DESKJABAR - Komoditas ikan gurame merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sangat disukai masyarakat penggemar ikan.
Usaha budidaya ikan gurame termasuk salah satu jenis usaha yang pasarnya bagus, dan masih menjadi kultur di Jawa Barat, ada varietas hybrid bernama BIMA.
Namun ada salah satu kendala yang sampai kini menjadi tantangan dalam usaha budidaya ikan gurame, yaitu tingkat kematian yang tinggi akibat terserang penyakit.
Usaha budidaya ikan gurame termasuk salah satu jenis usaha masih menjadi kultur di Jawa Barat, ada varietas hybrid bernama BIMA.
Sebagai inovasi mengatasi serangan penyakit untuk menekan resiko kematian, Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI) Sukamandi, Subang, Kementerian Kelautan dan Perikanan, mensosialisasikan penggunaan indukan ikan gurame hybrid bernama BIMA.
Baca Juga: Dosen ITB : Wajar Ada Kejadian Ikutan Pasca Menerima Vaksin Covid-19
Gambaran indukan hybrid ikan gurame
Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP), Sjarief Widjaja, melalui siaran pers, Senin, 29 Maret 2021, menyebut, kegiatan ini sejalan dengan program prioritas KKP yang tengah menargetkan peningkatan produksi ikan budidaya mencapai 19,47 juta ton di tahun 2021. Dalam rangka mencapainya, transfer ilmu dari hulu ke hilir pun perlu dilakukan.
Kepala Puslatluh KKP, Lilly Aprilya Pregiwati menyampaikan pengembangan produk hasil riset dan inovasi ikan gurame dapat menjadi jalan keluar permasalahan ini.