Tol Getaci Diharapkan Memangkas Kemacetan Arus Lalu Lintas Nagreg dan Gentong

27 Juni 2022, 17:47 WIB
Tol Getaci diharapkan memangkas kemacetan arus lalu lintas Nagreg dan Gentong. /Tangkapan layar. /pu.go.id//

DESKJABAR – Tol Getaci atau jalan Tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap akan dimulai pembangunan pada tahun ini, 2022.

Kepastian pembangunan Tol Getaci itu sudah disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono.

Pembangunan Tol Getaci yang dimulai pada 2022 ini, menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, diharapkan dapat rampung pada 2024 untuk pembangunan tahap pertama

Baca Juga: KABAR GEMBIRA KASUS SUBANG, Akan Diumumkan 1 Juli 2022?, Energi Pikiran Penyidik Kepolisian Sangat Terkuras

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) akan memulai pembangunan Jalan Tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap (Getaci) pada tahun ini.

Saat ini progresnya sudah penetapan lokasi (penlok) tahap pertama oleh Gubernur Jawa Barat, dan sekarang sedang mengurus penlok dari Pemda Jawa Tengah.

Setelah penlok, ada proses pengadaan tanah seperti sosialisasi lalu musyawarah.

"Jalan Tol Getaci khususnya di wilayah Gedebage ini struktur geologinya cukup rumit dengan banyak batuan gunung yang rawan longsoran, sehingga perlu penanganan khusus selama proses konstruksi," kata Menteri Basuki.

Baca Juga: Inilah Tugas dan Kewenangan Kompolnas yang Kini Hadir di Kasus Subang, Berikut Susunan Keanggotaannya

"Dalam pelaksanaan pembangunan Tol Getaci saya ingin mengingatkan cepat is a must but not sufficient. Saya berharap untuk tetap menjaga kaidah-kaidah lingkungan hidup agar tidak merusak bukit-bukit yg ada."

"Selain itu juga agar menghindari memotong pohon yang tidak perlu. Ini merupakan perintah bapak Presiden Jokowi pesannya adalah dalam membangun jangan merusak lingkungan," ujar Menteri Basuki.

Sementara itu, Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian mengatakan, pembangunan Tol Getaci bertujuan untuk memperlancar konektivitas dan meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya di selatan Jawa Barat.

"Konektivitas ke daerah selatan (Jawa Barat) makin lama makin menurun karena kepadatan lalu lintas, seperti sekarang dari Tasik ke Bandung yang jaraknya hanya 100 km bisa mencapai 3 jam."

Maka, kebutuhan akan jalan bebas hambatan ini merupakan suatu keniscayaan karena di wilayah selatan itu banyak sekali pusat-pusat pertumbuhan, namun konektivitasnya masih kurang bagus," kata Hedy.

Baca Juga: PERSIB BANDUNG Selalu MENANG Saat Masuk BABAK PEREMPAT FINAL PIALA PRESIDEN, Siapa yang Akan Menjadi Lawan

Tol Getaci merupakan ruas terpanjang di Indonesia karena mencakup panjang 171,40 kilometer di wilayah Provinsi Jawa Barat, dan seluas 35,25 kilometer di wilayah Provinsi Jawa Tengah, sehingga jumlah mencapai panjang 206,65 kilometer.

Seperti dikutip DeskJabar.com dari laman pu.go.id, Tol ini merupakan salah satu proyek strategis nasional sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 109 tahun 2020, tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Tol Getaci terdiri dari 4 seksi yakni Seksi 1 Junction Gedebage – Garut Utara (45,20 km), seksi 2 Garut Utara - Tasikmalaya (50,32 km), seksi 3 Tasikmalaya – Patimuan (76,78 km), dan seksi 4 Patimuan – Cilacap (34,35 km).

Baca Juga: Satnarkoba Polrestabes Bandung Gagalkan Penyelundupan 20 Kg Sabu dari Pekanbaru, Polisi: Warga Bandung Selamat

Pembangunan jalan Tol dengan nilai investasi Rp56 triliun ini akan dibagi menjadi dua tahap.

Tahap pertama Gedebage – Tasikmalaya rencananya akan mulai dibangun pada tahun 2022 dan selesai di tahun 2024.
Sementara untuk tahap kedua yakni Tasikmalaya – Cilacap konstruksinya dimulai pada 2027 dan selesai di 2029.

Tol ini akan memiliki 9 buah simpang susun dan 1 buah junction, yaitu junction Gedebage yang akan terkoneksi dengan jalan tol Padalarang – Cileunyi (Padaleunyi).

Jalan tol ini akan memiliki 2x2 lajur dengan lebar lajur 3,6 meter, serta akan dibangun dengan desain struktur at grade sepanjang 175,27 km, struktur elevated sepanjang 22,26 km, dan pile slab sepanjang 9,12 km.

Sebelumnya, telah dilaksanakan penandatanganan perjanjian pengusahaan jalan Tol (PPJT), perjanjian penjaminan dan perjanjian regres proyek kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU) jalan Tol Getaci di Auditorium Kementerian PUPR, Senin (31/1/2022).

Penandatanganan dilakukan oleh Menteri Basuki, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR Danang Parikesit, Direktur Utama PT PII M. Wahid Sutopo serta Direktur Utama PT Jasamarga Gedebage Cilacap Johannes Mancelly.***

 

Editor: Dendi Sundayana

Tags

Terkini

Terpopuler