TERCATAT Ada 7.568 Balita Stunting di Kota Bandung, Gagal Tumbuh Akibat Kekurangan Gizi

15 November 2022, 10:30 WIB
Walikota Bandung Yana Mulyana hadiri peluncuran program Dashat. Tercatat 7.568 balita di kota Bandung menderita stunting /Humas Pemkot Bandung/

DESKJABAR – Ternyata kota-kota besar seperti Kota Bandung yang memiliki fasilitas kesehatan memadai, ternyata belum terbebas dari sunting.

Tercatat pada 2021 ada 7.568 balita stunting di Kota Bandung dimana mereka gagal tumbuh akibat kekurangan gizi.

Untuk itu stunting merupakan persoalan yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Alasannya, karena stunting tidak hanya menyerang secara fisik tetapi juga berdampak pada perkembangan anak.

Hal itu dikemukakan Ketua TP PKK Kota Bandung, Yunimar Mulyana, di acara peluncuran Dapur Sehat Atasi Stunting atau Dashat serta pelatihan Dashat 14-18 November 2022.

Baca Juga: Tol Cisumdawu Siap Digunakan Natal+Tahun Baru 2022: Kapan Tol Getaci Dibangun? Ini Daftar Desa yang Dilalui

"Kota Bandung saat ini juga belum terbebas dari masalah stunting, pada tahun 2021 masih ada sekitar 7,59 persen atau sebanyak 7.568 balita dalam kondisi stunting karena mengalami gagal tumbuh akibat kekurangan gizi," katanya seperti dikutip dari Humas Pemkot Bandung.

Untuk mengantisipasi peningakatan stunting, Pemkot Bandung bersama PKK kota Bandung meluncurkan program Dashat di Hotel Four Points, Senin 14 November 2022.

Peluncuran ini, dihadiri langsung oleh Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, Ketua TP PKK Kota Bandung, Yunimar Mulyana, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Bandung, Kenny Kaniasari, dan para kader Posyandu hingga TP PKK kecamatan.

Sementara itu Walikota Bandung, Yana Mulyana mengatakan bahwa stunting diakibatkan oleh sanitiasi, lingkungan hingga gizi yang buruk.

“Jika lingkungan, maka harus ODF 100 persen. Kalau gizi buruk, pelatihan seperti ini, untuk bayi juga ibunya dapatkan gizi yang seimbang," kata Yana Mulyna.

Baca Juga: Ibu Hamil Merapat Yuk! Ini Dia 3 Resep Sambal Rujak Menggugah Selera, Cocok untuk yang Lagi Ngidam

Hadirnya Dashat ini, lanjut Yana, dapat membawa kampung KB menjadi berkualitas. Dengan diadakan pelatihan ini dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting (terutama dari keluarga yang kurang mampu).

Yunimar menambahkan bahwa PKK menghadirkan kolaborasi dengan berbagai sektor dalam memberikan solusi terhadap masalah stunting ini.

Bekerja sama dengan DPPKB Kota Bandung melaksanakan pelatihan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) dengan tema ”Dashat PKK di Kampung KB Atasi Stunting”.

"Melalui pelatihan ini para kader dan penggerak di lapangan mendapatkan pencerahan tentang pentingnya makanan yang sehat dan bergizi untuk mengatasi stunting. dalam program PKK kami mengenal juga dengan istilah makanan B2SA (makanan beragam, bergizi seimbang dan aman)," ujarnya.

Yunimar menerangkan, Kota Bandung telah melakukan berbagai inovasi dalam rangka upaya percepatan penurunan stunting, yaitu Bandung Tanginas (Bandung Tanggap Stunting dengan Pangan Aman dan Sehat) yang merupakan kegiatan TP PKK Kota Bandung yang dalam pelaksanaannya telah bekerja sama dengan berbagai pihak.

Baca Juga: DI KTT G20 Bali, Presiden Jokowi dan Presiden China Xi Jinping Nobar Uji Coba Kereta Api Cepat Bandung Jakarta

Gerakan ini dilakukan mulai tahun 2019 bekerja sama dengan Baznas Kota Bandung dalam penyaluran makanan siap santap yang bergizi seimbang bagi 1000 HPK di 15 kelurahan lokus stunting.

Kemudian bertambah pada tahun 2021 masih bekerja sama dengan Baznas Kota Bandung pemberian pangan aman dan sehat dilakukan di 151 kelurahan se Kota Bandung.

Selain itu, lanjutnya TP PKK melakukan pelatihan kader posyandu se kota bandung bekerjasama dengan PDGMI (Persatuan Dokter Gizi Medik Indonesia) yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kader dalam menimbang dan mengukur balita di posyandu serta meningkatkan pengetahuan kader tentang stunting.

"TP PKK juga bekerja sama dengan Telkom University dalam mengembangkan aplikasi bandung tanginas dan membuat alat ukur timbangan dan tinggi badan digital yang tersambung dengan aplikasi Bandung Tanginas," jelas Yunimar.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Bandung, Kenny Kaniasari menerangkan, kegiatan tersebut dilatarbelakangi manfaat kampung keluarga berkualitas bagi masyarakat.

Baca Juga: PIALA DUNIA 2022 Qatar, 36 Wasit akan Pimpin Pertandingan, 3 Diantaranya Wanita, Tidak Ada dari Indonesia

Kampung KB merupakan salah satu senjata pamungkas pemerintah dalam mengatasi masalah kependudukan, dimana sebagai ikon pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana).

"Kampung KB (keluarga berkualitas) saat ini disi dengan salah satu kegiatan yang baru yaitu dalam kegiatan dashat, jadi kegiatan ini diharapkan dapat membawa kampung KB menjadi berkualitas," ujarnya. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Humas Pemkot Bandung

Tags

Terkini

Terpopuler