandung Jawa Barat

5- Sesar Gunung Geulis, dimana sesar Gunung Geulis ini terletak di sebelah selatan Cekungan Bandung.

6- Sesar Ujungberung-Cileunyi yakni Sesar yang posisinya berada di sekitar Cekungan Bandung juga di sekitar wilayah Cileunyi.

Baca Juga: Prediksi Line Up Argentina Vs Arab Saudi Live di SCTV 22 November 2022 Pukul 17:00 WIB

7- Sesar Baribis, Sesar ini posisinya memanjang dari Majalengka hingga menembus perbatasan antara DKI Jakarta dan Banten.

Sesar Baribis ini juga bertemu dengan Sesar Cimandiri di wilayah Subang Jawa Barat.

8- Sesar Garut atau juga dikenal dengan Sesar Garsela, dan sesar Garut ini termasuk sesar yang paling aktif di Jawa Barat.

9- Sesar Citarik, Sesar ini memanjang dari Cisolok sampai Kabandungan di kaki Gunung Salak dan merupakan sesar aktif.

10- Sesar Kendeng, ini merupakan sesar yang paling panjang terbentang dari Jawa Timur sampai bagian barat Jawa Barat.

Itulah sesar yang ada di Jawa Barat dan berpotensi untuk menyebabkan terjadinya gempa bumi di wilayah Jawa Barat.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler