KASUS SUBANG UPDATE, Begini Beban Derita Batin YOSEF di Tengah Penantian Terungkapnya Pelaku Pembunuhan

20 Mei 2022, 09:33 WIB
Yosef, suami dan ayah korban pembunuhan kasus Subang, Tuti dan Amel, menceritakan beban batinnya di tengah penantian terbongkarnya pelaku pembunuhan. /Tangkapan layar YouTube Misteri Mbak Suci/

DESKJABAR - Yosef Hidayah, suami dan ayah dari korban pembunuhan kasus Subang, mengaku sangat menderita dengan permasalahan yang dihadapinya sekarang.

Yosef mengatakan, akibat tragedi kasus Subang ia nyaris kehilangan segalanya.

Dipaparkan Yosef, kasus Subang telah merenggut dua orang yang sangat dicintainya, yaitu istrinya, Tuti Suhartini dan putrinya Amalia Mustika Ratu.

Yosef pun kehilangan kebahagiaan, privasi, kegembiraan dan harga diri, bahkan juga nama baik akibat tragedi kasus Subang.

Menurutnya, kehilangan istri dan anak sekaligus akibat pembunuhan yang sangat kejam, bukanlah perkara mudah.

Baca Juga: KASUS SUBANG MENGEJUTKAN, Akhir dari Perjalanan PELAKU PEMBUNUHAN, Pasal Hukum dan Lamanya Hukuman Menanti

"Hampir tiga bulan saya mengalami trauma, tak tahu apa yang mesti dilakukan," kata Yosef saat tim Deskjabar.com menyambangi rumahnya di Subang pada April 2022 lalu.

Sekarang, lanjutnya, perasaan traumatik akibat tragedi kasus Subang bukannya tak ada sama sekali. Penderitaan kehilangan istri dan putri, tetap saja menjadi beban berat batin Yosef sekarang ini.

Dan di tengah beban batin seperti itu, tambah Yosef, ia juga harus menghadapi prasangka, bahkan tudingan langsung dari beberapa pihak yang dengan enteng mengatakan dirinya terlibat dalam pembunuhan.

"Astaghfirullah, ini tudingan kejam. Saya normal, saya tidak gila," katanya lagi saat itu.

Dalam pesan WhatsApp yang diterima Deskjabar.com Rabu 18 Mei 2022, Yosef kembali mencurahkan isi batinnya terkait tudingan orang-orang kepada dirinya.

Baca Juga: MEMBONGKAR KASUS SUBANG, Pelaku Kecewa kepada Ibu Tuti, Ini Kemungkinan Motif yang Melatarinya

Ia mengatakan, framing kepada dirinya telah terjadi di awal-awal tragedi kasus Subang.

Framing itu, lanjut Yosef, awalnya datang dari seorang saksi. Ia membuat opini liar dengan mengatakan dirinya sebagai pelaku pembunuhan.

"Itu diceritakan kepada saudara-saudaranya dan kepada pihak lain," paparnya.

Akhirnya tuduhan itu menjadi konsumsi publik dan dimanfaatkan oleh beberapa pihak untuk meraup keuntungan pribadi.

"Akibatnya kini banyak opini-opini liar yang tak bertanggung jawab, padahal mereka tak tahu apa-apa dengan kejadian ini," ujarnya.

Bahkan, kata Yosef, ada salah satu pihak secara terus terang mengatakan bahwa dirinya harus ditetapkan sebagai tersangka.

Baca Juga: KASUS SUBANG MEMANAS, Ahli Metafisika Diserang Santet ? Siapakah yang Melakukan ?

Menghadapi situasi seperti ini, Yosef mengaku ia akan tetap bersabar dan berdoa agar kasus pembunuhan terhadap Tuti dan Amel segera terbongkar.

"Dan saya percaya seratus persen, polisi akan mampu mengungkap tragedi ini, lambat atau cepat," ujarnya.

Jika pelakunya terungkap, Yosef berharap pihak berwenang tak memberikan toleransi kepada yang bersangkutan.

"Tak ada toleransi, dia harus dihukum mati," tegasnya.

Sambil menanti pelakunya terungkap, kini Yosef selalu berdoa agar arwah Tuti dan Amel diterima di sisi Allah SWT dan ditempatkan di tempat yang paling mulia.

Doa itu selalu ia ucapkan, terutama ketika melewati TPU di mana jenazah istri dan anaknya dimakamkan.

Itulah curhat Yosef terkait tragedi kasus Subang yang dihadapinya selama ini, di tengah penantian pelaku pembunuhan kasus Subang terungkap.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Wawancara

Tags

Terkini

Terpopuler