Anomali Iklim Hujan Jawa Barat Agustus 2022, Komoditas Pertanian di Bandung Terpengaruh

15 Agustus 2022, 06:41 WIB
Tanaman cabe rawit di Kabupaten Bandung Barat, kondisi hujan kembali mengguyur di Jawa Barat pada Agustus 2022 mulai berpengaruh kepada komoditas pertanian. /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Kondisi anomali iklim hujan kembali mengguyur di Jawa Barat pada Agustus 2022, berpengaruh kepada sejumlah komoditas pertanian di kawasan Bandung.

Beberapa komoditas pertanian, terutama hotikultura sayuran, dikabarkan mulai mengalami kondisi busuk menjelang panen di kawasan Bandung.

Wakil Ketua I Asosiasi Pedagang Komoditas Agro (APKA) Jawa Barat, Muchlis Anwar, di Bandung, Senin, 15 Agustus 2022, membenarkan gambaran bahwa anomali iklim hujan kembali terjadi berpengaruh kepada kondisi sejumlah komoditas pertanian.

Baca Juga: Perkebunan Jawa Barat Bangkitkan Usaha Teh Rakyat, Garut, Bandung, Purwakarta, Sumedang, Tasikmalaya, dll

Diketahui, biasanya pada bulan Agustus adalah masa-masa musim kemarau mulai memuncak, dimana cuaca terasa panas.

Namun pada Agustus 2022 ini, kondisi hujan tidak disangka ternyata turun besar, dengan perubahan cuaca sangat cepat.

Pada kondisi cuaca panas, biasanya komoditas hortikultura kualitas panen rata-rata bagus jika tanaman mendapat pengairan yang memadai.

Baca Juga: Wisata Alam di Tasikmalaya, 5 Alam Indah yang Instagramable, Karaha Bodas, Hutan, dan Perkebunan Teh

Namun karena hujan yang tiba-tiba turun, membuat sejumlah komoditas pertanian biasanya terpengaruh menjadi busuk.

Muchlis Anwar mengatakan, dengan seringnya hujan besar pada bulan Agustus, sangat berdampak pada komoditas agro, terutama pada pertanian hortikultura.

“Ini mengakibatkan resiko busuk dan kehitam-hitaman pada biji tertentu, seperti cabe keriting atau cabe rawit, tomat, dsb,” ujar Muchlis Anwar.

Baca Juga: Pabrik Gula di Subang dan Cirebon Bakal Hidup Lagi ? Kementerian Pertanian Perluas Lagi Perkebunan Tebu

Disebutkan, kondisinya pada wilayah pertanian di selatan Bandung, yaitu di Kabupaten Bandung, sudah terjadi bintik-bintik pada batang tanaman cabe.

Sementara itu, beberapa petani sayuran asal Pangalengan, Kabupaten Bandung, mengatakan, biasanya ketika cuaca panas tapi tiba-tiba hujan besar, membuat hasil panen menjadi busuk atau muncul ulat, seperti cabe, tomat, kol, dsb.

Bahkan, dikabarkan, petani di Bandung selatan yang mengusahakan komoditas cabe gendot, juga sering kembali mengalami serangan hama babi hutan.

Baca Juga: Ada Bantuan Uang Darurat PMK Ternak dari Kementerian Pertanian, Usaha Peternakan

Yang dimakan para babi hutan, adalah bagian akar tanaman cabe gendot, yang merupakan kesukaan hewan-hewan dimaksud.

Di Jawa Barat terdapat sejumlah sentra pertanian hortikultura sayuran, misalnya di Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Garut, Cianjur, Sukabumi, Majalengka, serta sebagian Bogor.

Hujan yang kembali mengguyur Jawa Barat, selain di Bandung juga terjadi di Bogor dan beberapa tempat lainnya. Bahkan, hujan dan angin kencang terjadi pada malam hari.

Beberapa kawasan di selatan Bandung mulai waspada terjadinya longsor, karena curah hujan tinggi tiba-tiba terjadi pada sejumlah lokasi rawan. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Wawancara liputan

Tags

Terkini

Terpopuler