SD Galunggung Kota Tasikmalaya Peringati Hari Batik Nasional

3 Oktober 2022, 11:36 WIB
Siswa siswi SD Galunggung, Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat mengadakan upacara bendera sekaligus memperingati Hari Batik Nasional ke-13 Senin, 3 Oktober 2022./DeskJabar/Dindin Hidayat /

 

 

Dindin Hidayat

DESKJABAR - Senin pagi, 3 Oktober 2022, puluhan siswa Sekolah Dasar atau SD Galunggung memasuki gerbang dan halaman sekolahnya.

Selanjutnya mereka masuk ke kelas masing-masing untuk menaroh tas dan perlengkapan lainnya kemudian keluar kembali dan berkumpul di lapangan upacara.

Seperti bisanya setiap Senin pagi ratusan siswa SD Galunggung, Kelurahan Tawangsari, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa barat itu akan melaksanakan upacara bendera.

Baca Juga: KM Kirana VII Bagian 3, Pesona Gunung Baluran dari Atas Kapal

Namun, ada hal yang berbeda di pagi itu. Seragam yang mereka kenakan umumnya menggunakan pakaian batik dengan berbagai corak dan warna tidak putih merah seperti biasanya.

Tak hanya murid, semua guru pengajar, staf dan lainnya yang ikut dalam upacara bendera pagi itu juga menggunakan pakaian batik.

Ya, mereka mengenakan pakaian batik karena disekolahnya hari itu akan memperingati Hari Batik Nasional sekaligus upacara bendera.

Baca Juga: KM Kirana VII Bagian 2, Fasilitas Kapal Semi Pesiar yang Direkomendasikan untuk Pelayaran Jauh

Dalam sambutannya, Kepala Sekolah SD Galunggung Hajah N Oon, S.Pd. mengatakan bahwa upacara kali ini semua peserta menggunakan pakaian batik karena dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional.

Ia juga menuturkan peringatan Hari Batik Nasional baru diperingati pada Senin, 3 Oktober 2022 disebabkan Hari Batik Nasional sendiri jatuh pada Minggu, 2 Oktober 2022 atau hari libur.

Disela sela pidatonya iapun melempar beberapa pertanyaan terkait filosofi Hari Batik Nasional.

Baca Juga: KM Kirana VII Bagian 1, Menikmati Perjalanan di Lautan selama 20 Jam dari Surabaya ke Lombok

"Anak anaku sekalian, kenapa hari ini menggunakan batik?," katanya, seraya menyilahkan yang mengetahui jawabannya untuk maju kedepan.

Serentak ratusan murid SD Galunggung menjawab bahwa hari itu memperingati Hari Batik Nasional disertai beberapa murid maju merapat ke Kepala Sekolah.

"Hari Batik Nasional tahun ini yang keberapa?," lanjutnya melempar pertanyaan lagi.

Baca Juga: Biodata Yosua Thomas Pemeran Taslim di Preman Pensiun 6, Ini Perjalanan Hidupnya Sebelum Terkenal

Beberapa siswapun tampak berani maju dan menjawab pertanyaan itu meski diantaranya ada yang merespon dengan tidak tepat.

Selanjutnya Kepala Sekolah Hajah N Oon, S.Pd menjelaskan bahwa Batik Indonesia sudah diakui dunia sejak tanggal 2 Oktober 2009 dan merupakan warisan leluhur.

"Batik Indonesia adalah warisan leluhur dan budaya Indonesia. Batik Indonesia sudah diterima Dunia melalui UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009. Jadi, hari kemarin itu merupakan Hari Batik Nasional ke-13," ujarnya.

Baca Juga: Mahfud MD Gelar Rapat Koordinasi Lintas Kementerian Bahas Tragedi Kanjuruhan Malang Jawa Timur

Ia juga memaparkan bahwa Batik Indonesia itu sangat beragam sesuai kotanya. Meski begitu boleh menggunakan sesuai keinginan.

"Batik Indonesia itu banyak corak maupun warnanya sesuai khas masing masing kotanya. Ada batik Solo, Batik Pekalongan dan juga Batik Tasik. Namun kita boleh menggunakan sesuai keinginan atau daerah masing masing," paparnya.

"Ayo budayakan Batik Indonesia," ajaknya.

Ditemui DeskJabar.com diruangan kerjanya, ibu yang yang ramah dan murah senyum ini menjawab beberapa pertanyaan terkait program atau upaya sekolahnya dalam memperkenalkan dan membudayakan batik kepada para siswanya.

Baca Juga: Preman Pensiun 6 Episode 32 Tayang Jam Berapa? INILAH Jadwal Acara RCTI Hari Ini 3 Oktober 2022, DIDU LAWAN!

Ia menjelaskan khusus murid diatas kelas 4 terdapat waktu yang sudah dijadwalkan dalam kalender pendidikan yakni dengan membawa mereka datang langsung atau praktek lapangan.

Sementara untuk kelas dibawahnya sejauh ini sebatas mengenalkan seperti corak, bahan, asal muasal kota batik, dan sebagainya.

Bahkan menurutnya SD Galunggung sudah menjalin kerjasama dengan salah satu perajin Batik di Kota Tasikmalaya.

"Membatik merupakan salah satu life skill yang ada di SD Galunggung. Khusus untuk siswa kelas 5 dan kelas 6 ada waktu waktu tertentu yang sudah dijadwalkan untuk datang dan praktek langsung bertemu perajin batik secara bergiliran," jelasnya.

Baca Juga: Masih Berduka karena Insiden Kanjuruhan, Indonesia U-16 vs Guam Tetap Berlangsung Senin Ini, Tanpa Penonton

Di akhir perbincangan ia berharap anak anak Indonesia semakin mencintai batik sebagai budaya dan mempertahankannya.

Ia juga berharap edukasi tentang Batik Indonesia kepada anak anak terus diperkenalkan dan disosialisasikan tidak hanya oleh guru namun juga orang tua.

"Dengan adanya peringatan Hari Batik Nasional terutama bagi anak anak saya berharap mereka makin mencintai budaya Indonesia, lebih suppot lagi, lebih bekreasi untuk mempertahankan Batik Indonesia," harapnya.

"Kita semua baik pengajar maupun orang tua harus terus mengedukasi anak anak agar mereka mengetahui bahwa Batik Indonesia merupakan warisan leluhur dan budaya yang patut dilestarikan, dan keberadaanya sudah diakui dunia selama 13 tahun," pungkasnya.***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler