DESKJABAR – Menjelang setahun kasus Subang, nisan makam Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu alias Amel sudah diganti di TPU Istuning Jalancagak.
Keluarga dan para pemerhati kasus Subang, beberapa hari lagi bersiap memperingati setahun misteri pembunuhan ibu dan anak di Jalancagak, Subang.
Pada Selasa, 2 Agustus 2022, Yosep (suami dan ayah korban), Yoris (anak dan kakak korban), serta Yanti (menantu dan kakak ipar korban), melakukan pemasangan nisan dan tutup makam Tuti dan Amel.
Baca Juga: KASUS SUBANG, Yosep Akhirnya Memanjat Pohon Kelapa di Halaman TKP, Dalam Mimpi Ahli Metafisika
Bahkan, Yosep melakukan adzan di makam kedua korban. Tampak pula, Yosep menggunakan pakaian baru berupa kaos putih dan topi putih.
Biasanya, Yosep selalu menggunakan topi merah dan jaket warna merah-putih.
Tampak, antara Yosep, Yoris, dan Yanti (3Y) kompak ketika berziarah di makam orang-orang yang mereka cintai, yang tewas akibat pembunuhan hampir setahun silam.
Baca Juga: Tips Memilih Telur Ayam, Kandungan Gizi, dan Manfaatnya Untuk Kesehatan Badan
Menurut Yoris, bahwa nisan baru itu sudah dipesan sejak lama. Yoris juga mendoakan netizen para pemerhati kasus Subang, agar selalu diberi kesehatan.
Menurut Yoris, nisan untuk makam ibu dan adiknya itu dipesan dari Bandung. Kedua nisan baru itu berwarna hitam mengkilap.
Tampak pada kedua nisan itu, ditulis Tuti Suhartini binti Urip (lahir Subang, 07-08-1966, wafat Subang 18-08-2021) dan Amalia Mustika Ratu binti Jusep (lahir Subang 18-12-1998, wafat Subang 18-08-2021).
Gambaran itu dimunculkan pada YouTube YORIS AND FAMILY, “YORIS, YANTI, PAK YOSEP BERSEPAK4T !?” diunggah Selasa, 2 Agustus 2022 malam.
Diketahui, Tuti dan Amel ditemukan tewas dalam kondisi tanpa busana pada bagasi mobil Toyota Alphard hitam pada garasi rumah mereka di Ciseuti, Jalancagak, Subang, 18 Agustus 2021.
Sampai kini, siapa pelaku pembunuhan itu masih misteri dan belum juga ketahuan oleh polisi.
Baca Juga: Waw! Luar Biasa Pilihan Bijak Manfaatkan Jasa Angkutan Umum Elf Majalaya-Kebon Kalapa Bandung
Banyak publik menduga-duga dan berspekulasi siapa pelaku pembunuhan, karena sudah hampir setahun belum juga ketahuan.
Sebagian pemerhati kasus Subang ada yang mengait-ngaitkan dugaan dengan latar belakang Yayasan Bina Prestasi Nasional, juga ada yang menduga keterkaitan urusan parpol, dsb.
Polisi sudah menanyai 121 saksi dan 200-an barang bukti, namun polisi belum dapat menyebutkan apakah diantara mereka ada yang menjadi tersangka atau tidak.
Yang muncul ke publik, adalah seputar keterangan sejumlah saksi, sketsa orang diduga pelaku, keterangan ahli, kondisi rumah kejadian, analisa sejumlah pemerhati, sampai urusan mistis pun ikut “meramaikan” upaya pengungkapan kasus pembunuhan di Jalancagak, Subang itu.
Bahkan, ada salah seorang pemerhati kasus Subang, yaitu Cecep, asal Baturaja, Sumatera Selatan, yang juga YouTuber (Sebelum Pukul Tiga) akan datang jauh-jauh dari tempat tinggalnya, untuk mengadakan gerakan seribu bunga di depan rumah kejadian, pada 18 Agustus 2022 nanti.
Tujuannya, agar publik, terutama pihak berwenang tetap serius menangani kasus pembunuhan ibu dan anak di Jalancagak Subang itu sampai terungkap siapa pelaku dan menerapkan hukum yang berlaku. ***