DESKJABAR – Upaya menguak kasus Subang berlanjut, banyak aspek dijadikan bahan perhatian, karena polisi belum juga dapat mengungkap.
Pada kasus Subang, ada perbandingan versi orang kesurupan dan cara ilmiah, dianalisa akurat yang mana, soal “petunjuk” diperoleh soal pelaku pembunuhan.
Kejadian pembunuhan terhadap Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) di Kampung Ciseuti, Jalancagak, Subang, belum juga terungkap sampai menjelang bulan kesebelas.
Anjas Asmara, salah seorang pemerhati kasus Subang, memunculkan versi orang kesurupan maupun cara ilmiah, dalam upaya menguak siapa pelaku pembunuhan itu.
Anjas juga mengatakan, memang percaya dengan keberadaan makhluk halus jin, yang membuat orang kesurupan dan ngoceh.
Namun, Anjas juga mengingatkan, bahwa diantara jin itu terdapat jenis yang berbeda, antara jin baik dan jin jahat.
Baca Juga: KASUS SUBANG, Dokter Hastry Ahli Forensik Menduga Pembunuh Mungkin Orang Tidak Diduga
Anjas melalui YouTube Anjas di Thailand, pada Sabtu, 2 Juli 2022, menunjukkan disebutkan dari rekaman dari YouTube Koin Seribu 77 dari aslinya YouTube Poppy Amalya, berupa tampilan dua orang kesurupan, menyebut-nyebut nama Yosep sebagai pelaku pembunuhan, dengan diantaranya seolah Amalia menyebut “ayah”.
Anjas mengatakan kurang percaya dengan ocehan kedua orang kesurupan itu, karena diketahui makhluk jin diketahui punya sifat suka berbohong, sehingga akhirnya menimbulkan fitnah.
Apalagi, kata Anjas, informasi diperoleh, bahwa sehari-harinya, Amalia menyebut kepada Yosep bukan “ayah”, entah papa, atau lain.
Baca Juga: Anda yang Sedang Terlilit Hutang, Bacakan Doa Ini dengan Sungguh-sungguh
Hanya saja, menurut pengamatan Anjas, di Indonesia masih banyak orang lebih percaya kepada versi kesurupan dalam mengungkap sesuatu, dibandingkan cara ilmiah.
Rohman Hidayat, selaku kuasa hukum dari Yosep, kepada DeskJabar mengatakan, sangat tidak percaya kepada versi sejumlah orang kesurupan dalam menguak kasus Subang.
“Makhluk jin itu diketahui suka bohong, bahkan contohnya Amalia itu menyebut Yosep bukan ayah, tapi bapak,” ujar Rohman Hidayat.
Baca Juga: 10 Manfaat Telur Setengah Matang Untuk Kesehatan, Konsumsi secara Rutin
Sedangkan pada YouTube Hastry Forensik yang diwawancara Anjas, pada 28 Juni 2022, dimana dokter ahli forensik Sumi Hastry Purwanti mengemukan secara ilmiah dugaan siapa yang diduga pelaku pembunuhan.
Saat itu, dokter Sumi Hastry menduga orang diduga sebagai pelaku pembunuhan, bisa jadi adalah orang lain yang selama ini tidak diduga.
“Orang tersebut adalah psikopat, yang sehari-harinya terlihat baik,” ujar dr Sumi Hastry.
Baca Juga: Review 5 Wisata Bandung Wajib Dikunjungi, Hits Banget Buat Liburan, Nomor 4 Seperti Drama Korea
Anjas juga mengatakan, dengan sejumlah apa yang sudah dilihat, dirinya sangat tidak percaya kepada versi ocehan orang kesurupan yang menyebut dari jin qorin.
“Saya kurang yakin kalau Yosep adalah pelaku, jika berdasarkan tuduhan versi jin qorin,” ujar Anjas.
Tapi kalau kategori lain, menurut Anjas, misalnya dalang, pelaku utama, yang membantu, dan mengetahui, tentunya adalah hasil penelitian tim ahli (secara ilmiah).
Baca Juga: 4 Tempat Wisata Pantai Paling Sering Dikunjungi Wisatawan di Malang, Keindaham Alamnya Instagramable
Sementara itu, Yosep sendiri marah dengan adanya sejumlah orang yang menurut dia, melakukan sesuatu framing bahwa dirinya sebagai pelaku pembunuhan.
Yosep adalah suami dari almarhumah Tuti Suhartini dan ayah dari almarhumah Amalia Mustika Ratu. Ada juga Yoris yang merupakan anak Yosep dan Tuti, serta kakak dari Amalia.
Dalam keluarga itu, ada juga Yanti, yang merupakan istri Yoris, merupakan menantu Yosep dan Tuti, serta kakak ipar dari Amalia Mustika Ratu.
Baca Juga: Up Date Atasi PMK, Pemerintah Segera Salurkan Vaksin Menjelang Idul Adha 2022
Sementara itu, adalah pula Danu, yang merupakan masih kerabat keluarga Tuti Suhartini.
Nama-nama dimaksud, sejauh ini termasuk diantara 121 orang saksi yang sudah ditanyai polisi. Sejauh ini, siapa orang yang diduga pelaku masih misterius.
Polisi belum menetapkan adanya tersangka, sejak kejadian pembunuhan ditemukan pada bagasi mobil Alphard pada rumah kejadian di Ceseuti Jalancagak, Subang, pada 18 Agustus 2021. ***