Di Majalengka, Pohon Beringin Kini Langka, Warga Bersyukur Melihat yang Masih Tersisa karena Manfaatnya

12 November 2022, 16:06 WIB
Salah satu pohon beringin yang masih tersisa di Majalengka, Jawa Barat. /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Populasi pohon beringin diketahui masih menjadi khas pada tempat di Pulau Jawa, terutama pada pusat-pusat pemerintahan di daerah.

Namun di Majalengka, Jawa Barat, populasi pohon beringin kini langka, dimana warga bersyukur jika melihat ada yang masih tersisa.

Berdasarkan catatan DeskJabar, di Majalengka dahulu umum terdapat pohon beringin di depan kantor desa.

Baca Juga: Derby Pemeran Adelia Copet Cantik Preman Pensiun 7, Suka Alun-alun Cicalengka, Kabupaten Bandung

Keberadaan pohon-pohon beringin di Majalengka membuat suasana sekitarnya menjadi cukup teduh. Sebab, pada sebagian tempat aslinya memiliki iklim cukup panas.

Namun sudah ditebanginya banyak pohon beringin di Majalengka, bukan berkaitan kepercayaan urusan horror. Kepercayaan kuno masyarakat di Pulau Jawa menganggap, bahwa pohon beringin adalah tempat bersemayam hantu.

Beberapa pengurus kantor desa di Kecamatan Sukahaji dan Kecamatan Cigasong, Sabtu, 12 November 2022, senada mengatakan, sudah langkanya pohon-pohon beringin di Majalengka, terjadi sejak banyak ditebangi belasan tahun lalu.

Baca Juga: Di Majalengka, Pria Nyaris Dapat Uang Rp 2 Miliar, Tapi Harus Menikah dengan Siluman Ular di Kertajati

Mereka mencontohkan, di jalur Cigasong dan Sukahaji saja, kini tinggal dua pohon beringin yang masih ada. Sebagian besar, sudah ditebagi secara sporadis sejak belasan tahun lalu.

Kejadian tersebut, katanya, berawal pasca kemenangan seseorang pada pemilihan Majalengka. Kemudian terjadi banyak sekali pohon beringin ditebangi.

Informasi yang merebak kala itu, menurut mereka, golongan yang menang pada pemilihan di Majalengka, menganggap pohon beringin identik pemerintahan Orde Baru dan ikon partai yang lama memimpin.

Baca Juga: Ayo Wisata Ke Terasering Panyaweuyan Majalengka, November dan Desember Lagi Bagus Bagusnya Loh

Nah, kata mereka, banyak pendukung dari golongan yang menang pada pemilihan di Majalengka, kemudian melakukan penebangan pohon-pohon beringin sebagai simbol merubuhkan golongan yang dikalahkan.

“Padahal apa hubungannya pohon-pohon beringin dikaitkan dengan simbol partai ? Penebangan pohon-pohon beringin tampak sesuatu perbuatan bodoh, tanpa memikirkan dampaknya bagi masyarakat umum,” keluh salah seorang pengurus desa.

Ia pun menunjukan, sekarang, banyak sekali halaman kantor desa di Majalengka, yang menjadi panas, nyaris gersang, serta mulai kekurangan air.

Baca Juga: Bisnis Mie Rumput Laut Mulai Berkembang di Majalengka dan Cianjur

Bahkan, di desanya saja, sudah cukup banyak warga berlangganan air minum. Dahulu, ketika pohon beringin masih ada, aliran air untuk kebutuhan warga di sekitar kantor desa sangat besar.

Keterangan tersebut juga dilontarkan pengurus desa lainnya, yang mengatakan, bahwa pohon-pohon beringin yang ditebangi di Majalengka, usianya rata-rata sudah tua dan umumnya di atas 100 tahun.

Disebutkan, bahwa pohon-pohon beringin karena ukurannya sangat besar karena sudah tua, sangat bermanfaat bagi iklim mikro dan sumber air bagi masyarakat. ***

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Kodar Solihat

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler