KASUS SUBANG TERBONGKAR, Ini Pernyataan dr Sumy Hastry Soal Pelaku Yang Tega Habisi Nyawa Tuti dam Amel

3 Mei 2022, 07:44 WIB
Ahli forensik yang juga seorang Polwan Kombes Pol dr Sumy Hastry menyampaikan pernyataan mengejutkan mengenai pelaku kasus Subang yang begitu tega mengabisi nyawa Tuti dan Amel sebagai korban. /Instagram/@hastry_forensik/

 


DESKJABAR - Dalam sebuah acara bincang-bincang forensik, dr Sumy Hastry menyampaikan pernyataan mengenai pelaku kasus Subang yang begitu tega menghabisi nyawa Tuti dan Amel.

Sumy Hasty yang juga seorang Polwan berpangkat Kombes Pol, menilai pelaku kasus pembunuhan Subang sangat membenci terhadap korban Tuti dan Amel.

Hal itu, menurut Sumy berdasarkan luka yang ada ditubuh korban Tuti dan Amel yang menjadi korban kesadisan pelaku di kasus Subang.

Baca Juga: KASUS SUBANG TERUNGKAP, Selain Jago Forensik Sumy Hastry Ternyata Punya Kemampuan Lain yang Mumpuni, Apa Tuh?

Sumy Hastry menjelaskan, jika ada luka di kepala atau wajah korban, berarti pelaku benci sekali terhadap korban.

"Tidak ada tedeng aling-aling atau keraguan. Sudah ter-mind set di kepala pelaku, ini korban harus mati. Itu dari luka-luka," tutur Sumy Hastry.

Pada kesempatan tersebut Sumy juga mengatakan dalam kasus Subang, perlu ada psikolog untuk mengetahui apakah memang saksi berbohong, mengarang, atau memang terlibat.

Selain itu, dibutuhkan pula psikiater forensik untuk memprofil pelaku dari luka-luka korban.

Baca Juga: JADWAL Piala Thomas dan Uber 2022, Berikut Pembagian Grup dan Daftar Pemain Indonesia

Baca Juga: Ini Susunan Pemain Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2021, Tanpa Marcus Fernaldi Gideon Ini Alasannya

Meskipun tidak menyebutkan jumlah luka di tubuh korban kasus pembunuhan Subang, Sumy Hastry memastikan ada luka yang mematikan pada korban Tuti dan Amel.

"Oh luka ini sangat mematikan. Sekali tebas, sekali ayun. Berarti dia sadis," kata Sumy Hastry.

Pada kesempatan tanya jawab, seorang netizen bertanya kepada Sumy Hastry, apa mungkin pelaku pembunuh kasus Subang adalah psikopat.

Menanggapi hal itu, dr Sumy Hastry mengatakan, mungkin.

Baca Juga: KASUS SUBANG TERKINI, Tak Terduga Yosef dan Danu Bertemu, Ada Apa Gerangan, Apakah Mereka Berdamai?

Sumy Hastry pun menekankan bila ada kasus-kasus kejahatan, masyarakat harus membantu polisi. Caranya dengan tidak masuk ke TKP apapun alasannya.

"Walaupun kamu keluarganya. Tidak setiap tempat atau kejadian, lapor polisi, polisi cepat datang. Yang dekat-dekat ini membantu untuk mengamankan TKP. Dari situ kita bisa lihat alibinya mereka bagaimana," tutur Sumy Hastry.

dr Sumy Hastry pernah mengemukakan kemungkinan pembunuh ibu dan anak di Subang adalah psikopat.

Psikopat adalah orang yang karena kelainan jiwa menunjukkan perilaku yang menyimpang sehingga mengalami kesulitan dalam pergaulan.

Baca Juga: Hati-hati, Puasa Syawal Bisa Jadi HARAM, Berikut Tata Cara Puasa Syawal Sesuai Sunnah

Sumy Hastry turut terlibat dalam kasus Subang pada saat melakukan autopsi kedua terhadap jenazah korban, yaitu Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu alias Amel.

Meskipun penyidikan kasus Subang sudah berlangsung lama, dr Sumy Hastry tetap berkeyakinan, kasus pembunuhan Subang bakal terungkap.

"Saya yakin terungkap. Cuma butuh waktu," ujar dr Sumy Hastry.

Keyakinan dr Sumy Hastry tersebut muncul dalam acara Forensic Talk ke-13 yang dipandu Prof Drs Adrianus Meliala, MSi, MSc, PhD, yang diunggah di akun resmi Pusat Forensik Terintegrasi UI, @pusatforensikui, pada Minggu, 7 November 2021.

Main puzzle

Sumy Hastry juga mengatakan dalam kasus Subang ini ibarat sedang bermain puzzle.

Baca Juga: 19+5, Kata Kata Ucapan MINAL AIDIN WAL FAIZIN Cocok Diucapkan Langsung Saat Bersilaturahmi Lebaran 2022

Selain melakukan autopsi, tim penyidik dan Inafis juga melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mendapatkan petunjuk yang ditinggalkan pelaku.

Sumy mengatakan, di Puslabfor Polri sudah banyak DNA dari TKP di kasus Subang. Penyidik tinggal memetakannya berdasarkan pemeriksaan saksi dan DNA.

"Kaya main puzzle, kira-kira DNA korban di mana saja, DNA pelaku di mana aja, kemudian dicocokkan. Kemudian dia ada nggak saat kejadian," ujar dr Sumy Hastry.***

Editor: Ferry Indra Permana

Tags

Terkini

Terpopuler