DESKJABAR - Badan Sars Nasional (Basarnas) menggelar simulasi pesawat jatuh dan retrikasi penyelamatan dan pertolongan kepada para korban awak pesawat, pilot dan co pilot.
Simulasi digelar pada acara Susi Air Jamboree Aviation 2022 di Kabupaten Pangandaran, Sabtu, 18 Juni 2022.
Secara keseluruhan acara berlangsung selama tiga hari, mulai dari Jum'at, 17 Juni hingga Minggu, 19 Juni 2022.
Dalam simulasi itu diskenariokan, pesawat Trike PK-SAR Badan Sars Nasional (Basarnas) jatuh saat melaksanakan latihan terbang di Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu, 18 Juni 2022.
Baca Juga: Wisata Kuliner Terdekat, Nasi Goreng Pilihan, Enak, Yummy, Nikmat, Sedap, Lezat, Wajib Dikunjungi
Pesawat Trike PK-SAR tersebut hancur lebur karena menghantam rumah milik warga di Pangandaran.
Kondisi rumah tersebut roboh, moncong pesawat masuk ke dalam rumah tersebut dan tertimbun reruntuhan tembok.
Air Traffic Control (ATC) Bandara Nusawiru Pangandaran menerima laporan pesawat Trike PK-SAR mengalami mati mesin saat melaksanakan latihan terbang saat itu.
Setelah itu, pesawat dengan personal on board (POB) 2 orang tersebut loss contact. Informasi tersebut dilporan ke Kantor SAR Bandung.
Pada waktu yang bersamaan, petugas siaga Basarnas Command Center (BCC) menerima pancaran sinyal darurat Emergency Locator Transmitter (ELT) pada posisi koordinat 07°41’12” 108°38’18”.
BCC selanjutnya memerintahkan Kantor SAR Bandung untuk melakukan pengecekan.
Ternyata benar saja, pesawat kondisinya hancur lebur, begitupun rumah warga yang dihantam pesawat tersebut.
Moncong pesawat masuk ke dalam rumah tersebut dan tetimba reruntuhan tembok.
Kedua awak pesawat masih hidup. Mereka tak berdaya karena kokpit dan tertimpa bangunan rumah.
Sang pilot yang terpaksa melakukan pendaratan darurat tersebut mengalami luka parah.
Kondisinya pun kritis. Tulang belakangnya patah. Sedangkan rekannya, juga mengalami luka serius meskipun masih sadar.
Tim SAR segera beraksi. Dengan menggunakan peralatan ekstrikasi, kedua korban akhirnya berhasil dievakuasi.
Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansyah, SAR Mission Coordinator (SMC) meminta bantuan evakuasi medis udara (EMU) demi menyelamatkan korban.
Basarnas bergegas menggerakkan helikopter rescue (HR)-3606.
Helikopter dengan pilot Mayor Pnb. Tatag Onne Setiawan bersama tim rescuer menuju lokasi.
Sampai lokasi, Doulphin, jenis helikopter milik Basarnas yang akan mengevakuasi korban tak bisa landing karena medannya cukup sulit.
Kemudian, karena kesulitan itu seorang rescuer akhirnya turun menggunakan tali (rapeling), lalu mengangkat korban ke dalam pesawat dengan hoist dan kemudian terbang menuju RSUD Pangandaran.
Sementara korban satunya dievakuasi menggunakan ambulance ke rumah sakit terdekat.
Korban, baik pilot maupun kokpit dan korban lainnya, berhasil dievakuasi dan terselamatkan.
Demkianlah, skenario simulasi EMU yang dilaksanakan Basarnas pada event Susi Air Jamboree Aviation (SAJA) 2022 yang berlangsung di Taman Dirgantara Susi's International Beach Strip, Pangandaran, Jawa Barat yang berlangsung sekitar 30 menit.
Para penonton takjub, sorak sorai menyambut meriah menyaksikan eteikasi Basarnas simulation tersebut.
Kabasarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi melalui Direktur Kesiapsiagaan Basarnas, Agus Haryono mengungkapkan, simulasi tersebut sebagai ajang latihan Basarnas.
Hal itu juga untuk memberikan gambaran kepada masyarakat bahwa Basarnas selalu siap memberikan pelayanan SAR kepada masyarakat secara optimal.
"Sesuai motto kami, quick response search and rescue, kami siaga 24 jam untuk memberikan pelayanan SAR pada kedaruratan kecelakaan, bencana, dan kondisi membahayakan manusia," ucap Henri, Sabtu dalam rilis pers Basarnas yang diterima wartawan, Minggu, 19 Juni 2022 malam.
Potensi - potensi Basarnas juga menggelar latihan di Pangandaran saat itu.
Henri mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan Potensi SAR di wilayah kerja Kantor SAR Bandung.
"Kami berharap, Potensi SAR di Pangandaran khususnya dan Jawa Barat pada umumnya memiliki kompetensi, semakin solid dan sinergi dalam mendukung penyelenggaraan operasi SAR," kata Kabasarnas.
Direktur Bina Potensi Basarnas, Muhammad Ernanto mengatakan, pihaknya memastikan kesiapsiagaan para anggotanya manakala terjadi bencana atau kecelakaan, dimanapun dan kapanpun.
Kata Ernanto, tidak ada klasifikasi khusus untuk daerah rawan bencana.
"Bencana tidak pernah ada yang tahu, bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Musibah itu tidak tahu siapa saja yang akan menjadi korbannya," kata Ernanto.
"Tentu kita tidak menginginkan bencana itu, makanya kita tanggap siaga. Namun kita sudah siap, manakala terjadi musibah, kita siap siaga," pungkasnya. ***