WISATA ZIARAH Pamijahan Ditata dengan Konsep Religi, Terintegrasi dan Lengkap

2 Mei 2022, 18:01 WIB
Tangkapan layar wisata ziarah Pamijahan ditata dengan konsep religi, terintegrasi dan lengkap /YouTube Ahmad Maryawan/

DESKJABAR – Wisata ziarah Syekh H Abdul Muhyi, Pamijahan sudah terkenal bukan saja di Nusantara, melainkan dikenal luas hingga ke mancanegara, khususnya Asia Tenggara, Malaysia di antaranya.

Wisata Ziarah Pamijahan berada di Kampung Panyalahan, Desa Pamijahan, Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya.

"Penataan wisata ziarah Pamijahan-Panyalahan dengan konsep religi, lengkap dan terintegrasi, harus diwujudkan," kata seorang tokoh masyarakat.

Ia pun sangat respon dengan usulan warga Panyalahan agar ada konsep pengembangan, khususnya wilayah Pamijahan dan Panyalahan lebih optimal, terutama untuk pelayanan umum.

Diungkap melalui kanal YouTube Ahmad Maryawan berjudul, "Wisata Ziarah Pamijahan Tasikmalaya | Goa Safarwadi | Syekh Abdul Muhyi", sejarah Pamijahan mengacu kepada dua situs yang menarik peziarah untuk mendatangi kawasan asri ini, yaitu goa Safarwadi dan makam waliyulloh Syekh H Abdul Muhyi.

Baca Juga: CITUMANG PANGANDARAN, Obyek Wisata Favorit di Kabupaten Pangandaran pada Libur Hari Raya Idul Fitri 2022

Pamijahan Tasikmalaya merupakan tempat destinasi wisata ziarah yang populer, saat berkunjung banyak sekali orang yang datang dari berbagai kota.

Yang menjadi daya tariknya adalah adanya makam Waliyullah Safarwadi (Kanjeng Syekh Abdul Muhyi).

Goa Safarwadi yang konon katanya ada lorong yang bisa tembus sampai ke Mekkah.

Selain itu yang menarik dari goa ini adalah adanya 'Kopiah Haji', yaitu lekukan-lekukan bulat atap Goa yang menyerupai peci yang konon jika ada yang pas saat berdiri, Insya Allah akan bisa Naik Haji.

Baca Juga: HARI RAYA IDUL FITRI 2022, Liburan ke PANGANDARAN Yuk! Inilah Harga Tiket Terbaru Masuk Obyek Wisata

Mantan Ketua Jaringan Anak Galungggung Tasikmalaya (Jagat) Desa Pamijahan Aep menjelaskan, ke depan pusat wisata ziarah Pamijahan perlu ada pemetaan dan penataan.

Sudah lama pusat wisata religi ziarah Pamijahan, lanjut Aep, bertahun-tahun perkembangannya bisa dikatakan lamban.

Harus ada upaya perluasan dan pengembangan pusat pelayanan strategis, seperti kantor Desa Pamijahan, terminal, pasar tradisional, tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) dan tempat pelayanan umun lainnya.

"Selama ini pusat pelayanan umum masih terkonsentrasi disatu titik, belum ada penguraian.

Idealnya kantor desa, terminal, pasar tradisional dipindahkan dan dibangun di tempat yang lebih strategis, sehingga pengembangan potensi ekonomi dan potensi lainnya juga ikut berkembang.

"Tidak hanya terpusat di satu titik saja, bisa tersebar ke kampung yang lain," harapnya.

Baca Juga: Libur Lebaran ke Mana? Ini Lima Tempat Wisata Pilihan di Garut Utara

Tentu saja, tidak semudah membalikan tangan, harus ada upaya dari seluruh elemen masyarakat, kasepuhan, ulama, tokoh masyarakat, dan pemuda bisa duduk bersama memikirkan upaya pengembangan wisata Pamijahan dan Panyalahan.

Juga tempat lainnya secara komprehensif dengan konsep lengkap ramah lingkungan, bersih dan terintegrasi.

Menanggapi usulan warga Panyalahan, beberapa tokoh masyarakat di Tasikmalaya merespon positif dan siap berupaya mewujudkannya.

Wisata ziarah Pamijahan mempunyai andil yang sangat besar untuk pembangunan Kabupaten Tasikmalaya.

Jika saja Tasela (Tasikmalaya selatan) menjadi daerah otonomi baru (DOB), menjadi Kabupaten Tasikmalaya selatan, Pamijahan bisa menjadi pusat peradaban, pendidikan, ekonomi, budaya religi di Tasela.

Diharapkan Pamijahan dan Panyalahan bisa diupayakan menjadi pusat kegiatan, pendidikan, ekonomi dan budaya religi khas Pamijahan, potensinya luar biasa.***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: YouTube Ahmad Maryawan

Tags

Terkini

Terpopuler