Penduduk Majalengka Sangat Banyak yang Menderita Stunting, KKP Gencarkan Minat Makan Ikan

- 7 Maret 2021, 13:55 WIB
Kampanye gemar makan ikan di Majalengka
Kampanye gemar makan ikan di Majalengka /Ditjen PDSPK PKementerian Kelautan dan Perikanan

DESKJABAR - Masyarakat di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, terutama pada kawasan perbukitan, sedang digalakkan agar memilki kegemaran makan ikan.

Peningkatan gerakan makan ikan, merupakan salah satu upaya mengatasi stunting di Majalengka. Stunting adalah kondisi tubuh kurang berkembang, pada kalangan masyarakat, diantaranya menyebabkan kuntet atau pendek di bawah standar.

Kondisi stunting di Majalengka beresiko tinggi pada kawasan perbukitan, karena masyarakat perbukitannya jarang makan ikan. 

Jumlah penderita stunting di Majalengka mencapai 30 persen dari jumlah penduduknya. Untuk mengatasinya, digenjot makan ikan.

Untuk mengatasi atau mengurangi jumlah penderita stunting di Majalengka, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan kampanye gemar makan ikan di kabupaten tersebut. Upaya itu memperoleh respon dari pihak pemerintah daerah, yang kini mewajibkan agar masyarakatnya makan ikan.   

Baca Juga: Gubernur Ridwan Kamil Kunjungi Apartemen Ayam Lima Lantai Bagian Dari Program Petani Milenial 4.0

Direktur Pemasaran, Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Machmud, melalui siaran pers diterima DeskJabar, Minggu, 7 Maret 2021, menyebutkan, Kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) terus digalakkan di Majalengka, terutama pada penduduk yang tinggal di wilayah perbukitan yang notabene jauh dari laut.

“Tak dapat dipungkiri, angka konsumsi ikan masyarakat di dataran tinggi lebih rendah dibandingkan yang dekat dengan sentra produksi perikanan di pesisir pantai,” ujar 

Machmud mengungkapkan alasan KKP menyasar wilayah perbukitan Majalengka sebagai salah satu lokasi Gemarikan karena angka stuntingya yang masih tinggi.

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x