TEKA TEKI KASUS SUBANG Ibarat Sedang Bermain Puzzle, Begini Penjelasan dari Ahli Forensik dr Sumy Hastry

21 April 2022, 09:24 WIB
Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus pembunuh Subang. Ahli Forensik dr Sumy Hastry mengatakan untuk memecahkan kasus Subang ini ibarat sedang bermain puzzle, harus mencocokan DNA. /Kolase YouTube Heri Susanto dan YouTube Silvi Hong/

 

DESKJABAR - Ahli Forensik dari Mabes Polri dr Sumy Hastry mengatakan dalam kasus Subang ini ibarat sedang bermain puzzle.

Keterlibatan dr Summy Hastry yang juga seorang polwan di kasus Subang ini, dimulai pada tanggal 2 Oktober 2021.

Saat itu, Sumy Hastry datang ke Subang untuk melakukan autopsi ulang terhadap jasad Tuti Suhartini dan Amel sebagai korban pembunuhan Subang.

Baca Juga: KASUS SUBANG Mengejutkan Pengakuan Sumy Hastry Ternyata Seorang Indigo, Korban Meminta Tolong Padanya

Sumy melakukan autopsi kedua pada jasad Tuti Suhartini dan Amel pada 2 Oktober 2021, atau 15 hari setelah kejadian kasus pembunuhan di Subang yang terjadi pada 18 Agustus 2021.

Hasil autopsi kedua terhadap jasad Tuti dan Amel tersebut kian melengkapi hasil autopsi pertama yang dilakukan sesaat setelah kejadian kasus pembunuhan Subang.

Selain melakukan autopsi, tim penyidik dan Inafis juga melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mendapatkan petunjuk yang ditinggalkan pelaku.

Baca Juga: Ibu Tangmo Nida Pusing, Por dan Robert Tidak Menghubunginya Lagi, Masalah Uang Kompensasi?

Baca Juga: BERBURU LAILATUL QADAR, Dapatkan Keberkahan dan Ampunan Dosa Dari Allah SWT

Sumy mengatakan, di Puslabfor Polri sudah banyak DNA dari TKP di kasus Subang. Penyidik tinggal memetakannya berdasarkan pemeriksaan saksi dan DNA.

"Kaya main puzzle, kira-kira DNA korban di mana saja, DNA pelaku di mana aja, kemudian dicocokkan. Kemudian dia ada nggak saat kejadian," ujar dr Sumy Hastry.

Dari hasil autopsi kedua yang dipimpin dr Summy  ada koreksi dan penambahan-penambahan keterangan pada hasil autopsi pertama.

Koreksi tersebut adalah soal waktu kematian korban di kasus pembunuhan Subang tersebut. Meski demikian, Sumy Hastry tidak memperinci lebih lanjut hasil autopsi kedua tersebut karena tujuannya untuk penyidikan kasusnya.

Baca Juga: Jadwal MotoGP 2022 seri ke 5 Sirkuit Algarve Portugal, Makin Seru Berebut Pole Position di Trans7

Menyangkut pertanyaan netizen soal kemungkinan adanya rambut pelaku yang tercecer di TKP, terutama di kamar Amel, Sumy Hastry pernah menyatakan, penyidik sudah melakukan olah TKP.

"Kan kita olah TKP lagi dan ambil sampel DNA di properti di TKP, termasuk darah, rambut, bekas sidik jari yang diduga ada DNA pelaku-pelaku itu," tuturnya.

Jika di tubuh korban Tuti dan Amel tidak ditemukan sidik jari, sebaliknya ditempat lain tim Inafis banyak menemukan sidik jadi di beberapa tempat.

Baca Juga: Kisah Ramadhan, Nasib Abu Jahal Pemimpin Tukang Bohong, Bekas Tempat Mati Munculkan Bau Sampai Kini

“Temen-temen Inafis dapat bukti sidik jari dari tembok yang kering, pintu masuk, pintu keluar, di mobil,” ujar dr Sumy Hastry Ahli Forensik Mabes Polri dan juga seorang Polwan.

Sumy Hastry menyebutkan polisi sudah tahu dan yakin kasus pembunuh di Subang ini 100 persen akan segera terungkap.

Menurut jago forensik ini bahwa DNA dan luka pada tubuh Tuti dan Amel tidak akan berbohong.

"Tidak ada kejahatan yang sempurna," kata dr Sumy Hastry.

Hal itu dikemukakan dr. Sumy Hastry saat berdialog dengan Denny Darko dan analis yang juga Youtuber Anjas di Thailand, melalui kanal youtube Denny Darko yang tayang pada Selasa, 23 November 2021 malam.***

Editor: Ferry Indra Permana

Tags

Terkini

Terpopuler